Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Demi
13
Suka
6,393
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Seorang ibu-ibu berbaju kumal baru saja tersadar dari pingsannya. Sesaat lalu, yang ia ingat hanyalah sedang berada di tengah lautan manusia, berdesak-desakan, sembari mengantre sekantung sembako yang sebentar lagi akan dibagikan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Gak heran, tulisan editor. Rapi. Tapi geng, di padang Mahsyar gak ada yang pake baju meskipun itu kumal.
Cinta seorang ibu selalu mengagumkan 👍
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Demi
Alfian N. Budiarto
Novel
Bronze
Exchange !!!
Rio Parikesit
Novel
Bronze
Menoreh Luka di Hati
Handi Yawan
Novel
MARKESOT BERKOTBAH
Dudun Parwanto
Novel
Bronze
16 Km
Risna Pramesti
Novel
Othallam Kiss
Azmi
Novel
- REDLINE -
Sf_Anastasia
Novel
Bronze
Laksana Angkasa
Syafi'ul Mubarok
Novel
Bronze
Arsa & Aleta
Clarecia Nathaniel
Novel
HALF MOON
Cahya Sinda
Novel
I can see Your voice
Venesa Sheeny Kumolontang
Novel
Bronze
Diary Seorang Gadis Tunarungu
winda aprillia
Novel
Gold
The Hollow Cat
Mizan Publishing
Novel
Gold
PBC Journey In Japan
Mizan Publishing
Novel
BULAN SABIT DI LANGIT GAZA
Fiximu Novelis
Rekomendasi
Flash
Bronze
Demi
Alfian N. Budiarto
Novel
Bronze
Sujud Terakhir Bapak
Alfian N. Budiarto
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Novel
Parasomnia
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
Jangan Pernah Percaya Gosip
Alfian N. Budiarto
Novel
Kelam(in)
Alfian N. Budiarto
Novel
Perempuan Merah
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
JEMPOL KAKI
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
Mimpi Ibu Ikan dan Ayah Laba-laba
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
Demensia
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
Petuah Nenek
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
Ajakan Bapak
Alfian N. Budiarto
Skrip Film
Anoksia
Alfian N. Budiarto
Flash
Bronze
Permintaan Maaf
Alfian N. Budiarto