Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Tanah Sengketa
4
Suka
8,661
Dibaca

Ku buka pagar rumah. Melangkah dengan hati-hati agar tidak ketahuan Mas Bram. Saat pintu mulai terbuka lebar. Mas Bram sudah berdiri di depan ku.

“ Darimana, Mel? " tanya nya cemas.

“ Aku harus jawab apa ke Mas Bram, Masa pulang pengajian ? mentang-mentang ini malam jumat.” Gumamku pelan.

“ kalau ditanya tuh jawab, Amel. Malah bengong. Tuh adiknya Mael katanya hilang sejak kemarin pagi. Mas baru dengar infonya dari anak-anak” tambahnya lagi.

“ Hah, Hilang? Siapa yang hilang Mas? “ tanya ku penasaran.

“ Ya siapa lagi kalau bukan si Otong, adiknya Mael kan hanya Otong, Mel ” imbuh nya.

“ Aku sebenarnya sudah pulang lebih awal Mas. Tapi….. “ Aku berhenti sejenak. Menghela napas. Masih tidak menyangka atas apa yang telah ku lihat saat perjalanan pulang.

“ Tapi apa? ah kebiasaan deh, kalau cerita suka di jedain”

Aku benar-benar ketakutan. Mas Bram melihat jelas ketakutan ku. Ia bergegas ke dapur lalu membawakan ku segelas air.

“ Minum dulu, Mel. Cerita nya pelan-pelan saja, Oke! ” tambahnya.

“ Aku melihat Otong dibawa Pak Ugi ke tanah sengketa di ujung jalan sana, Mas”. Jawabku terbata-bata.

“Hah? Serius Mel? “

“ Iya, Mas. Aku lihat Otong diseret. Tangan dan kaki nya di ikat. Sepertinya Otong mau dijadikan tumbal sama Pak Ugi. Ku lihat ada bayangan hitam besar, berdiri di depan mereka. Sungguh mengerikan! ”.

“ Celaka, Mel. Ini sangat bahaya. Bisa-bisa kita di incar Mel sama…. “ suara Mas Bram terhenti karena ketukan pintu.

“ Bram, Amel, kalian masih di dalam kan? “

Ketakutan ku semakin menjadi-jadi. Aku yakin itu adalah suara Pak Ugi. Hampir saja aku berteriak. Mas Bram dengan sigap menyempil kain di mulut ku.

 “ Ini sangat bahaya buat kita. Setahu Mas, jika ada yang melihat kejadian tumbal. Mereka gak selamat,Mel”

Aku menangis mendengar penjelasan Mas Bram. Tangan ku mencabut sumpalan kain “ terus kita harus bagaimana, Mas? “ tanyaku cemas.

“ Telepon Pak Lurah, Mas Agam, dan Mas Bakti, Mel. Bilang kalau Pak Ugi menyerang kita dirumah”

Arahan Mas Bram ku ikuti. Sayang nya Pak Lurah tidak mengangkat telepon ku. Aku mengirimkan pesan suara ke Mas Bakti dan Mas Agam.

Suara dobrakan pintu rumah semakin kuat. Teriakan Pak Ugi dari luar yang memaksa masuk semakin mengancam aku dan Mas Bram. Seketika, pintu rumah berhasil dibuka. Aku dan Mas Bram tak bisa melawan. Keris yang di pegang seketika menghantam kami. Aku dan Mas Bram tertimpal keras di dinding. Ku lihat Mas Bram berlumuran darah. Aku berteriak sekuat tenaga. “ Tolooooong ! Tolong kami ! “

Mata Pak Ugi memerah. Dia kerasukan. Bibir nya mengeluarkan darah hitam lalu seketika mengarahkan keris pada ku. Aku berteriak keras. Tiba-tiba keris itu terpintal keluar. Ku lihat Mas Bakti dan Mas Agam berusaha menghadang Pak Ugi. Secepat kilat, keris itu lalu menyerang balik Pak Ugi. Dia mati tertusuk keris nya sendiri.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Tanah Sengketa
Nurbaya Pulhehe
Cerpen
Bronze
Telung Dino
Iena_Mansur
Flash
Bronze
Noni Menanti Tahun Berganti
Silvarani
Novel
Madyam Padham
Avtor I Rezysior
Cerpen
Bronze
Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing
Habel Rajavani
Novel
Peti Mati Suruhan
Yovinus
Novel
Rosmariam
Anita Utami
Cerpen
Kutukan Keluarga: Sang Ratu Ular
Khairun Nisa
Novel
Gold
Fantasteen: Kage
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Scary VE
Mizan Publishing
Novel
Bronze
ZOMBI DAN MEREKA YANG TAK BISA MATI 2 BANGKITNYA DIA PADA SENJA
Meliana
Novel
Bronze
Rumah Seribu Jendela
Randy Arya
Flash
Kamuflase Sang Kupu-Kupu
Anita Jun
Novel
Misteri Caraka
Sisca Wiryawan
Novel
Gold
Fantasteen Saving Ludo
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Tanah Sengketa
Nurbaya Pulhehe
Novel
Bronze
LALANG
Nurbaya Pulhehe
Flash
HANIF & THE MAGIC BAG
Nurbaya Pulhehe
Komik
Asiknya Memanen Pala Saat Sasi
Nurbaya Pulhehe
Flash
Bronze
It's May Day !
Nurbaya Pulhehe
Flash
Bronze
Guru Dadakan
Nurbaya Pulhehe
Flash
Bronze
Tuhan, Andai Dia Jodohku
Nurbaya Pulhehe
Flash
Bronze
Kereta Terakhir
Nurbaya Pulhehe
Novel
7 Lastari dari Tanah Buru
Nurbaya Pulhehe
Skrip Film
Senja di Teluk Bara (Script)
Nurbaya Pulhehe
Skrip Film
Tiga Cuan
Nurbaya Pulhehe
Novel
Bertasbih nya Langit Amerika
Nurbaya Pulhehe