Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
6,749
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
So sweet...
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Bronze
DROPE
kasetia
Novel
Masihkah Senyum Itu Untukku?
Hendra Purnama
Novel
Prince of Avilla : I Could Have Anything But You
Komorebi
Cerpen
Bronze
Kisah Cinta Pekerja Harian
Iena_Mansur
Novel
Dari ANRES untuk SHENA
Devi Jum'atika
Novel
Bronze
Neglected
Putri Lailani
Novel
Bronze
Diksi Patah Hati
Sutan Azis
Novel
Bronze
Takdir Cinta di Bawah Langit Kelabu '98'
Azizah
Novel
Bronze
THE GRAY BUTLER
Yattis Ai
Novel
Bronze
Twinouble
Saras Agustina
Novel
Bronze
3 Jalan Cinta
Ahmad jimi
Novel
When I Fall in Love
Fani Fujisaki
Novel
Gold
EMMA
Mizan Publishing
Novel
Bronze
HERA
Dyah Ayu Anggara
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Cerpen
Arwah Kunang-Kunang
Rafael Yanuar
Flash
Merayakan Tahun Baru
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Upaya Sederhana Memaknai Kenangan
Rafael Yanuar
Flash
Dompet Natal
Rafael Yanuar
Flash
Ding Dong, Bioskop, dan Kafe
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Cerpen
Kisah Rubah
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Cerpen
Racau
Rafael Yanuar