Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
WULAN
10
Suka
6,496
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pagi buta rasanya menyambut dengan sangat cerah. Rambut yang sudah dicatok sedemikian rapi. Wajah yang sudah dirias secantik mungkin dan stelan kasual ala wanita karir, sudah rapi dikenakan.

Hari ini, hari pertama Wulan melakukan interview kerja. Ia semakin percaya diri pada kemampuannya yang memang sudah unggul sejak kuliah, mungkin karena itulah kenapa ia cepat dipanggil interview oleh perusahaan seterkenal AEZ Group. Jadi, ayo semangat!

Lamanya menunggu kereta dan macetnya Jakarta, Wulan pikir akan terlambat jika berangkat siang, untuk itu ia berangkat pagi tapi justru malah tiba kepagian. Duduk menunggu di Lobby, semakin mendekati waktu, Wulan semakin gugup apalagi saat tidak ada wajah-wajah pelamar yang ia temui saat ajukan lamaran, bahkan beberapa teman kuliahnya pun yang juga mendaftar bersamanya, tidak dapat undangan sepertinya. Entahlah, untuk perusahaan sebesar dan seterkenal AEZ Group yang mengundangnya interview dengan cepat dan seorang diri, Wulan mau bangga tapi yang ia rasa hanya aneh.

Wulan masuk ke Ruang Manajer HR yang cukup besar, rapi dan wangi.

Seorang pria berumur matang, mungkin sudah berkeluarga karena rambutnya agak putih tapi gayanya masih seperti anak muda, itulah kesan pertama Wulan saat melihat Pak Ridwan, sang interviewer-nya.

"Halo Pagi, sudah lama nunggu yah?" sapa Pak Ridwan mengulurkan jabat tangan

"Pagi Pak, tidak lama kok Pak." balas Wulan duduk ramah sambil menjabat tangan Pak Ridwan yang saat mau ia lepas tapi justru tetap erat dijabat.

Deg! batin Wulan.

"Tanganmu kok halus banget yah, pakai sabun apa?" tanya Pak Ridwan malah mengelus 

"Am, sab, sabun warung Pak." gugup Wulan berusaha melepas tangannya

"Masa secantik kamu pakainya sabun warung sih" ucap Pak Ridwan masih tentang sabun

"ha ha ha iya Pak." tangan Wulan berhasil terlepas

"Saya tuh gak salah pilih loh. Kamu di foto cantik, asli juga ternyata lebih cantik."

"Makasih Pak" senyum Wulan walaupun deg-degan

"Ok, sekarang saya mau tau nama, tempat tanggal lahir, alamat, pengalaman, kelebihan kekurangan kamu. Ceritakan semuanya, santai saja, jangan buru-buru."

"Bukankah itu semua sudah tertera di CV saya yah Pak?" entah bodoh atau tidak, benar atau salah, tapi Wulan memang bingung sampai akhirnya menanyakan itu

"Am, saya belum baca CV kamu. Jadi ceritakan ulang saja, waktu kita juga masih banyak kok"

Tidak lagi gugup, takut atau deg-degan, Wulan justru kesal.

"Baik Pak, tapi sebelum memperkenalkan diri, saya mau tanya atas dasar apa Bapak mengundang saya interview?"

Ekspresi Pak Ridwan berubah, tidak seramah diawal, Wulan juga, sengaja.

"Am, atas dasar apapun, intinya kamu sudah saya pilih dari banyak pelamar yang lain." 

"Tapi bapak bahkan tidak baca CV saya."

"Saya baca, tapi tidak menyeluruh"

"Harusnya bapak pahami CV saya dulu baru mengundang saya interview, supaya hal-hal yang bapak minta tidak perlu ditanyakan lagi. Sangat aneh dan disayangkan sebesar AEZ Group membuang waktu hanya untuk itu, dan lagi bukan hanya saya yang daftar di Perusahaan ini Pak. Bukan hanya saya yang berharap di terima, banyak orang yang kemarin daftar juga berharap diundang interview tapi Bapak malah asal pilih saja."

"He"

"Jangan main-main sama harapan orang pak!"

"Wahh"

"Maaf, perusahaan Bapak saya tolak!" tegas Wulan dengan kesal langsung berdiri dan pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
menolak perusahaan. 🤣 mantap. 🤗 🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟
Rekomendasi dari Drama
Flash
WULAN
kndln
Novel
Bronze
Tahanan Patung Pemuda
Kim Sabu
Novel
Bronze
Bus Kota Warna Merah (Cerpen Pilihan Editor#1)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
ISYARAT
LeeNaGie
Novel
Bronze
About Time
Sartika Wulandari
Novel
LITTLE STAR HOLDING MY HAND
mahes.varaa
Flash
Kuning Langsat
Lisa
Novel
Asam Manis Nana Bila (Asma Nabil)
Mira Alhusen
Novel
Bronze
Komidi Putar Witarsih
Andriyana
Novel
Onyx Eye
Chrystal Calista
Novel
Aku Tidak Sedang Menulis Cerita Ini Saat Ia Tertembak Kepalanya
Restu Ashari Putra
Novel
Butterfly
Yulia Fahri
Flash
Bronze
Hal Tersulit Dari Menjadi Miskin
Nabil Bakri
Cerpen
DIA YANG TIDAK PERNAH TERSENYUM
Meliana
Flash
Di Balik Jari-jari
Martha Z. ElKutuby
Rekomendasi
Flash
WULAN
kndln
Novel
Bintang Di Langit Abu Abu
kndln
Novel
Bintang Di Langit Abu Abu 2
kndln