Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
6,938
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
So sweet...
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Caramel (Me enamore de ti)
Mariani Dan Siti Aulia Azijah
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Gold
Islah Cinta
Falcon Publishing
Flash
A Little Thing You Do
Donquixote
Cerpen
Bronze
Keabadian yang Kau Inginkan
Faristama Aldrich
Novel
Unexpected
Yeni fitriyani
Flash
Kedai Enggar
Putri Oktaviani
Novel
Kala Cinta Membawamu Pulang
Belinda Marchely
Novel
Bronze
After Ecstasy
Varenyni
Novel
Bronze
The Story of Azalea
Khairunnisa
Novel
I Love U !!! Do Not Panic.
Rizky Brawijaya
Novel
Bronze
My Husband's Secret
Dwi Lestari
Novel
Gold
I AM IN DANGER
Mizan Publishing
Flash
Sangkar Emas
SavieL
Flash
Sunyi di Kota Hingar-Bingar
Grimmer
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Flash
Rafa Pergi ke Surga
Rafael Yanuar
Flash
Layang-Layang
Rafael Yanuar
Flash
Upaya Sederhana Memaknai Kenangan
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Secangkir Teh
Rafael Yanuar