Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Panggilan
3
Suka
6,145
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Seseorang menepuk pundakku. "Bangun."

"Nanti...," lirihku.

Napas yang berat berhembus ke daun telinga. "Bangun!"

Aku menutup kepala dengan bantal.

"Bangun! Bangun! Bangun! Bangun!" Suaranya semakin keras.

Bantal melayang ke langit. Kakiku menendang guling hingga berguling di lantai. Aku (terpaksa) melepas indahnya alur mimpi untuk sementara.

"Ganggu aja kamu!" seruku sembari mengusap mata.

Hening.

Dia tidak ada di sini...dan pintu terbuka lebar.

Mungkin angin.

Aku usap layar HP. Tanggal 13 Maret 2021. Jam 02:44. Tentu ini bukan hari ulang tahunku. Sudah dipastikan bukan prank.

Ting, tung, ting, tung~

Whatsapp: Panggilan dari +62 444 4444 4444.

"Halo?"

"Halo. Halo. Halo. Halo."

"Maaf, ini siapa?"

"Halo. Hihihi."

Bingung harus jawab apa. Biarkan dia berucap.

"Halo. Halo...."

"Kalau boleh tahu-"

"Ahahahahahahahahahahaha!"

"Apaan sih?"

Ku tekan tombol merah bersimbol telepon.

Cukup sudah. Untuk siapapun yang jahil, seandainya kamu peka kalau mengganggu sesi rebahan itu perbuatan yang mengecewakan.

"Halo," bisik seseorang.

Oh tidak! Sepertinya, dia ada di dekatku.

"Aku nggak tau kamu di mana sekarang. Mau kenalan? Boleh kok. Ini anak baik-baik. Beneran...."

"Sini tengok ke belakang."

Badan balik perlahan. Seorang laki-laki berpakaian serba putih sedang berdiri 5 cm dari posisiku.

"Aaaaaaa!"

Aku menerobos sosok tersebut dan mengunci kamar. Meja belajar menghadang pintu.

Ting, tung, ting, tung~

Whatsapp: Panggilan dari +62 444 4444 4444.

Panggilan tidak dijawab.

Ting, tung, ting, tung~

Whatsapp: Panggilan dari +62 444 4444 4444.

Nada dering yang menyenangkan seketika berubah menjadi menakutkan. Kaca jendela diketuk berulang kali. Tirai berayun-ayun.

Aku hanya bisa duduk di sudut ruang. Ku tutup mata, berharap kegaduhan ini berakhir.

Beberapa menit kemudian, tidak ada suara. Aku memberanikan diri untuk menyalakan HP. Tertera 44 panggilan tidak terjawab. Akhirnya bisa istirahat lagi. Ambil guling dan pakai selimut. Saatnya memejamkan mata-

"Bangun! Udah siang nih!" seru Bapak.

"Jam berapa, Yah?"

"Sembilan."

Ya ampun....

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Panggilan
Galdev
Cerpen
Bronze
5 Langkah Sebelum...
Kemal Ahmed
Flash
Bird's Eye
Fann Ardian
Flash
Bronze
THE NIGHTMARE
Khairun Nisa
Novel
Gold
Fantasteen Shadow
Mizan Publishing
Flash
Which Is Not Visible
Sarda Ragilia A.S
Novel
Gold
Fantasteen Saving Ludo
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Kamar Arwah
Kartika Catur Pelita
Cerpen
Bronze
Rumah Misterius di Kota Kecil Enfield
Keefe R.D
Komik
Terjebak di Alam Lain
Maria Nur Karimah
Novel
Bronze
ALONE~Novel~
Herman Sim
Flash
Dibalik Liontin Merah
Sandra Arq
Novel
Bronze
Luk Thep ~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Dering Kematian
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Fantasteen Injurious
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Panggilan
Galdev
Flash
Jam
Galdev
Flash
Buku Hitam
Galdev
Flash
Ulang Tahun
Galdev
Komik
Florilegium
Galdev