Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
6,742
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
So sweet...
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Diksi Patah Hati
Sutan Azis
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Cerpen
Youth Stride
Kosong/Satu
Novel
Gold
Bad Romance
Mizan Publishing
Cerpen
Menanti Masa
Yooni SRi
Novel
Bronze
Endless
Viviqarn
Novel
Bronze
Chemistry - Garis Kebahagiaan
Rizall_MK
Novel
Bronze
HEY BOY, LOVE ME!
Dayu putry
Novel
Gold
Saga
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Habibie Ya Nour El Ain
Bentang Pustaka
Novel
MAWAR
siti rahmah
Cerpen
Bronze
Pesawat Kertas
Khairul Azzam El Maliky
Novel
I Found You
Agnesya Febriana
Novel
Bronze
Leesya
Lutfia
Novel
Suami idiot Cala
jayanti
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Cerpen
Catatan Harian Pak Treng
Rafael Yanuar
Novel
Gerimis Daun-Daun
Rafael Yanuar
Flash
Rafa Pergi ke Surga
Rafael Yanuar
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Flash
Merayakan Tahun Baru
Rafael Yanuar
Flash
Manusia Pertama
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Cerpen
Gubuk Kecil di Kota Kuning
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Dunia dalam Tas
Rafael Yanuar