Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Cinta dalam Seuntai Tasbih
5
Suka
7,914
Dibaca

"Usiamu sudah berapa? Tiga puluh satu!" kata Mama sambil menatapku. "Adikmu saja sudah mau menikah!"

Aku memaklumi kekhawatiran Mama, usia yang sudah tidak muda lagi dan menjadi gunjingan para tetangga karena di sekitar hanya aku, satu-satunya gadis yang belum menikah dengan usia matang. Ditambah dengan adik yang usianya enam tahun lebih muda dan seorang laki-laki, tapi dia sudah mau menikah. Bukan aku tak ingin menikah, mungkin hanya Allah belum mentakdirkan.

Berulang kali aku menjalin kasih, tapi selalu kandas di tengah jalan, entah itu karena dia berkhianat atau karen orang tua yang tak restu. Bahkan, lima tahun terakhir kemarin aku menjalin kasih dengan seseorang yang begitu aku cinta, rencana pernikahan pun sudah dibuat, tapi sayang semua gagal. Pil pahit itu harus kutelan mentah-mentah di saat hanya tinggal beberapa bulan lagi hari bahagia akan tiba. Kini ditambah dengan desakan Mama agar aku segera menikah.

Sakit, itu yang aku rasakan saat ini. Orang tua yang seharusnya paham akan keadaan justru memojokkan tanpa ampun. Ingin berteriak dan memaki, tapi masih ingat jika dia adalah perempuan yang telah melahirkanku dan surga berada di telapak kakinya. Aku hanya memerlukan sebuah pelukan, kata-kata penguat saat hati terkoyak atas kehilangan seseorang yang kucinta.

Dalam kehancuran yang tidak pernah terpikirkan, hingga membuat tangis jatuh tanpa mau berkompromi. Membuatku terdiam dan menepi dari semua keadaan. Orang yang seharusnya menjadi tempatku mengadu, justru ikut membuat luka ini menjadi semakin dalam. Hingga akhirnya, mata yang sudah tidak lagi jelas seperti apa bentuknya esok memandung sebuah tasbih yang selalu tersimpan rapi di atas sejadah. Allah, ya, hanya Dia yang tidak pernah meninggalkan hambaNya meski dalam keadaan seperti apa pun.

Di keheningan malam, aku bermunajat, mengadu kepada Sang Khalik atas semua gundah yang kurasa. Memohon sebuah cinta yang selama ini tidak pernah kurengkuh. Sadar betul, selama lima tahun ini cinta ini begitu besar diberikan kepada dia yang belum halal, hingga lupa jika ada yang jauh lebih berhak atas cintaku. Bahkan, sesungguhnya, cinta Allah jauh lebih berharga.

"Rabb, ampunkan aku yang telah lalai atas semua peringatan akan cintaMu. Terlalu terpana akan cintanya dunia. Maafkan hambaMu yang selama ini menduakanMu," isakku dalam diam.

Cinta abadi, bukan kepada makhluk, melainkan kepada Sang Rabb yang lebih abadi dan berhak atas semua cinta. Mengagungkan namaNya bukan dengan puji-pujian, tetapi melalui dzikir bersama seuntai tasbih di tangan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
relate banget sama yang sudah tua tapi belum nikah. 😭
Rekomendasi dari Religi
Flash
Cinta dalam Seuntai Tasbih
khansa
Novel
Selepas Hujan
Makrifatul Illah
Novel
Gold
Sedang Tuhan pun Cemburu
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Hujan Tanpa Awan
Jea
Novel
M A D U
Andri Lestari
Novel
Bronze
Pertama Dan Terakhir
silvi budiyanti
Novel
Bronze
Mengejar Cinta Ustaz Tampan
LeeNaGie
Novel
Bronze
Cinta Tanpa Kata
Nita Permata Sari
Novel
Cinta Berbalut Kalut
Asfar Asfahan
Novel
Gold
Ali ibn Abi Thalib
Mizan Publishing
Novel
Gold
Secangkir Teh dan Sepotong Ketupat
Mizan Publishing
Novel
Keikhlasan
Nila Kresna
Novel
FII AMANILLAH
Husnulispedia
Novel
Bronze
Cinta Bersemi Dalam Do'a
Nelly Nurul Awaliyah
Novel
Hujan Pythagoras
Nurul Wulan Rahmawati
Rekomendasi
Flash
Cinta dalam Seuntai Tasbih
khansa
Flash
Take Me to Jannah
khansa