Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Detective Arman : Wanita Yang Jatuh Dari Lantai 19
5
Suka
6,537
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Kenapa kamu membawa kami kesini kembali?, apa tidak cukup duka kami saat pemakaman tadi siang." Protes Alwi sambil memeluk istrinya Karmila yang duduk disampingnya.

"Ada hal penting apa?" Tama tampak tegang menatap sosok laki-laki empatpuluh tahun yang sedang duduk dihadapan mereka.

Sandra bangkit dari duduknya, "Ini mengerikan."

"Mam..." Arman sang detektif mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Sandra agar duduk kembali.

Karmila menarik tangan Sandra, "Duduklah sayang." lalu dia menatap Arman dan dua orang polisi yang berdiri disampingnya, "Tolong segera sampaikan apa yang kalian inginkan, kami harus segera kembali."

Arman memandang satu persatu sosok dihadapannya.

"Tasya sahabat kalian tidak bunuh diri, dia dibunuh dan kami yakin salah satu dari kalian adalah pelakunya."

Semua tampak terkejut.

"Apa, Tasya dibunuh?." Alwi berteriak.

"Tapi tadi kalian bilang dia terjatuh dari balkon karena terlalu mabuk." Ucap Tama.

Sandra bangkit berdiri, "Ini benar-benar gila."

"Mam..." Arman berteriak pada Sandra yang menjauh dari mereka.

"Tapi siapa dan kenapa?" Wajah Karmila tampak kebingungan saat menatap Arman.

"Mam..." Arman memanggil Sandra dan memberi isyarat agar dia kembali ke tempat duduknya.

"Tapi siapa yang tega membunuh Tasya?"

Semua terkejut saat Sandra tiba-tiba tertawa mendengar ucapan Tama.

"Seseorang bisa saja membunuhnya karena cintanya ditolak dan dipermalukan didepan teman-temannya."

"Diam kamu pelacur." Bentak Tama pada Sandra, semua menatap kearah mereka.

"Kamu pikir aku tidak tahu Tasya akan melaporkan kamu ke polisi, asisten pencuri."

Sandra hendak bangkit menampar Tama namun dicegah Karmila.

"Sudah cukup, ingat hari ini kita kehilangan sahabat kita..."

Tama tersenyum sinis, "Apa perlu aku bongkar juga rahasa kecil suami tercintamu?"

Semua terkejut menatap kearah Tama.

"Apa maksudmu Tama, jangan bercanda disaat seperti ini." Alwi mulai tampak emosi.

Karmila menatap tajam kearah Alwi, "Rahasia apa?"

Alwi tampak gugup, "Jangan dengarkan ocehan pemabuk."

"Tapi aku cukup sadar saat melihatmu beberapa kali masuk ke apartemen Tasya."

Alwi menghantam pipi Tama dengan tangannya, mereka berkelahi dan kedua polisi segera melerai mereka.

Sandra dan Karmila syok melihat kejadian didepan mereka.

Karmila bangkit sambil menangis dan menatap kearah Arman.

"Aib apalagi yang kalian ingin dengar , atau kalian ingin melihat kehancuran kami sekaligus."

Arman tiba-tiba tertawa dan bertepuk tangan.

Semua terkejut.

"Bukan aib, tapi kejujuran yang tidak bisa kami dapat tadi pagi saat interogasi."

"Aku sudah cukup dengan omong kosong ini, aku harus pergi karena anjing Tasya sendirian dimobil kami." Karmila melangkah menuju pintu diikuti Alwi dengan wajah panik.

Arman bangkit, "Aku tidak bisa membiarkan seorang tersangka pembunuhan pergi."

Semua terkejut menatap kearah Arman.

"Apa maksudmu?, tidak ada yang berada di apartemen ini setelah makan malam kemarin, cctv diluar merekamnya dengan jelas." Alwi tampak emosi.

"Tetanggapun sempat melihat Tasya duduk ditepian balkon malam itu seperti biasanya." Tambah Tama.

"Dan tampak mabuk seperti biasanya." Timpal Sandra.

Arman melihat Karmila tersenyum mengejeknya.

Karmila terekjut saat dia hendak membuka pintu, seorang polisi masuk membawa Miko, anjing Tasya dan anjing itu berlari dan menerjang kearah Arman yang sedang menelpon dan duduk di balkon.

"Anjing pemberianmu bukan, berapa lama kamu melatihnya? dan aku yakin kamu pasti tahu tentang janin diperut Tasya." Arman menatap tajam kearah Karmila sambil menunjukkan peluit anjing ditangannya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Detective Arman : Wanita Yang Jatuh Dari Lantai 19
Bramanditya
Novel
Malam Tahun Baru
Purnama Putri
Novel
FIRASAT
Rara
Flash
Jendela Kantor
Agung Prasetiarso
Cerpen
Bronze
Tragedi yang Indah
Adnan Fadhil
Novel
Bronze
Wentira "Another Story of the Invisible City"
Etzar Diasz
Cerpen
Bronze
Pesugihan
Iena_Mansur
Novel
JALAINI: Sumur-Sumur Mutilasi Berantai
Ikhsannu Hakim
Cerpen
Bronze
SENDAKALA
Iena_Mansur
Novel
Bronze
Tuju
EZAZ QI
Novel
Gold
Sang Peramal
Noura Publishing
Flash
Di Balik Dinding
Omius
Cerpen
Rumah dari Yang Mulia
Mufida Namsa
Flash
Terkurung
Diyanti Rita
Flash
Getaran Itu
Arke Milieu
Rekomendasi
Flash
Detective Arman : Wanita Yang Jatuh Dari Lantai 19
Bramanditya
Novel
cerita sebelum kiamat
Bramanditya
Novel
Hantu Kekasih Di Masa Lalu
Bramanditya
Novel
SETINGGI LANGIT DAN BINTANG
Bramanditya
Flash
Kekasih Untuk Suamiku
Bramanditya
Cerpen
Cinta, Biarkan Kereta Itu Lewat
Bramanditya
Flash
DEWI, THE SUPER WOMAN
Bramanditya
Novel
Sisters
Bramanditya
Skrip Film
KUTUKAN
Bramanditya
Flash
CONVERSATIONS WITH GOD?
Bramanditya
Flash
Dewi The Super Woman Part. 2
Bramanditya
Flash
Kekasih Untuk Suamiku Part. 2
Bramanditya
Flash
Sang Pengantin
Bramanditya
Cerpen
Pemakaman Seorang Suami, Bapak Dan Kekasih
Bramanditya
Skrip Film
Malaikat Tanpa Sayap
Bramanditya