Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
18,624
Dibaca

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
My Dream With Sensei
Gita F.A Kenanga
Novel
Bronze
HALU
Mutiarampulembang
Novel
Travel - Ex
Fikra Nur Syahbana
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Novel
Terlahir Sebagai Pengecut
Weni trisanti
Komik
Love in Soy Sauce Bottle
yanagi kaichu
Skrip Film
JATUH CINTA, APAPUN ARTINYA (SKENARIO)
Dina Rizky Amalia
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Kebawa Mimpi atau Memang Jodoh?
Nuel Lubis
Novel
Gold
Shea
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
GUPTA
Melrasa
Novel
Mission Complete
Sanifidya
Novel
Bronze
When would it be
Ratna dila oktora
Novel
Bronze
Proof Of My Heart
Ndah08
Novel
Living Together
Wnath
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Flash
Janji Santiago
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Gadis Kecil Berkaleng Kecil
Rafael Yanuar
Novel
Apa yang Saya Ingat (dan yang Tidak)
Rafael Yanuar
Flash
Lukisan Rendra
Rafael Yanuar
Flash
Layang-Layang
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Flash
Secangkir Teh
Rafael Yanuar
Flash
Rafa Pergi ke Surga
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Flash
Dunia dalam Tas
Rafael Yanuar
Flash
Mencari Kacamata
Rafael Yanuar
Flash
Lebih dari Cukup
Rafael Yanuar