Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Explore
Pilihan
Genre
Ulang Tahun
Merayakan pertambahan umur bersama orang yang selalu menemaniku seketika berakhir karena campur tangan orang-orang berbaju putih.
Ulang Tahun

Topi kertas berwarna biru muda ku letakkan di atas kepala. Jangan lupa ikat tali supaya tidak terjatuh. Ambil kue tart ukuran kecil.

"Happy birthday to me. Happy birthday to me...."

Mereka, yang duduk di sekelilingku, hanya memasang wajah datar.

“Kenapa? Ini hari lahirku di dunia, lho!”

 

Anak kecil yang duduk di seberang namanya Nana. Dia begitu menggemaskan hari ini. Dress berenda merah muda dengan topi rajut berwarna putih. Biasanya, dia ceria.

Aku mendekati adik kesayangan. “Nana, Nana. Senyumnya mana?”

Tidak ada jawaban. Ku dorong lekuk bibir Nana hingga tertarik ke atas. Mungkin dia lagi sedih.

 

Potong mulai dari icing, lalu turun hingga terpisah. Letakkan di piring kertas. Kue ini aku berikan ke orangtua. “Ayah dan Ibu, ini.”

Mereka hanya memandangku.

 

Baik lah. Waktunya makan. Gali hingga menyentuh bagian terbawah dan kunyah dengan pelan. Krim rasa mangga yang begitu pekat bercampur lembutnya kue cokelat.

 

Sisa krim ku colek dan tempel di hidung Nana. “Hahaha.”

Tiba-tiba, seseorang membuka pintu. Dia berbaju serba putih sedang membawa kotak. “Ngapain kamu sekarang? Sudah berapa kali aku bilang? Jangan berbuat sesuatu yang tidak jelas. Nanti pengunjung semakin takut ke kamu. Sepertinya, kamu perlu minum yang banyak hari ini.”

Ah, jangan usik!”

Dia menendang Ibu, melempar Ayah hingga terbentur tembok, dan memasukkan Nana ke dalam kotak besar.

“Santai. Tidur di sana.”

Nggak mau. Barusan makan.”

 

Perempuan dewasa itu mengangkat kedua lenganku dan menyeretku hingga ke kasur.

Nggak mau! Nggak mau!”

Dia duduk di samping. “Aku ada hadiah nih buat kamu.”

Gumpalan tisu memenuhi mulutku. Tabung kecil berujung jarum terdorong sampai ke dalam kulit. Entah cairan apa yang dia berikan. Kakiku menghentak ujung kasur. Orang lain yang berpakaian sama dengan dia berlari ke arahku dan memegang pergelangan kaki. Aku memandang langit yang semakin gelap.

4 disukai 5.4K dilihat
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction