Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Malam itu ada pertemuan rahasia yang diadakan di sebuah gang sempit di pinggiran kota. Dalam keremangan cahaya bulan, tampak bayang-bayang yang memenuhi tempat kumuh dan kotor itu.
Sosok yang lebih besar tampak seperti pemimpin kelompok. Ia sedang berbicara dengan suara gagah dan berwibawa. Sementara anak buahnya mendengarkan dengan patuh.
“Beberapa menit lagi kita akan mulai menyerang. Kalian sudah mengerti tugas dan posisinya masing-masing, ‘kan?”
“Sudah, Bos!”
“Ingat! Jangan sampai tertangkap! Kalian tahu sendiri bagaimana akhirnya jika sampai tertangkap, seperti si kembar waktu itu!”
“Iya, Bos! Tenang saja, kami akan berhati-hati! Kami sudah mengintai tempat itu dan berlatih cukup lama untuk aksi malam ini!”
“Baiklah kalau begitu! Sekarang saatnya balas dendam atas apa yang telah mereka perbuat pada kita!”
“Siap!”
Sosok besar itu menyeringai memamerkan giginya. Matanya berkilat penuh kebulatan tekad. Ia yakin, rencananya kali ini akan berhasil. Menyerang di tengah malam begini adalah yang tebaik.
Perlahan tapi pasti, bayang-bayang itu mulai bergerak. Sang pemimpin melompat turun dari tong sampah dan berjalan dengan gagah. Di belakang, anak buahnya mengikuti dengan semangat yang membara.
Ketika sampai di luar gang, bayang-bayang itu segera berpencar ke posisi yang sudah ditentukan. Tak lama, dengan aba-aba dari sang pempimpin, mereka mulai menyerang.
“NGEOOONG (seraaaaang)!!”