Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Perpustakaan
15
Suka
15,822
Dibaca

Namanya siapa?

Agar tidak mengganggu pengunjung lain, aku menulis pertanyaan itu di selembar kertas. Temanku, yang juga penjaga perpustakaan, menulis balasannya.

"Siapa?" dia malah balik bertanya.

Aku menunjuk gadis yang duduk di dekat jendela dengan mataku.

Dia memalingkan wajah, lalu melihat melewati punggungku. Tak sulit menemukan perempuan yang kumaksud. Seraya melamun memandang kaca, dia membiarkan cahaya matahari membelai rambutnya yang berkilauan. Tangan kirinya menahan buku, tangan kanannya menopang dagu. Apa, ya, yang dia baca? aku bertanya-tanya.

"Hei!" aku merasakan tepukan di bahuku. Temanku tersenyum menyindir, lalu mengambil kertas kecil dan menorehkan catatan di atasnya. Aku mengintip dan menemukan "Pablo Neruda" di sana.

Aku memandangnya heran. "Namanya Pablo?"

"Dia sering meminjam buku Neruda. Kalau kamu mau tahu namanya, ada petunjuk di sana. Jangan manja," dia berbisik, tapi suaranya terlalu jelas sampai aku ingin membekapnya.

Tanpa mengucap terima kasih, aku langsung menyambar kertas itu.

Perpustakaan ini tidak begitu besar. Namun, cukup merepotkan jika harus menelusuri rak-raknya satu persatu. Beberapa bagiannya memiliki pencahayaan yang redup. Aku berjalan pelan menyusuri rak-rak berisi buku sastra. Saat menemukan judul yang menarik, aku berhenti untuk membaca sambil berdiri. Bagaimanapun, aku menyukai puisi, dan aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin tahu namanya, tanpa harus mengenalnya.

"Pablo Neruda. Pablo Neruda," akhirnya, aku mencarinya juga—mencari di antara yang sedikit. Aku menyentuh punggung buku dengan ujung telunjuk, menikmati sensasi huruf timbul dari pustaka yang sudah tua.

"Ketemu!" kataku dalam hati. The Selected Poem. Aku segera mengambilnya, lalu membuka halaman belakang, tempat daftar pinjam diselipkan. Hanya ada satu nama di sana, dan aku tak sengaja menyebutnya dalam bisik.

"Ya? Ada apa?" aku mencium wangi pappermint dan menoleh.

"Kamu tadi memanggil namaku," perempuan itu berdiri di belakangku, tersenyum geli. "Suka Neruda juga?" dia mengambil judul lainnya.

Aku gugup, lalu menaruh buku tadi di tempatnya semula. Tanpa mampu berkata-kata, aku berjalan menuju pintu dan melihat temanku menahan tawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Cerita Cinta Jenny
Lolita Alvianti susintaningrum
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Bronze
REHAT
Angela L Maharani
Novel
Calm Yellow : Seperti Langit yang dilihat
Rika Adelia
Novel
primrose
Galuh Putdia liesty
Cerpen
Bronze
Kekasihku Di Ambil Adikku
Sri asrianti
Novel
Cerita Di Perantauan
marliana syaadah
Novel
Salam Kenal, Venus!
Teby Gendhist Pangestu
Skrip Film
SCRIPTED
Reiga Sanskara
Flash
Bronze
Gadis Sampul
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bucin Tanpa Nama
Kingdenie
Novel
Gold
Menikah Untuk Bahagia
Noura Publishing
Novel
Cinta Aku Gadis
Imroatul Hasanah
Novel
Heartache
Queenazalea
Novel
Marry Me Not
Ropha Locera
Rekomendasi
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Cerpen
Selembar Dunia
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Cerpen
Kisah Rubah
Rafael Yanuar
Flash
Upaya Sederhana Memaknai Kenangan
Rafael Yanuar
Cerpen
Rehat Sejenak
Rafael Yanuar
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Gadis Kecil Berkaleng Kecil
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Cerpen
Racau
Rafael Yanuar
Cerpen
Sofia
Rafael Yanuar
Cerpen
Arwah Kunang-Kunang
Rafael Yanuar
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar