Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Ternyata Aku Masih
15
Suka
6,754
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat membersihkan gudang di belakang rumah, aku melihat kontainer kecil dipenuhi kaset bekas yang sudah beraroma tajam dan apak. Aku mengambil kaset-kaset itu, lalu menyusunnya satu persatu. Seketika, hatiku terjebak nostalgia. Aku menemukan album Jikustik—1000 Tahun dan Perjalanan Panjang, beberapa album KLa Project, dan diskografi lengkap Dewa 19, serta album kedua Padi. Aku jadi ingin mendengarnya lagi. Tetapi, aku tak punya pemutarnya. Tape recorder sudah menjadi barang antik di zaman sekarang.

Saat memilah-milah beberapa judul yang mungkin ingin aku simpan, aku terkejut menemukan kaset-kaset berkotak putih di dasar kontainer. Tertulis dua patah nama di sampulnya. Namanya dan namaku.

Dulu, saat masih duduk di bangku SMA, aku pernah bertukar buku harian dengan sahabatku. Dia perempuan mungil yang cantik, dengan wajah seteduh langit pukul enam pagi. Pita merah muda senantiasa menghias rambutnya. Di aula olahraga yang sepi, kami berbincang menghabiskan jam istirahat seraya menyatap bekal yang kami bawa dari rumah.

Pada suatu pagi yang sembap, sebelum pelajaran pertama dimulai dan gerimis turun membasahi pohon tanjung di depan jendela, dia duduk di sampingku, lalu memberiku sebuah kaset. Dia menyuruhku merekam apa pun di dalamnya—dan dia membalasnya dengan rekaman juga. Katanya, dia ingin kaset itu menjadi pelengkap buku harian yang sudah kami tulis dalam setahun.

Kami pun mengisinya dengan cita-cita, pembacaan puisi, kutipan buku, nyanyianku yang sumbang (dan tidak sebanding dengan suaranya yang indah), juga hal-hal yang biasa saja, tapi berarti pada akhirnya—seperti kenangan. Diam-diam aku menaruh hati kepadanya, tapi tak berani mengungkapkannya. Aku takut hubungan kami patah hanya karena hal sesepele cinta.

Aku tak mampu menahan senyum saat mengingat, dia begitu membenci Peterpan yang baru saja merilis album perdananya. “Namaku jadi macho gara-gara dibaca ‘Aril’,” keluhnya saat aku bertanya kenapa. Aku tertawa.

Kami cukup lama bertukar kaset, sampai dua sisinya habis, lalu bergantian membeli yang baru.

Pada pertengahan tahun, dia harus pindah karena sesuatu yang aku tak lagi ingat. Dia membiarkanku menyimpan kaset-kaset itu, dengan syarat aku harus merelakan buku yang aku tulis bersamanya. Pada hari perpisahan, aku menangis dan dia memberiku pelukan erat yang hangatnya masih tersisa hingga kini. Ternyata, aku masih mencintainya.

“Lagi apa?” sebuah suara mengejutkanku. Putri kecilku yang manis berdiri di depan gudang, “Main, yuk?”

Aku mengelap air mataku, lalu menghampirinya. “Boleh,” jawabku. “Mama ganti baju dulu ya, Ari-yel.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
persahabatan bagai kepompong
Eh..bukan mantan ya..sahabat rupanya. Aq terkecoh.
Selalu ada ruang untuk mantan mesti sedikit dan di sudut yang berdebu-debu.
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Panduan Mendekati Gebetan
diffean k.a
Novel
Gold
The Fire Sermon
Noura Publishing
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Novel
Bronze
The Unexpected Love
D.Giunia
Novel
Gold
Kenang - Kenangan Seorang Wanita Pemalu
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Fate
Mizan Publishing
Novel
Bronze
See U Later Boy
Ludiamanta
Novel
Bronze
Luka Naina
fitrihaida
Cerpen
MY BOS MY HUSBAND
Neng Darma
Novel
Rembulan Maheswari
Dee🍓
Novel
Gold
Snow Flower and The Secret Fan
Mizan Publishing
Novel
Baby Without Parent
C R KHAN
Novel
Bronze
Langit Senja
Primasari Lovexz
Novel
Di Sini ada Mantan
Faiz el Faza
Novel
Bronze
It's Me, April
Siti Nur Laela K
Rekomendasi
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Flash
Lukisan Rendra
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Ding Dong, Bioskop, dan Kafe
Rafael Yanuar
Flash
Merayakan Tahun Baru
Rafael Yanuar
Flash
Aku Tak Ingin Mati Seperti Ini
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Cerpen
Arwah Kunang-Kunang
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar