Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Penunggu Jalan
11
Suka
10,021
Dibaca

Di jalan kecil ini aku akan selalu menunggunya pulang, menunggu langkahnya yang terlompat-lompat riang di setiap petang menuju malam. Tas ransel kecil tersandang di pundak, terayun-ayun kecil di belakang punggung, mengiringi setiap gerak dan langkahnya.

“Baru pulang kuliah, Mbak?” sapaku, sedikit membungkuk di suatu hari.

“Iya Bang,” senyumnya merebak manis. “Korannya laku banyak, Bang?”

“Lumayan.” Aku terkekeh, meraih selembar koran yang tergeletak, dan menyeret kaki kananku yang cacat agar lebih mendekat. “Mungkin Mbak mau baca di kosan? Ini koran pagi, beritanya mungkin sudah sedikit basi.”

Langkah Gadis itu terhenti, meraih koran yang kusodorkan dan tersenyum semakin lebar. “Terima kasih, Bang.”

Aku tidak tahu nama gadis itu, dan kurasa tak juga perlu. Apalah arti sebuah nama dibanding senyum manisnya yang kuterima setiap hari. Tak perlu juga kutahu dia orang mana dan rumahnya di mana. Senyumnya saja sudah cukup membuat dadaku meletup-letup bahagia. Bukankah bahagia adalah puncak dari segalanya? Tatkala bahagia sudah tercipta, kamu tidak butuh yang lainnya.

Tetapi jalan kecil ini sekarang sepi, lebih sepi dari biasanya. Sudah seminggu tak ada lagi langkah yang melintas menjelang gelap, pun langkah-langkah riang yang selalu kutunggu. Gadis itu seperti hilang seiring meredupnya semburat siang. Hanya desir angin mencumbu pucuk-pucuk bambu sepanjang jalan yang membuat suasana semakin kesat.

Kamu ke mana?

 

Selembar koran lusuh terbang terhempas angin. Halaman mukanya tersibak, menambilkan sebuah judul terbaca jelas:

TUKANG KORAN CACAT DIBUNUH PEMUDA MABUK SAAT MENYELAMATKAN SEORANG GADIS YANG HENDAK DIPERKOSA!

Kulirik ragaku yang mengawang.

Desir angin bertiup lirih.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (7)
Rekomendasi dari Horor
Flash
Penunggu Jalan
Iwok Abqary
Novel
Santet Darah Biru
Allamanda Cathartica
Novel
Bronze
Panggilan Hitam Pesantren Kelam
Arslan Cealach
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Kendhat
Allamanda Cathartica
Novel
Bronze
Dream House
Ighavianna
Skrip Film
BURUNG KECIL DI HUTAN KEGELAPAN
Reiga Sanskara
Novel
Cagak Cemani
Noor Angreni Putri Hasim
Flash
Besok Pagi, Ketika Matahari Terbit
Ikhsannu Hakim
Cerpen
Bronze
Malam Terakhir Naya
Novita Ledo
Flash
Bronze
Tumbal di Sumur Tua
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Kursi Kosong
Arjun
Flash
Petak Umpet
Esti Farida
Cerpen
Bronze
Ouija
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Pedalaman Gumantra
Randy Arya
Rekomendasi
Flash
Penunggu Jalan
Iwok Abqary
Flash
Pulang
Iwok Abqary