Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Cinta dalam Seuntai Tasbih
5
Suka
6,597
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Usiamu sudah berapa? Tiga puluh satu!" kata Mama sambil menatapku. "Adikmu saja sudah mau menikah!"

Aku memaklumi kekhawatiran Mama, usia yang sudah tidak muda lagi dan menjadi gunjingan para tetangga karena di sekitar hanya aku, satu-satunya gadis yang belum menikah dengan usia matang. Ditambah dengan adik yang usianya enam tahun lebih muda dan seorang laki-laki, tapi dia sudah mau menikah. Bukan aku tak ingin menikah, mungkin hanya Allah belum mentakdirkan.

Berulang kali aku menjalin kasih, tapi selalu kandas di tengah jalan, entah itu karena dia berkhianat atau karen orang tua yang tak restu. Bahkan, lima tahun terakhir kemarin aku menjalin kasih dengan seseorang yang begitu aku cinta, rencana pernikahan pun sudah dibuat, tapi sayang semua gagal. Pil pahit itu harus kutelan mentah-mentah di saat hanya tinggal beberapa bulan lagi hari bahagia akan tiba. Kini ditambah dengan desakan Mama agar aku segera menikah.

Sakit, itu yang aku rasakan saat ini. Orang tua yang seharusnya paham akan keadaan justru memojokkan tanpa ampun. Ingin berteriak dan memaki, tapi masih ingat jika dia adalah perempuan yang telah melahirkanku dan surga berada di telapak kakinya. Aku hanya memerlukan sebuah pelukan, kata-kata penguat saat hati terkoyak atas kehilangan seseorang yang kucinta.

Dalam kehancuran yang tidak pernah terpikirkan, hingga membuat tangis jatuh tanpa mau berkompromi. Membuatku terdiam dan menepi dari semua keadaan. Orang yang seharusnya menjadi tempatku mengadu, justru ikut membuat luka ini menjadi semakin dalam. Hingga akhirnya, mata yang sudah tidak lagi jelas seperti apa bentuknya esok memandung sebuah tasbih yang selalu tersimpan rapi di atas sejadah. Allah, ya, hanya Dia yang tidak pernah meninggalkan hambaNya meski dalam keadaan seperti apa pun.

Di keheningan malam, aku bermunajat, mengadu kepada Sang Khalik atas semua gundah yang kurasa. Memohon sebuah cinta yang selama ini tidak pernah kurengkuh. Sadar betul, selama lima tahun ini cinta ini begitu besar diberikan kepada dia yang belum halal, hingga lupa jika ada yang jauh lebih berhak atas cintaku. Bahkan, sesungguhnya, cinta Allah jauh lebih berharga.

"Rabb, ampunkan aku yang telah lalai atas semua peringatan akan cintaMu. Terlalu terpana akan cintanya dunia. Maafkan hambaMu yang selama ini menduakanMu," isakku dalam diam.

Cinta abadi, bukan kepada makhluk, melainkan kepada Sang Rabb yang lebih abadi dan berhak atas semua cinta. Mengagungkan namaNya bukan dengan puji-pujian, tetapi melalui dzikir bersama seuntai tasbih di tangan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
relate banget sama yang sudah tua tapi belum nikah. 😭
Rekomendasi dari Religi
Flash
Cinta dalam Seuntai Tasbih
khansa
Novel
Gold
Raya
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Gadis Penggoda
Sri Sulastri
Cerpen
Tuhan Merestui Kita Bersama Menuju Surga
Erlani Puspita
Novel
Gold
100 Pesan Nabi untuk Wanita
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sekisah tentang Mualim dengan Fatimah
Andriyana
Novel
Gold
Pemimpin yang Tuhan
Bentang Pustaka
Novel
Gold
A Tribute
Mizan Publishing
Novel
Gold
Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia
Noura Publishing
Novel
DELAPAN AIR MATA
Arul asikin
Novel
Bronze
Dimensi [Telah Terbit!]
Astrida Hara
Flash
Air Hujan Surga
Vitri Dwi Mantik
Novel
Gold
Rezeki Nomplok
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sabda Waras
prasetya widiharsa
Novel
Bronze
Istiqomah Until Jannah
Nisa Salsabila
Rekomendasi
Flash
Cinta dalam Seuntai Tasbih
khansa
Flash
Take Me to Jannah
khansa