Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Semua orang yang ada di dalam rumah tengah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Semua yang telah direncanakan dan juga yang disediakan hampir selesai. Rumah yang minimalis itu didekor dengan bernuansa romantic dan klasik. Balon balon yang tengah bersusun rapi di dinding untuk melengkapi warna yang ada, dan tak lupa pula sebuah kue tar untuk melengkapi acara itu. Di kue tar itu tertulis kata 'Happy Birthday Harris Jung' dengan model tulisan yang indah.
Setelah semuanya selesai, mereka menunggu seseorang yang telah lama dinantikan. Lampu lampu yang ada di semua ruangan dimatikan. Suasana di dalam rumah itu pun menjadi hening seketika seperti tidak ada orang di dalam rumah itu.
Tak lama kemudian sebuah taxi berhenti di depan rumah itu, dan seorang pria menggunakan jaket berwarna pink dengan gayanya yang cool turun dari taxi itu dan menurunkan semua barang yang telah dibawanya dari bagasi.
Yusha mengintip dari arah jendela siapa kah yang datang. Wajah itu tak asing baginya. Dan ternyata itu adalah seseorang yang dia kenal.
"Bang Harris" Batinnya.
Yusha pun langsung memberitahukan ke semua orang untuk bersiap siap atas kedatangan Harris J. Harris J langsung mengetuk pintu rumahnya, tapi tak satu pun orang menyahut dari dalam. Dia terus memanggil nama semua orang yang ada di dalam rumahnya tapi tak ada seorang pun juga yang menyahut panggilannya.
"Kemana semua orang, apa mereka sudah tidur semua, tapi aku lihat semua lampu dimatikan seperti tidak biasanya. Apa mati lampu kah?" batin Harris
Karna penasaran dan juga tidak ada satu orang pun yang menyahutnya, Harris pun langsung mencoba membuka pintu rumahnya. Ketika dibuka ternyata pintunya tidak dikunci.
“Pintunya gak dikunci. Tapi lampunya mati semua" batin Harris.
Ketika Harris mulai melangkah lagi ke arah ruang tamu, tiba-tiba lampunya hidup seketika. Harris kaget dan matanya tertuju ke sebuah bacaan yang ada di dinding yang tertulis “Welcome to Home and Happy Birthday". Melihat bacaan itu Harris sangat terharu karna tak menyangka akan mendapatkan sebuah kejutan seperti ini.
Tak lama kemudian semua orang keluar dari persembunyiannya sambil menyanyikan lagu Happy Birthday dan membawakan sebuah kue tar yang sangat lezat dan juga indah.
Sekarang posisi kue itu tepat ada di hadapan Harris dengan beberapa lilin yang menyala.
“Sekarang tiup lilinnya kak Harris" ujar Isla.
Harris pun meniup lilin yang ada di atas kue tar itu, tapi sudah berulang kali Harris meniupnya tapi lilin itu tetap saja menyala.
"Aduhhh, ini lilin kenapa gak bisa mati sih" gerutu Harris dengan kesal.
"Ayo tiup lagi kak, tiup" ujar Isla sambil tersenyum melihat raut wajah Harris yang sudah mulai berubah kesal.
"Kalian ngerjain aku yah, kenapa ini lilin gak bisa mati kalau ditiup" gerutu Harris.
Semua orang tertawa melihat wajah Harris yang sudah berubah menjadi ubi rebus. Harris pun meniupnya lagi dan lagi, sudah mencoba beberapa kali akhirnya lilin itu pun padam. Harris mulai memotong kue, ketika Harris sedang memotong kue tiba-tiba...
"Dorr" kejut seseorang dari arah belakang Harris dengan nada yang keras sehingga membangunkan Harris dari tidur nyenyaknya. Ia langsung duduk terdiam di atas sofa, Harris masih setengah sadar. Mimpi tadi masih terasa nyata baginya.