Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Godain Murid Baru
9
Suka
5,840
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Waktu itu pelajaran Seni Lukis. Bu Guru menyuruh murid kelas 3A untuk menggambar bebas.

Pelajaran Seni Lukis adalah salah satu pelajaran yang paling kusukai. Sebab, aku bisa mengekspresikan diriku dalam sebuah komik seperti Captain Tsubasa. Biasanya aku menggambar tentang Wakabayashi dan Barbie. Itu tak lain adalah perwujudan diriku dan cewek yang kusukai. Namun, kali ini aku ingin menggambar Wakabayashi dan Raisa, murid baru di kelas ini.

Selesai menggambar, aku mendekati Raisa untuk memamerkan hasil gambarku. Raisa terlihat asyik menggambar sesuatu yang menyerupai maskot AC Milan bernama "Milanello" dengan mengombinasikan warna merah dan hitam. Gambarnya bagus sekali hingga membuatku jadi minder ingin memamerkan hasil karyaku.

"Sasa," sapaku sopan. Sasa adalah panggilan sayangku untuk Raisa.

"Hm," gumamnya sambil menggambar.

"Ih jutek banget sih, lagi M ya?" Raisa pun menatapku dengan sinis. Sekilas aku melihat ada tanduk berwarna merah tua di kepalanya.

"Maksudnya MALES, hehehe." Aku tersipu malu, lalu duduk bersebelahan dengan seorang murid yang duduk di depan meja Raisa. Posisiku dan Raisa kini saling berhadapan.

"Oh." Raisa menunduk, lalu melanjutkan gambarnya.

"Kamu lagi gambar apaan, sih?" Aku bertanya sambil menatap wajah Raisa yang imut.

"Setan." Hm, sepertinya Raisa masih jutek gara-gara ulahku di kantin, tadi. Tapi benar juga ya, Milanello kan setan.

"Ih, serem banget. Ngomong-ngomong bolpennya bagus banget, tintanya juga tebal. Beli di mana?" tanyaku, berusaha mendapatkan perhatiannya.

"Bolpen yang mana?"

"Yang merah," jawabku sekenanya.

"Oh, yang merah beli di toko buku Jaya Abadi Makmur Sentosa."

"Hahaha, nama tokonya ngajak berantem. Udah Jaya, Abadi, Makmur, Sentosa pula. Ditambah kata Lancar di depan mungkin bisa ngalahin gerbong Kereta Api. Jadi, Lancar Jaya Abadi Makmur Sentosa, hehehe." Sekilas Sasa pun tersenyum kecil ke arahku. "Lima gerbong," tambahku sambil mengangkat lima jari.

Duh, senyumnya manis sekali. Kalau tadi pagi semanis susu bendera hingga tetes terakhir, sekarang hingga tetes darah penghabisan (nggak nyambung banget).

"Terus kalau yang hitam beli di mana?"

Sasa pun menjawab, "Sama."

Ya ampun, aku dikerjain nih. Tapi tak apa lah, bisa bicara dengan Raisa saja sudah membuatku senang kok. Aku pun ingin bertanya lagi, semoga saja dia bisa senyum kayak tadi walau cuma sebentar, hehehe.

"Sasa, apa bolpennya bisa diisi ulang?"

"Yang merah atau yang hitam?" Duh Raisa gimana sih? Ditanya kok malah balik nanya.

"Merah," jawabku singkat.

"Em.... kalau yang merah harus dibongkar dulu, terus dicabut isinya, habis itu dibersihkan sampai bersih, baru deh bisa diisi ulang."

"Oh gitu ya, terus gimana dengan yang hitam?"

"Sama."

"Ih, Sasa nyebelin banget deh. Kalau sama kenapa kamu beda-bedain, gitu?"

"Karena yang merah punyaku, Luca."

"Kalau yang merah punya kamu, terus yang hitam punya siapa?"

"Sama."

"Ya ampun Sasa, aku nyerah, ah. Nyebeli banget!" Aku cemberut.

Sebelum aku beranjak dari kursi, Raisa tertawa lepas ke arahku.

Hore, aku berhasil membuatnya tertawa.

Tapi, kenapa Raisa ketawanya gak berhenti-henti, ya? Tak lama kemudian aku pun menyadari, dia tertawa karena melihat Bu Guru terpeleset di mimbar kelas.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ada pengalaman di dekatin guru tak hehehe
Betul, selama 3 tahun lagi. Terus ada kelas bikin patung dari giv. Aduh, lupa apa istilahnya.
Katanya mapel Seni Lukis tapi kita disuruh gambar bukan ngelukis. Pelajaran aneh masa SMP. WKWK.
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Rumah Tak Berpintu
imajihari
Flash
Godain Murid Baru
Luca Scofish
Novel
Dear My Beloved Doctor
STOOPID NERD
Novel
Destiny
Janis Etania
Novel
Gold
When Love Walked In
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Luka Naina
fitrihaida
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Novel
Stuck
Clearesta
Novel
Bronze
Sebuah Rasa dan Asa
Aylani Firdaus
Novel
Gold
Bride Wannabe
Bentang Pustaka
Novel
Semestanya Arutala
Denting Piano
Novel
Bronze
Geometri Cinta Catatan Rosalina Filsufarkeolog
Resti Telasih
Novel
Hanari
Meliawardha
Novel
Bronze
Hidup Tak Pernah Sederhana
Wiwit Widianti
Novel
Bronze
I LO(lea)VE YOU!
Bellaanjni
Rekomendasi
Flash
Godain Murid Baru
Luca Scofish
Flash
Guru Killer
Luca Scofish
Novel
Miss Travel Beauty
Luca Scofish
Flash
Jalan Bareng Bule Jerman
Luca Scofish
Flash
Dokter Spesialis Kandungan
Luca Scofish
Flash
Pacar Bohongan
Luca Scofish
Flash
Mbak Yang Ketemu Kemarin
Luca Scofish
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Flash
Strategi Mengulur Tali Pancing
Luca Scofish
Novel
Dragon Eagle
Luca Scofish
Flash
Big Match!!!
Luca Scofish
Flash
Teman Kampret!
Luca Scofish
Flash
Dokumen Rahasia
Luca Scofish
Flash
Curahan Hati Penulis Gagal
Luca Scofish
Flash
Ketularan Virus Corona
Luca Scofish