Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Radar Seorang Manusia yang Tak Berujung Pulih
37
Suka
9,086
Dibaca

Fajar kala itu menyingsing, membangunkan seorang anak manusia yang tengah terlelap di balik kamarnya. Begitu pula denganku yang tanpa dia sadari akan selalu berada di dekatnya. Namun, aku tak mengerti mengapa banyak manusia membenciku. Bahkan tak ada satupun yang mau menjadi temanku.

"Kemana lagi Aku harus melangkahkan kaki?" Tanya laki-laki itu pada dirinya sendiri. Ingin rasanya aku menjawab, namun ia tak mampu melihatku. Andai ia dapat mendengarku, aku ingin menyampaikan sepatah kata bahwa aku ingin sekali berteman dengan dirinya.

Di hari itu, ku lihat dia melangkahkan kaki ke sebuah meja makan. Di sana, aku dan dirinya melihat seorang ibu paruh baya yang tengah menyiapkan makanan untuk sarapan di pagi hari.

"Faro, mulai sekarang, kamu ngga boleh jajan di luar lagi. Dan sekarang, kamu harus menghabiskan banyak waktu di rumah. Jangan suka main terlalu lama di luar. Apa kamu paham, Nak?" Tanya ibu paruh baya itu.

Faro mengangguk dan memeluk Ibunya. Aku yang mendengarnya pun tersentak kaget.

"Mengapa Ibu Faro melarangnya? Padahal, aku sangat mengagumi sosok Faro yang selalu bisa bergerak bebas dan bisa melakukan hal-hal seperti kebanyakan manusia lainnya. Ah, sungguh membosankan!" Batinku saat itu.

Faro, Ibunya sekaligus aku ikut makan tanpa Ayah Faro karena beliau masuk ke rumah sakit karena terkena suatu penyakit mematikan, entah apa namanya. Setelah makan, Faro pun bergegas ke kamar Ayahnya. Di sana, dia memeluk jaket ayahnya tepat sebelum ayahnya masuk ke rumah sakit kemarin malam. Faro mulai menangis, dan aku di sampingnya berusaha menenangkannya hingga ia terlelap.

Hari demi hari telah berganti, dan tiba-tiba saja Faro terkena demam. Dia juga merasakan sesak di dadanya. Lantas aku dan Ibu Faro sama-sama kebingungan. Aku memeluknya tanpa Ibunya sadari. Sementara Ibu Faro menelpon pihak rumah sakit. Tak lama kemudian, beberapa pihak rumah sakit datang dan melakukan pemeriksaan yang lagi-lagi tak ku ketahui apa namanya.

"Ibu, mohon maaf Bu. Anak Ibu terindikasi penyakit virus covid-19 dan harus segera mendapat penanganan."

Mendengar hal itu, ibu Faro menangis begitu pula dengan Faro dan aku. Petugas itu membawaku dan Faro ke rumah sakit. Di sana, aku menemaninya. Nampak jelas kesedihan di wajahnya, rasa sesak terus menyelimuti dadanya. Aku yang melihatnya merasa frustasi karena tak mampu berbuat apa-apa. Hingga akhirnya, tiba hari dimana aku dan Faro menemui ajal kami. Sebelum kami berdua mati, aku berkata lirih di dalam hati.

"Terimakasih karena telah mau menjadi temanku Faro dan maafkan aku karena kamu harus menanggung penyakit ini karena ku."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@tejos789 : Terimakasih sudah mampir kak
nice story
@aldowandoyo : Hahaha, ngga tau kak, tiba-tiba ada yang komen kalo bahasanya seperti kak Tere Liye. Saya juga kaget kak, hehe..
Kok malah bahas Tere lIye? bahas crita ini dong... hehe
@adindasalsabilla : Terimakasih sudah mampir kak
@adindasalsabilla : Halo kak Adinda
Hai kak rohma..
@nadillahoemar : Terimakasih kak sudah mampir
Gpp Tere Liye jg bagus kok. Nicee, Sist...
@efiewidiarti : Terimakasih sudah mampirya kak
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Radar Seorang Manusia yang Tak Berujung Pulih
Rainzanov
Novel
Tum
Ais Aisih
Novel
Bronze
Persinggahan Mistik
Tira Riani
Cerpen
Bronze
Gadis Gila dan Ajal
penulis kacangan
Flash
Bronze
Pacar Seorang Pesulap
Afri Meldam
Novel
Bronze
Pintu Rahasia Sang Ibu
Randy Arya
Flash
ANOMALI
Deny Pamungkas
Novel
The Winter's Hunter
Wuri
Novel
Rawa Pasir
Ahmalia Azmi
Flash
Bronze
Lingkaran
Afri Meldam
Flash
Sis, She Died In Vain
Kata tanpa suara
Cerpen
Dunia Ihsan
Freya
Flash
TERDAKWA
Yutanis
Novel
Bronze
ISSUES
Athar Farha
Cerpen
Sang Pemancing dan Burung Kembara
Fazil Abdullah
Rekomendasi
Flash
Radar Seorang Manusia yang Tak Berujung Pulih
Rainzanov
Novel
Rajutan Kisah Para Perantau
Rainzanov
Novel
Bronze
Merenda Cinta Di Atas Duka
Rainzanov
Skrip Film
SEMAPENG (SKRIP)
Rainzanov
Skrip Film
Two S and The Balcony
Rainzanov
Novel
SyaFrei
Rainzanov
Flash
Anak Panah Ke Sebelas
Rainzanov
Novel
Manusia-Manusia Naif Penantang Mara Bahaya (Inspired by True Stories)
Rainzanov
Cerpen
Bronze
Di Mana Radar Keberanianku?
Rainzanov
Skrip Film
LITERATUR BERNYAWA ( SCRIPT FILM )
Rainzanov
Flash
Kutuk Marani Sunduk
Rainzanov
Flash
Kado Ter Epik Untuk Joko
Rainzanov
Skrip Film
Semoga Sampai
Rainzanov
Flash
Wesheweshewes
Rainzanov
Novel
Bronze
Literatur Bernyawa
Rainzanov