Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
20,952
Dibaca

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Komik
Thirtysomething
Kanistha
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Flash
Merpati Kecil Itu Tetap Terbang
Sulistiyo Suparno
Novel
Gold
Shana
Bentang Pustaka
Skrip Film
Boy & Milan
B'gék Éspé
Skrip Film
Percaya Ini Rindu
Soerja HR Hezra
Flash
Talak Tiga
Rahmatul Husni
Flash
Romansa
ahmad tamim
Flash
Gito dan Gitarnya
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Rahasia di Balik Surat Terakhir
bagus aprilianto
Skrip Film
Doa di akhir sujud ku
Merita
Skrip Film
Deeba
Lisnawati
Flash
Just Friend?
Ang.Rose
Flash
Bronze
Apakah Harus Berakhir?
Nuel Lubis
Flash
Aku ingin kamu marah
lidia afrianti
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Cerpen
Rehat Sejenak
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Cerpen
Sofia
Rafael Yanuar
Flash
Lebih dari Cukup
Rafael Yanuar
Flash
Janji Santiago
Rafael Yanuar
Flash
Merayakan Tahun Baru
Rafael Yanuar
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Cerpen
Toko Buku Kecil di Kaki Bukit
Rafael Yanuar