Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
SEKALI SAJA
7
Suka
8,937
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku menunggu hari ini hampir seumur hidupku. Akankah berakhir seperti ini? Kenapa berakhir seperti ini? 

Selama ini aku tinggal di pedalaman. Miskin, susah, dan hidup menderita. Aku bahkan tidak pernah sekolah karena orang tuaku tidak punya biaya. 

Setiap hari aku menghabiskan waktuku untuk membantu orang tuaku di kebun. Menanam jagung dan sayur-mayur yang nantinya akan kami jual ke pasar yang ada di daerahku. 

Dari kecil aku punya satu mimpi yaitu pergi ke Jakarta. Bukan untuk merantau dan bekerja di sana. Aku tau dengan aku yang tidak punya latar belakang pendidikan ini, aku hanya akan jadi sampah di sana. Aku hanya ingin melihat seperti apa rupa ibu kota yang selama ini hanya aku lihat lewat TV tabung hitam putih yang ada di rumah tetanggaku. 

Aku pun bekerja dengan giat, berusaha mengumpulkan uang untuk bisa mewujudkan mimpiku. Mimpi yang sangat sederhana, mimpi yang mungkin akan ditertawakan orang lain jika aku mengatakannya. Hingga akhirnya di usiaku yang ke-32 ini, aku punya cukup uang untuk bisa pergi ke sana. 

Aku melakukan perjalanan selama 8 jam dari tempat tinggalku menuju bandara. Menghabiskan uang hampir 5 juta untuk membeli tiket pesawat pulang-pergi ke Jakarta. Aku berencana akan menginap di sana selama dua hari, jalan-jalan sebentar, lalu kembali pulang. 

Sebenarnya aku merasa sedikit berat menyerahkan uang sebanyak itu. Uang yang aku cari dengan susah payah dari hasil bekerja di ladangku. Uang yang mungkin lebih bermanfaat jika aku berikan untuk keluargaku. Tapi aku benar-benar ingin melihat seperti apa rupa ibu kota. Sekali saja, sekali saja aku ingin salah satu mimpiku terwujud. Setelah selama ini segala apa yang aku impikan hanyalah mimpi. 

Dan di sinilah aku sekarang, duduk di dalam pesawat yang sedang terbang tinggi di udara. Jantungku berdebar kencang, aku tidak bisa bernapas, aku gugup, aku takut. 

Aku merasakan cengkeraman di tanganku dari seorang wanita yang duduk di sampingku. Wanita yang sebelumnya terlihat jijik saat tau kalau aku akan menjadi teman ngobrolnya selama beberapa jam. 

Tapi itu wajar, dengan penampilanku yang seperti orang gunung ini, dengan wajah dan tubuh hitam legam terbakar matahari, aku rasa tidak akan ada wanita yang tertarik padaku. 

“Apa kita akan mati?” Suaranya bergetar, wajahnya sangat tegang serta pucat. 

Aku memandang ke luar jendela, melihat sayap pesawat yang sudah terbakar api. “Ya, kita memang akan mati.” 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
setidaknya mati dalam mimpi yang terwujudkan :)
plot twist. Aku pun buat kisah buat bundaku,judulnya : Bidadari Pembohong.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Ujung Tombak
Aizawa
Skrip Film
SICK LOVE (Script)
Satrio Purnomo
Skrip Film
TAK SEPERTI COWOK PADA UMUMNYA
Okino ojoeng
Skrip Film
Gajah Oling
Teguh Santoso
Flash
SEKALI SAJA
Sera Summer
Novel
Kaca Penuju Surga
hrznia
Novel
Bad Papa
Rinaha Ardelia (Seorin Lee)
Skrip Film
The Hope Never Dies
Miftah Maulana Khan
Skrip Film
Bintang SMA 103
Yorandy Milan Soraga
Novel
I Will Always...
Wildan Ravi
Skrip Film
lover
Satrio Purnomo
Novel
Dari Cakrawala Kepada Samudra
Mesach Kartika
Novel
Cerita Hati
Adi Kurniawan
Novel
SEJUTA KISAH
BulanBintang
Novel
AMICITIA
Syeren medyanto
Rekomendasi
Flash
SEKALI SAJA
Sera Summer
Novel
Bronze
I'M FINE, THANK YOU
Sera Summer
Skrip Film
I'M NORMAL (script)
Sera Summer
Flash
Mini Marketnya Sudah Tutup
Sera Summer