Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Penunggu Jalan
11
Suka
9,066
Dibaca

Di jalan kecil ini aku akan selalu menunggunya pulang, menunggu langkahnya yang terlompat-lompat riang di setiap petang menuju malam. Tas ransel kecil tersandang di pundak, terayun-ayun kecil di belakang punggung, mengiringi setiap gerak dan langkahnya.

“Baru pulang kuliah, Mbak?” sapaku, sedikit membungkuk di suatu hari.

“Iya Bang,” senyumnya merebak manis. “Korannya laku banyak, Bang?”

“Lumayan.” Aku terkekeh, meraih selembar koran yang tergeletak, dan menyeret kaki kananku yang cacat agar lebih mendekat. “Mungkin Mbak mau baca di kosan? Ini koran pagi, beritanya mungkin sudah sedikit basi.”

Langkah Gadis itu terhenti, meraih koran yang kusodorkan dan tersenyum semakin lebar. “Terima kasih, Bang.”

Aku tidak tahu nama gadis itu, dan kurasa tak juga perlu. Apalah arti sebuah nama dibanding senyum manisnya yang kuterima setiap hari. Tak perlu juga kutahu dia orang mana dan rumahnya di mana. Senyumnya saja sudah cukup membuat dadaku meletup-letup bahagia. Bukankah bahagia adalah puncak dari segalanya? Tatkala bahagia sudah tercipta, kamu tidak butuh yang lainnya.

Tetapi jalan kecil ini sekarang sepi, lebih sepi dari biasanya. Sudah seminggu tak ada lagi langkah yang melintas menjelang gelap, pun langkah-langkah riang yang selalu kutunggu. Gadis itu seperti hilang seiring meredupnya semburat siang. Hanya desir angin mencumbu pucuk-pucuk bambu sepanjang jalan yang membuat suasana semakin kesat.

Kamu ke mana?

 

Selembar koran lusuh terbang terhempas angin. Halaman mukanya tersibak, menambilkan sebuah judul terbaca jelas:

TUKANG KORAN CACAT DIBUNUH PEMUDA MABUK SAAT MENYELAMATKAN SEORANG GADIS YANG HENDAK DIPERKOSA!

Kulirik ragaku yang mengawang.

Desir angin bertiup lirih.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (7)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Penunggu Jalan
Iwok Abqary
Cerpen
Bronze
Kutukan Merapi Tua
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
Ketukan Bolpoin
Sunarti
Cerpen
Bronze
Menuju Jalan Keluar
Nabilla Shafira
Cerpen
Bronze
Misteri Selendang Biru
Tika Lestari
Flash
Rumah Kosong
Chairil Anwar Batubara
Cerpen
Bronze
Imajiner Yang Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Bukan Bayi Ku
Christian Shonda Benyamin
Flash
Kamuflase Sang Kupu-Kupu
Anita Jun
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Purnama Yang Menelan Pelangi Dan Senja
Meliana
Cerpen
Bronze
Mereka yang Membawa Pertanda
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
LANGKAH KETUJUH DARI LIANG
glowedy
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Rumah Belanda
NUR FARKAN
Rekomendasi
Flash
Penunggu Jalan
Iwok Abqary
Flash
Pulang
Iwok Abqary