Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
6,719
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
So sweet...
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Gold
Habibie Ya Nour El Ain
Bentang Pustaka
Flash
Orang asing bercerita
Lentera jingga
Novel
Gold
For Better or Worse
Bentang Pustaka
Novel
SAKURA
Ejas Intan
Novel
My CEO is My Ex
WahyuniTyas3
Novel
Gold
The Romantics
Noura Publishing
Novel
Bronze
PERANG SUDAH BERAKHIR
DENI WIJAYA
Novel
Gold
Asa Ayuni
Falcon Publishing
Flash
Untuk Sebuah Kecupan Hangat
Afri Meldam
Novel
Bronze
Mengukir bahagia dilukisan senja
Iman Siputra
Novel
Bronze
Babu Boss
Siska Ambarwati
Flash
Dari Kejauhan
Ariq Ramadhan Nugraha
Novel
Bronze
TRIANGLE FROM THREE ANGLES
Ceko Spy
Novel
Bronze
Endless
Viviqarn
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Cerpen
Gubuk Kecil di Kota Kuning
Rafael Yanuar
Cerpen
Racau
Rafael Yanuar
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Flash
Dompet Natal
Rafael Yanuar
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar
Flash
Manusia Pertama
Rafael Yanuar
Cerpen
Toko Buku Kecil di Kaki Bukit
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Cerpen
Selembar Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Janji Santiago
Rafael Yanuar
Flash
Lukisan Rendra
Rafael Yanuar
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Flash
Lebih dari Cukup
Rafael Yanuar