Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Dokter Spesialis Kandungan
6
Suka
11,405
Dibaca

Sewaktu jam pelajaran kosong, aku dan Riyu duduk-duduk di bawah pohon mangga yang dekat dengan kolam ikan sekolah. Kami ketawa-ketiwi nggak jelas sambil memandangi awan yang terus berubah bentuk.

"Riyu, bolehkan aku bertanya tentang masa depanmu?" Aku bingung saat melihat bentuk awan yang menyerupai sepasang pengantin baru.

"Apa?"

"Kalau sudah besar nanti, apa kamu pengen kawin?"

"Pengen, lah."

"Kalau begitu kamu harus berhati-hati. Menurutku, kawin itu nggak adil. Kasihan pihak cewek. Tapi, kalau kamu nikah, ceweknya pasti senang. Asal kamu tahu ya, kawin sama nikah itu beda, lho."

"Lho kok bisa, gitu? Perbedaannya cuma hurufnya aja kok. Intinya sama aja. Kita kawin dulu, baru nikah."

"Kebalik tuh, yang benar nikah dulu baru kawin."

"Terserah kamu, Luca!"

"Ngomong-ngomong, Riyu, menurutmu kawin itu kayak gimana, sih?"

"Susah ngejelasinnya. Intinya suatu hubungan antara 'in' dan 'out' layaknya pertandingan sepakbola."

"Terus rasanya enak, nggak?"

"Pasti enak, lah. Seperti kalau kita memasukkan sesuatu pada tempatnya, pasti terasa nikmat dan indah."

"Tapi, itu kan enak bagi cowok doang. Lha, bagi cewek gimana? Apa yang dirasakannya juga sama?"

"Tetap sama dong, Luca. Sama-sama enak!"

"Enak gimana, Riyu? Dimana-mana yang namanya kemasukkan, tuh, nggak enak, tahu!"

Riyu bengong, mikir keras tapi gak bisa jawab.

Hening panjang.

"Riyu, sekarang aku mau bertanya. Saat kamu bermain bola dan kamu berhasil memasukkan bola ke gawang tim lawan, kamu pasti senang, kan?"

"Senang, lah. Aku pasti langsung selebrasi."

"Oke. Sekarang kalau gawang tim kamu yang gantian kemasukan bola, gimana? Apa kamu masih merasa senang?"

"Kamu, tuh, bego atau gimana sih, Luca? Namanya kemasukan bola ya pasti sedih, lah. Bukan hanya aku saja yang sedih, tapi timku juga bakal sedih, bahkan sampai pendukungnya sekalipun."

"Noh, kamu aja setuju. Jadi, kesimpulannya kawin itu tidak adil. Kasihan pihak cewek yang kemasukan!"

"Tapi, jangan diibaratin main bola gitu, dong!"

"Tadi, kan, kamu sendiri yang bilang jika kawin itu kayak main bola."

"Ya emang, gitu. Tapi bukan kayak gitu juga, ah!"

"Terus kayak gimana, dong?"

"Kawin tu kayak kita lagi ngorek kuping pake cutton bud."

"Busettt... gimana ceritanya, tuh? Masa' kawin disamain kayak lagi ngorek kuping."

"Hahaha, sekarang gini. Gimana rasanya kalau kupingmu kemasukan cutton bud? Pasti nikmat banget, kan? Geli-geli gimana gitu, kadang juga bikin teler. Ngaku aja, deh."

"Benar juga, ya. Apalagi kalau kotorannya dapat banyak, aku senang banget, tuh."

"Yap, benar banget. Tapi kalau kamu sudah besar dan menikah suatu hari nanti, jangan sekali-kali kamu kawin pakai kondom! Kasihan cewekmu!"

"Lho, kasihan gimana? Bukankah kondom bagus buat keamanan, ya?"

"Hahaha, Luca... Luca. Kamu tu goblok banget, deh. Memangnya kamu mau, kuping kamu dimasukin cutton bud yang dibungkus plastik?"

"Hahaha, nggak mau, lah. Sakit, tahu! Tapi, kamu kok bisa tahu gituan, sih, Riyu? Pasti kamu sering belajar IPA tentang sistem reproduksi, ya?"

"Pastinya."

"Eh, denger-denger kalau pintar IPA bisa jadi dokter, kan?"

"Iya, makanya aku belajar IPA biar kalau udah gede bisa jadi dokter."

"Lho, katanya cita-citamu ingin jadi pemain bola kayak Ronaldo."

"Betul! Tapi, aku juga ingin jadi dokter yang beda dari dokter lainnya."

"Maksudmu dokter spesialis, gitu?"

"Ya, dokter spesialis kandungan."

# @!/$*!¥₩€

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hehe, nggak nyambung ya. Aslinya pengen bahas dokter spesialis anu tapi nggak lulus sensor 🤣
Hehehe kirain bahas dokter kandungan
Ya itu bang aku nangis gara* judulnya nggak lulus sensor. Kurang greget jadinya 😔
Iya, lah , pasti kagak lolos kurator... Wong dari perbincangan di atas aku aja jadi bayangin macam-macam 😂😂
Eh, Bang Rudy mampir. Untung kagak nangis bang, hahaha. Sebenernya pengen kasih judul Dokter Spesialis Alat K****** Wanita tapi nggak lulus sensor 😂😂😂
Gubrakkk 😂😂
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Mirror
Lolita Alvianti susintaningrum
Novel
Bronze
Senja di Pendakian Terakhir
Randy Satrya
Flash
Dokter Spesialis Kandungan
Luca Scofish
Novel
Bronze
Satu Langit Dua Cerita (Kosakata Cinta di La Sorbonne)
Martha Z. ElKutuby
Novel
Kiara dan Kepingan Luka
Asih Dewi Larasati
Novel
Rawan
Eko Hartono
Novel
Face The Music
Bambang
Novel
Ruang Kelabu
Fey Hanindya
Flash
Bronze
Nasib Buruh Demonstran
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Manzilah Cinta
Imajinasiku
Novel
Bronze
ALDRICK.
N. Sabrina Putri
Skrip Film
Bersandarlah Pada Bahuku Ketika Dunia Tak Ramah.
michelle safira
Flash
Manusia hidup atas rahmat Tuhan yang pengasih
Grimmer
Novel
Bronze
Someday
Ratih Abeey
Novel
Bronze
Two Promises
Meriam Ester Lita Dumais
Rekomendasi
Flash
Dokter Spesialis Kandungan
Luca Scofish
Flash
Dream
Luca Scofish
Flash
Ketularan Virus Corona
Luca Scofish
Flash
Curahan Hati Penulis Gagal
Luca Scofish
Flash
Mbak Yang Ketemu Kemarin
Luca Scofish
Flash
Dokumen Rahasia
Luca Scofish
Flash
Ojo Cedak Kebo Gupak!
Luca Scofish
Flash
Misteri Doa Sebelum Belajar
Luca Scofish
Flash
Khasiat Ikan Laut
Luca Scofish
Flash
Miss Beautiful Vietnam
Luca Scofish
Flash
Godain Murid Baru
Luca Scofish
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Flash
Big Match!!!
Luca Scofish
Flash
Monopoli
Luca Scofish
Flash
Guru Killer
Luca Scofish