Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
9,786
Dibaca

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
So sweet...
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Lovadira
Rita Rohmawati
Novel
Another Cinderella Story
Mustika Nur Amalia
Novel
Bronze
Lovertone
Marion D'rossi
Novel
MENGEJAR CAHAYA
Wini Afiati
Novel
Bronze
Dilamar CEO Buta
Nurul Adiyanti
Novel
Bronze
BLACK COFFEE
Liz Lavender
Novel
Bronze
I'm First
Karin Vayra
Novel
Bronze
Side By Side
Tania
Novel
Chrive
Shiina Lee
Novel
Bronze
Biarkan Aku Bertahan Hidup! Yang Mulia!
Wahyu Nur Anisa
Novel
Bronze
I am Your Boss
Marion D'rossi
Novel
Tanpa Kata
Mayhtt
Novel
Bronze
QUINNSHA
Gina Hartina
Novel
Cinta Sewindu
Amelia Rasyid
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Flash
Aku Tak Ingin Mati Seperti Ini
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Gadis Kecil Berkaleng Kecil
Rafael Yanuar
Novel
Malam Kunang-Kunang di Desa Masa Kecilku
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Cerpen
Selembar Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Manusia Pertama
Rafael Yanuar
Flash
Mencari Kacamata
Rafael Yanuar
Cerpen
Malam Dingin di Cigigir
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Cerpen
Catatan Harian Pak Treng
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar