Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Aku punya cinta pertama yang tak pernah kesampaian. Aku jatuh cinta saat aku kelas 3 SMP. Cowok itu Namanya Raka . Saat aku SMP aku adalah murid yang kuper dan terkadang jadi korban bullying di sekolah. Hanya Raka yang bisa dekat denganku. Aku bisa bebas bicara dengannya tanpa canggung. Bisa dikatakan kami berteman. Raka adalah seorang cowok yang ramah dan baik kepada siapapun. Saat aku di bully dia tak pernah ikut-ikutan.
Aku ingat suatau malam aku bermimpi di datangi seorang cowok mirip Raka. Ia mengajakku berjalan di suatu taman yang indah. Ia bilang Ia menyukaiku dan memberiku kecupan di pipiku. Aku terbangun dengan pipi tersipu. Mulai saat itu perasaanku pada Raka yang semula biasa saja berubah menjadi suka. Saat di dekatnya jantungku berdegup kencang. Aku jadi salah tingkah. Tiap malam aku selalu memimpikanya. Kehidupan remajaku yang sepi kini dihiasi peraasaan cinta. Saat aku di bully atau diperlakukan tidak baik oleh teman-teman aku akan mengingat mimpi-mimpiku dan akhirnya aku bisa mengatasi semuanya. Aku bisa bertahan dengan segalanya dengan hanya melihat tawa dan senyum Raka.
6 tahun kemudian
Aku masih memendam perasaanku padanya. Aku tak punya keberanian untuk mengungkapkannya apalagi mengejarnya. Hubungan kami hanya sekedar bertegur sapa saja bila berpapasan. Itu terjadi sampai kami lulus SMA.
Aku tak pernah kehilangan perasaanku kepadanya. Bahkan saat Ia kemudian kuliah di kota lain dan aku menjalani kehidupanku sebagai seorang pekerja pabrik. Mimpi saat bersamanya dengan seragam sekolah kami terus menghiasi kehidupanku yang sepi. Aku gadis yatim piatu yang harus mulai hidup mandiri dan tak lagi menumpang di rumah paman.
Suatu hari aku memberanikan diri untuk menghubungi seorang temanku yang dekat dengan Raka. Aku minta nomer ponselnya. Temanku bilang kalau Raka kini tengah menjalin hubungan dengan seseorang. Aku tak bisa mundur lagi. Cinta ini harus diakhiri. Dan aku menelfon Raka dan mengungkapkan perasaanku padanya. Tentu saja Ia tak menerima perasaanku tapi aku hanya ingin dia tahu itu saja. Aku ingin terlepas dari mimpi tentang dirinya. Aku berharap setelah Ia menolakku aku akan berhenti berharap dan mencoba mencintai pria lain.
20 tahun kemudian
Aku kini telah menikah. Anehnya mimpi bersama Raka saat kami sekolah dulu masih berseliweran di setiap malamku. Terkadang aku malah berharap mimpi itu tak akan pernah sirna saat suamiku berbuat kasar kepadaku. Aku menikah dengan pria pemabuk. Kehidupan rumah tanggaku jauh dari bahagia tapi aku tetap menjalaninya.
Sampai suatu saat aku menghadiri reuni SMP dan aku bertemu Raka. Raka sudah berubah drastis. Ia sudah menikah. Dulu dia tampan kini Ia jadi botak dan tambun. Aku tidak tertarik lagi dengannya. Aku suka saat dia dulu masih berseragam.
Malamnya aku tak lagi bermimpi bersama Raka. Aku bermimpi berjalan di sekolah bersama mahkluk menyeramkan. Dalam mimpiku aku berlari ketakutan. Dan makluk itu tersenyum menyeringai
"Inilah cinta pertamamu yang sebenarnya. Aku tinggal di bawah pohon di depan kelas. Aku lihat kau begitu kesepian. Kau sering melamun. Kau sering di bully. Aku jatuh cinta kepadamu. Kamu milikku dalam dunia mimpi ini. Mendekatlah padaku. Apakah rupa asliku begitu buruk. Tahukah kamu aku sudah berjuang agar rupaku bisa mirip Raka,"