Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Ternyata Aku Masih
15
Suka
6,749
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat membersihkan gudang di belakang rumah, aku melihat kontainer kecil dipenuhi kaset bekas yang sudah beraroma tajam dan apak. Aku mengambil kaset-kaset itu, lalu menyusunnya satu persatu. Seketika, hatiku terjebak nostalgia. Aku menemukan album Jikustik—1000 Tahun dan Perjalanan Panjang, beberapa album KLa Project, dan diskografi lengkap Dewa 19, serta album kedua Padi. Aku jadi ingin mendengarnya lagi. Tetapi, aku tak punya pemutarnya. Tape recorder sudah menjadi barang antik di zaman sekarang.

Saat memilah-milah beberapa judul yang mungkin ingin aku simpan, aku terkejut menemukan kaset-kaset berkotak putih di dasar kontainer. Tertulis dua patah nama di sampulnya. Namanya dan namaku.

Dulu, saat masih duduk di bangku SMA, aku pernah bertukar buku harian dengan sahabatku. Dia perempuan mungil yang cantik, dengan wajah seteduh langit pukul enam pagi. Pita merah muda senantiasa menghias rambutnya. Di aula olahraga yang sepi, kami berbincang menghabiskan jam istirahat seraya menyatap bekal yang kami bawa dari rumah.

Pada suatu pagi yang sembap, sebelum pelajaran pertama dimulai dan gerimis turun membasahi pohon tanjung di depan jendela, dia duduk di sampingku, lalu memberiku sebuah kaset. Dia menyuruhku merekam apa pun di dalamnya—dan dia membalasnya dengan rekaman juga. Katanya, dia ingin kaset itu menjadi pelengkap buku harian yang sudah kami tulis dalam setahun.

Kami pun mengisinya dengan cita-cita, pembacaan puisi, kutipan buku, nyanyianku yang sumbang (dan tidak sebanding dengan suaranya yang indah), juga hal-hal yang biasa saja, tapi berarti pada akhirnya—seperti kenangan. Diam-diam aku menaruh hati kepadanya, tapi tak berani mengungkapkannya. Aku takut hubungan kami patah hanya karena hal sesepele cinta.

Aku tak mampu menahan senyum saat mengingat, dia begitu membenci Peterpan yang baru saja merilis album perdananya. “Namaku jadi macho gara-gara dibaca ‘Aril’,” keluhnya saat aku bertanya kenapa. Aku tertawa.

Kami cukup lama bertukar kaset, sampai dua sisinya habis, lalu bergantian membeli yang baru.

Pada pertengahan tahun, dia harus pindah karena sesuatu yang aku tak lagi ingat. Dia membiarkanku menyimpan kaset-kaset itu, dengan syarat aku harus merelakan buku yang aku tulis bersamanya. Pada hari perpisahan, aku menangis dan dia memberiku pelukan erat yang hangatnya masih tersisa hingga kini. Ternyata, aku masih mencintainya.

“Lagi apa?” sebuah suara mengejutkanku. Putri kecilku yang manis berdiri di depan gudang, “Main, yuk?”

Aku mengelap air mataku, lalu menghampirinya. “Boleh,” jawabku. “Mama ganti baju dulu ya, Ari-yel.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
persahabatan bagai kepompong
Eh..bukan mantan ya..sahabat rupanya. Aq terkecoh.
Selalu ada ruang untuk mantan mesti sedikit dan di sudut yang berdebu-debu.
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Flash
Detik Kenangan !
muhamad fahmi fadillah
Novel
Tempatmu yang Tak Bisa Kugantikan
Nadia N
Novel
Not Proscenium
Rima Selvani
Novel
Bronze
Fallen Angel
Naftalia Satra
Novel
Gold
Hi, Nerd!
Bentang Pustaka
Novel
Jarak Dan Waktu
Seruputankopi
Novel
Bronze
Kembali
Jejak Kenangan
Flash
Obrolan malam tahun baru
Elique
Cerpen
Bagaikan Langit dan Bumi
Heni Fitriani
Cerpen
ENCHANTED TO MEET YOU
Safinatun naja
Novel
Gold
Aku Angin, Engkaulah Samudra
Mizan Publishing
Flash
MORNING LOG
Donquixote
Cerpen
Sweet Ta'aruf
Trippleju
Novel
Fly Free
Risna.linqeiu
Rekomendasi
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Cerpen
Arwah Kunang-Kunang
Rafael Yanuar
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Flash
Lukisan Rendra
Rafael Yanuar
Cerpen
Selembar Dunia
Rafael Yanuar
Cerpen
Malam Dingin di Cigigir
Rafael Yanuar
Cerpen
Kisah Rubah
Rafael Yanuar
Flash
Ding Dong, Bioskop, dan Kafe
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Flash
Aku Tak Ingin Mati Seperti Ini
Rafael Yanuar
Cerpen
Racau
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar