Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
RUMAH BARU DI SURGA
5
Suka
6,018
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sudah sepuluh bulan Veronica dirawat di rumah sakit umum di Malang. Bulan demi bulan dilalui, ternyata penyakit ini tidak mudah untuk diatasi, tidak seperti perkiraaan dokter semula. Kanker otak yang dideritanya sangat agresif sekali.

Meskipun begitu, gadis yang suka tersenyum ini, seperti tak ingin larut dalam kesedihan yang berkepanjangan.

Semangat hidupnya tergambar jelas dalam salah satu status di facebooknya, Veronica menulis :

"I HAVE CANCER, I HATE CANCER, AND I'M KILLING CANCER"

Tidak sekalipun ia kelihatan mengeluh, senyum selalu menghiasi wajahnya. Padahal semua orang tahu bagaimana rasa sakit yang dideritanya.

Apapun yang disediakan dia makan dengan lahap dan bisa membuat siapapun terkecoh, dan menyangka makanan yang dimakannya pastilah sangat lezat. Tidak heran, badannya bukan semakin kurus, justru lebih gemuk dan segar daripada sebelum didiagnosa kanker otak.

Suatu ketika, melihat Veronica yang makan dengan sangat lahap, mamanya ingin mencicipi makanannya tersebut, dan akhirnya menyadari ternyata makanan itu sangat plain, tidak seperti yang dibayangkan. Sang mama menangis menyadari betapa putrinya ini sangat berjuang melawan kanker.

Malam itu udara di rumah sakit tidak seperti biasanya, dingin. Bu Intan memandangi wajah sang buah hatinya yang terlelap. Tak terasa air mata menetes membasahi pipinya.

“Ya Allah, jangan ambil dia di pertengahan umurnya. Ijinkan dia menggenapi seluruh rencana-Mu dalam hidupnya."

“Ma, kenapa Mama menangis?”

“Tidak apa-apa sayang, maafkan mama ya telah membuatmu terbangun.”

“Tidak kok Ma, Mama tidak membangunkanku. Mama jangan menangis lagi ya. Mungkin mama sedih melihat kondisiku. Veronica baik-baik saja. Sudah ya Ma jangan bersedih. Ma, tadi dalam mimpiku Tuhan berkata bahwa rumah baruku sudah selesai dan Dia menyuruhku untuk menempatinya.”

Ucapan Veronica semakin membuat hati Bu Intan serasa teriris. Sesaat dipandanginya wajah Veronica yang tampak pucat namun tetap berusaha untuk tersenyum. Bu Intan tahu di balik senyum itu ada rasa sakit yang luar biasa.

Tiba-tiba terdengar nada panggilan masuk di ponsel Bu Intan.

“Tante, bagaimana kondisi Veronica?”

“Alhamdulillah, dia sekarang lebih baik. Kemarin sempat drop dan kritis Ini dia, Veronica ada di depan Tante…”

“Boleh saya bicara dengannya, Tante?”

Bu Intan memberikan ponselnya pada Veronica.

“Bagaimana kabarnya?”

“Aku baik-baik saja. Kamu sendiri?”

“Alhamdulillah, aku juga dalam keadaan baik. Veronica, kenapa belum tidur?”

“Aku baru saja bangun. Ngga, tahukah kamu jika aku sudah punya rumah baru.”

“O iya, siapa yang memberi dan di mana? Boleh dong.. kapan-kapan aku diajak kesana?”

“Jangan kamu tidak boleh ikut kesana.”

“Lho memangnya kenapa?”

“Karena yang buat rumah itu adalah Tuhan dan hanya aku yang boleh masuk.”

“Ah.. bisa saja kamu.”

“Lho ini beneran, Rangga.”

“Sudah deh, jangan bercanda. O iya bagaimana perkembangan kesehatanmu?”

“Menurut dokter aku harus menjalani operasi untuk kedua kalinya. Dan kemungkinan berhasil belum bisa dipastikan. Rangga, bisakah kamu datang kesini? Aku hanya ingin kamu temani aku sebelum aku menjalani operasi. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu. Aku sangat mengharapkan kehadiranmu.”

“Iya, Veronica. Aku berjanji akan selalu ada untukmu. Aku berjanji!”

“Thanks ya Rangga. Aku hanya… "

(terdengar suara Veronica terbatuk-batuk dan ponsel yang jatuh ke lantai)

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Cerita yang menarik, sekaligus mengharukan.
Ceritanya sangat bagus 👍
@alwindara : Never say goodbye :-) Terimakasih telah mampir mas Alwinn :-)
Goodbyeeee
Rekomendasi dari Drama
Flash
RUMAH BARU DI SURGA
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
Kali Kedua
Euis Lina HF
Novel
Dis - Ease (One Shoot - After Redline)
Sf_Anastasia
Cerpen
Pergi Untuk Selamat
Dhea FB
Novel
Bronze
in my delusion
Nadia Nurulaini
Novel
Bronze
PRIVATE GURL
Tila Hasugian
Flash
Bronze
Mencari Ujung Matahari
Herman Sim
Novel
Bronze
Sepotong Kisah tanpa Akhir
Ansar Siri
Novel
Bronze
Perempuan Gagal
Anifa Hambali
Flash
Bronze
Nasib Buruh Demonstran
Sulistiyo Suparno
Novel
Gold
Perjalanan Mengalahkan Waktu
Mizan Publishing
Novel
Gold
KKPK London Im Coming
Mizan Publishing
Novel
Ekspresi
Deviannistia Suyonoputri
Novel
Growth: Story of the Inner Child
Azkiatunnisa Rahma Fajriyati
Novel
Pohon dan Matahari
Nuka Asrama
Rekomendasi
Flash
RUMAH BARU DI SURGA
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
BADAI PASTI BERLALU
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Flash
50 RIYAL
DENI WIJAYA
Novel
Cinta Yang Dirindukan Surga
DENI WIJAYA
Flash
ANAK-ANAK KONGLOMERAT
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
PERANG SUDAH BERAKHIR
DENI WIJAYA
Flash
MENUNGGU DI BANDARA EL-TARI
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
LONCENG KEMATIAN
DENI WIJAYA
Novel
9 SKALA RICHTER
DENI WIJAYA
Cerpen
Cintaku Di Kampus Biru '97
DENI WIJAYA
Flash
CATATAN JURNALIS DARI KAMBOJA
DENI WIJAYA
Flash
NONA SEGERALAH MENIKAH
DENI WIJAYA
Novel
KUTITIPKAN RINDU INI
DENI WIJAYA
Novel
TRIAD
DENI WIJAYA