Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
6,783
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
So sweet...
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
GA
Riyana
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Komik
A Cactus Among The Flowers
widya azhar
Novel
Bronze
The Testament
Venny Lestari
Novel
Bronze
KISAH TAK TERLUPA
Linda Fadilah
Flash
Bronze
Juru Kampanye Kesayangan
Silvarani
Cerpen
Seandainya Aku Tidak Membalas Ciumanmu
dari Lalu
Novel
Bronze
Sepenggal Kisah dari SMP
Nadya Wijanarko
Novel
Cokelat Patah Hati
Pantaji Gongju
Novel
Bronze
Rumah Syauqi
Pipit Laila Fitria
Novel
Fox and Pixie
Davian Mel
Flash
Yang Terkasih
Vitri Dwi Mantik
Novel
Gold
Juvenilia
Noura Publishing
Novel
Love Paint
araajauu
Flash
You Must (Not) Love Me
Silvia
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Flash
Upaya Sederhana Memaknai Kenangan
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Layang-Layang
Rafael Yanuar
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Cerpen
Toko Buku Kecil di Kaki Bukit
Rafael Yanuar
Flash
Janji Santiago
Rafael Yanuar
Cerpen
Catatan Harian Pak Treng
Rafael Yanuar