Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
6,756
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
So sweet...
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Cerpen
Bronze
Cerita Anak Kos: Menemukan Arti Keluarga di Tengah Jauh dari Rumah
Vincentius Atrayu Januar Dewanto
Novel
Teman Hidup
Novya
Novel
Bronze
Jagbyeol Insa
Ufaira Shafha Nayla Abadi
Novel
Gold
Barga
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Karena Kau Tampak Seperti Dia
Anisa Rahayu
Novel
Demon's Complicated Love
mikaji Al daufan
Komik
Half Sweet Boy
Dita Anjelina
Novel
Bronze
Second Lead
Siti Nur Laela K
Flash
Bronze
TAK ADA CINTA yang TAK CEMBURU
Onet Adithia Rizlan
Flash
You Are My Angel
Luca Scofish
Flash
Bronze
Ketika Takdir-takdirmu Berbicara kepadamu...
Shabrina Farha Nisa
Novel
Past Infinity
Enya Rahman
Novel
Bronze
Dinikahi Bocah Tengil
Nilam Cayo
Novel
Bronze
Kembara Halimun Timur
FatmaCahaya
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Cerpen
Perempuan Berambut Perak
Rafael Yanuar
Flash
Kepada Mantan Kekasihku
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Flash
Merayakan Tahun Baru
Rafael Yanuar
Flash
Aku Tak Ingin Mati Seperti Ini
Rafael Yanuar
Flash
Ding Dong, Bioskop, dan Kafe
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Flash
Manusia Pertama
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar