Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Kutitip Rindu
5
Suka
6,244
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hujan mengguyur sangat deras dari pagi hingga sore. Kinanti menatap cemas pada bayi yang ada dalam gendongannya. Ia lupa membawa mantel hangat untuk sang anak. Payung hitam yang ia bawa pun rasanya tidak cukup untuk melindungi mereka berdua.

"Kamu mau menunggu di sini?"

Kinan menoleh. Ia tersenyum lembut pada wanita tua di belakangnya. Wanita yang telah menerimanya bekerja di taman kanak-kanak.

"Saya akan menunggu hujannya reda," ucap Kinan.

"Mau saya carikan taksi?"

Kinan menggeleng. "Saya tidak sanggup membayarnya."

Wanita itu menghampiri Kinan dan menepuk pundaknya.

"Jangan berpikir saya meminta bayaran, ini untuk anak kamu. Cuaca semakin dingin tidak baik untuk bayi cantik ini."

Wanita itu mengusap pipi gembul sang bayi. Sebuah senyum terbit di bibir mungilnya. Kinanti menatap bayi kecilnya. Wanita itu benar, ia tidak boleh egois membiarkan Rachel -anaknya- berlama-lama di cuaca dingin.

"Terima kasih, saya berjanji akan membayarnya, Nyonya Gabriela."

Kinanti tersenyum lembut menerima kebaikan hati Gabriela. Hanya butuh waktu 10 menit untuk menunggu taksi online menjemput. Sebenarnya letak sekolah dan rumah Kinanti tidak terlalu jauh, jaraknya hanya 5 kilometer. Setiap hari ia tempuh dengan naik sepeda. Kini sepedanya harus menginap di sekolah.

"Sudah sampai, Bu," ujar supir taksi menyadarkan Kinanti.

"Oh, iya, terima kasih."

Kinanti berlari cepat masuk ke rumahnya dengan sebuah payung yang melindunginya dari hujan. Namun langkahnya terhenti saat melihat sosok pria tegap berdiri di depan pintu. Pria itu berbalik menatap Kinanti yang mematung di tempatnya. Tanpa menghiraukan hujan pria itu mendekat.

"Hai," sapanya.

Kinanti tidak menjawab sapaan itu. Ia pun berjalan memasuki rumahnya dan menutup pintu. Pria itu mengetuk pintunya berkali-kali.

Selang beberapa menit ketukan itu tidak terdengar lagi. Kinanti menyibak gorden jendela untuk melihat keadaan di luar.

Bagas masih di luar hujan-hujanan. Ada perasaan iba melihat pria itu masih kukuh berdiam diri di sana. Kinan keluar membawa payung untuknya.

"Pulanglah, saya tidak butuh kamu lagi," ucap Kinanti.

"Maafkan saya Kinan tapi izinkan saya bertemu anak itu," ucapnya.

"Kenapa baru sekarang kamu mencarinya, Mas? Saat saya mengandung dan berusaha meyakinkan kamu bahwa dia adalah anakmu, tapi kamu menolaknya lalu mengusir saya dari rumah."

"Saya minta maaf . Berikan saya kesempatan bertemu anak itu. Saya akan memperbaiki semuanya."

Kinan terdiam cukup lama kemudian menggeleng. "Pergilah."

Bagas terdiam dengan wajah pucat. "Kamu tidak perlu mencari kami lagi."

Keesokan harinya Bagas datang mengunjungi Kinanti. Namun Kinanti selalu menolaknya. Segala jenis bantuan yang diberikan Bagas ditolaknya mentah-mentah. Begitu seterusnya selama satu bulan. Kinanti bisa melihat kesungguhan Bagas yang membuat hatinya mulai luluh.

Pagi ini Kinanti ingin memberikan Bagas kesempatan bertemu anaknya. Namun pria itu tidak kunjung datang. Kinanti terus menunggu kedatangan Bagas sampai seminggu lamanya, ia tidak kembali dan menghilang tanpa kabar. Hati Kinanti kembali terluka untuk kedua kalinya. Mungkinkah Bagas menyerah? pikir Kinanti.

Sampai suatu hari seorang wanita datang ke rumah Kinanti dan memberikan sebuah surat dari Bagas.

"Dia sudah pergi untuk selamanya, Kinan. Dia titip rindu untuk kamu dan anakmu. Dia menyesal, benar-benar menyesal."

Kinanti menangis terduduk di atas lantai. Ia tidak tahu selama ini Bagas sakit parah.

"Maafkan saya, Mas "

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Kutitip Rindu
madiani_shawol
Novel
Bronze
Feeling with Heart
Dew
Novel
Heart Disease At Love
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
Mawar Merah
Yedida Petra
Novel
Bronze
BERTUALANG DI PESANTREN
Nun Urnoto
Novel
Gold
Destiny
Bentang Pustaka
Cerpen
Sahabat terakhir di hati ku
moeycha ryu
Novel
Bronze
LINA PRAMESWARI
Raden Dwi Rendra
Novel
Apapun Bisa Kita Gapai
suci wulandari
Novel
Iri
AAA
Novel
Bronze
LOVE, ANDRA
Embun Pagi Hari
Novel
Mozaic
Hendra Purnama
Flash
Waktu Yang Singkat
Felis Linanda
Novel
Bronze
MY LOVELY SALWA
Onet Adithia Rizlan
Novel
JARAMBAH
Hendra Wiguna
Rekomendasi
Flash
Kutitip Rindu
madiani_shawol
Novel
Bronze
Penyihir Kembar #TopengSihir
madiani_shawol
Flash
Keluarga Baru
madiani_shawol
Novel
Hidden Moon
madiani_shawol
Flash
Kutitip Rindu
madiani_shawol
Skrip Film
(Skenario Film) THE PAST
madiani_shawol
Skrip Film
My Lollipop
madiani_shawol