Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Seseorang menepuk pundakku. "Bangun."
"Nanti...," lirihku.
Napas yang berat berhembus ke daun telinga. "Bangun!"
Aku menutup kepala dengan bantal.
"Bangun! Bangun! Bangun! Bangun!" Suaranya semakin keras.
Bantal melayang ke langit. Kakiku menendang guling hingga berguling di lantai. Aku (terpaksa) melepas indahnya alur mimpi untuk sementara.
"Ganggu aja kamu!" seruku sembari mengusap mata.
Hening.
Dia tidak ada di sini...dan pintu terbuka lebar.
Mungkin angin.
Aku usap layar HP. Tanggal 13 Maret 2021. Jam 02:44. Tentu ini bukan hari ulang tahunku. Sudah dipastikan bukan prank.
Ting, tung, ting, tung~
Whatsapp: Panggilan dari +62 444 4444 4444.
"Halo?"
"Halo. Halo. Halo. Halo."
"Maaf, ini siapa?"
"Halo. Hihihi."
Bingung harus jawab apa. Biarkan dia berucap.
"Halo. Halo...."
"Kalau boleh tahu-"
"Ahahahahahahahahahahaha!"
"Apaan sih?"
Ku tekan tombol merah bersimbol telepon.
Cukup sudah. Untuk siapapun yang jahil, seandainya kamu peka kalau mengganggu sesi rebahan itu perbuatan yang mengecewakan.
"Halo," bisik seseorang.
Oh tidak! Sepertinya, dia ada di dekatku.
"Aku nggak tau kamu di mana sekarang. Mau kenalan? Boleh kok. Ini anak baik-baik. Beneran...."
"Sini tengok ke belakang."
Badan balik perlahan. Seorang laki-laki berpakaian serba putih sedang berdiri 5 cm dari posisiku.
"Aaaaaaa!"
Aku menerobos sosok tersebut dan mengunci kamar. Meja belajar menghadang pintu.
Ting, tung, ting, tung~
Whatsapp: Panggilan dari +62 444 4444 4444.
Panggilan tidak dijawab.
Ting, tung, ting, tung~
Whatsapp: Panggilan dari +62 444 4444 4444.
Nada dering yang menyenangkan seketika berubah menjadi menakutkan. Kaca jendela diketuk berulang kali. Tirai berayun-ayun.
Aku hanya bisa duduk di sudut ruang. Ku tutup mata, berharap kegaduhan ini berakhir.
Beberapa menit kemudian, tidak ada suara. Aku memberanikan diri untuk menyalakan HP. Tertera 44 panggilan tidak terjawab. Akhirnya bisa istirahat lagi. Ambil guling dan pakai selimut. Saatnya memejamkan mata-
"Bangun! Udah siang nih!" seru Bapak.
"Jam berapa, Yah?"
"Sembilan."
Ya ampun....