Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Berlindung Di Bawah Atap Bocor
7
Suka
6,728
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

 

Dalam setiap doa, yang kuhaturkan hanya satu, “Semoga malam ini tidak hujan, supaya aku dan Bapak bisa tidur nyenyak” Saat musim hujan tiba, tidur nyenyak menjadi hal langka. Bagaimana tidak, aku dan Bapak harus siaga sampai pagi agar rumah petak kami tidak banjir.

Pernah suatu ketika, hujan satu malaman dengan petir menyambar disertai mati lampu. Dengan hanya bermodalkan penerangan lampu kaleng dengan sumbu dari kain bekas, malam itu menjadi malam darurat. Bagaimana tidak, aku dan Bapak bergantian menampung air hujan yang masuk melalui seng bocor atau lebih tepatnya seng koyak sebesar bola basket (kebayang besarnya kan)

Tidak cukup hanya empat atau lima buah ember untuk menampung bocornya air hujan, bocoran kecil- kecil sudah banyak sekali, bahkan tanpa jarak. Malam makin larut, Bapak memintaku untuk tidur, beliau saja yang berjaga-jaga malam itu. Kalau tidak dijagai (kayak ternak peliharaan, kan?) air bisa meluap dari ember dan bisa merembes sampai kamar dan akan membasahi kasur kapuk kami yang sudah uzur itu.

***

Malam sudah berlalu, ayam jago milik tetangga sudah tak tahan ingin bersenandung membangunkanku (sirik amat, padahal tuh ayam tak tahu kalau tadi malam aku tak tidur nyeyak) Bapak masih terkulai bersandar di dinding tepas dengan tangan kirinya yang memegang bibir ember.

“Pak, sudah pagi, tidurlah sebentar di kamar” ujarku menggoyang bahu Bapak pelan.

“Haa! Ndak Dil, Bapak harus kerja”

“Tapi badan Bapak hangat”

“Tak apa. Nanti juga sembuh sendiri”

“Fadil sudah masak nasi dan telor dadar, Pak. Jangan lupa makan dulu”

Bapak mengangguk dan berujar, “Bapak mandi dulu”

Pukul 06.00 adalah waktu yang tepat untukku bergegas pergi ke sekolah, kalau tidak aku bisa terlambat. Aku harus berjalan empat kilometer menuju ke sana. Aku tahu apa yang dipikirkan Bapak pagi ini, kebetulan kemarin ada pesta nikah di kampung sebelah, pasti banyak botol bekas yang berhamburan. Bapak tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu.

***

Sudah lama Bapak mengumpulkan uang receh untuk memperbaiki atap rumah yang bocor. Hari ini Bapak membongkar celengan dari kaleng bekas susu yang ia dapatkan dari tetangga. “Lumayan untuk membeli tiga atau empat helai seng, Dil. Setidaknya, kita tak perlu begadang lagi nungguin hujan”

Ada suara teriakan dari luar, “Om, bang Fadil”

“Coba lihat siapa yang datang, Dil” tukas Bapak sembari menyimpan uang yang baru saja dihitung di kantong plastik hitam yang bau teri.

“Ehh, ada apa, Wan?”

Wanto adalah sepupuku. Ia anak dari adik perempuan ibuku. Rumah Wanto tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami.

“Masuk dulu, Wan”Ujarku menarik tangannya.

“Wan, ngapain malam-malam gini datang?” Tanya Bapak mengernyitkan keningnya.

“Nenek ... nenek baru meninggal, Om”

Bapak menarik nafasnya panjang dan mengusap wajahnya dengan baju yang ia pakai. “Pulanglah dulu, sebentar lagi kami ke sana”

Bapak mengganti bajunya dan memakai pecinya yang sudah robek di bagian atas. Beliau merangkul bahuku dan berujar, “Ayo, Dil”

“Ya, Pak”

Seharusnya besok, seng baru akan dibeli Bapak, namun itu tidak mungkin lagi dengan situasi duka yang kami alami hari ini. Semoga langit tidak menitikkan airnya malam ini. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@egidperdana89 : ☹️☹️ ikutan sedih
sedih banget. 🥺😭 🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟
Rekomendasi dari Drama
Novel
Akresi
Kinalsa
Flash
Berlindung Di Bawah Atap Bocor
Elisabeth Purba
Novel
Bronze
Dia Tentang Cinta
febriani nuraizah
Novel
GURU
Di Pindho Bismoko
Flash
Diculik Jodoh
Binar Bestari
Novel
Bronze
Kembar dari Hongkong
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Novel
Orang Orang Di Atas Angin
Yovinus
Flash
Pelajaran Bahasa Indonesia
Luca Scofish
Novel
JENDELA KEDUA
Vina Sri
Novel
Gold
Olenka
Noura Publishing
Novel
Bronze
Menunggu Bulan *Novel*
Herman Sim
Novel
Bronze
Sang Penari
Blue Sky
Novel
Atma Yang Hilang
Kristina Chang
Novel
Ketika Kau Tak Bersama Siapapun
Ayeshalole
Novel
Bronze
Aegis of Us
Arslan Cealach
Rekomendasi
Flash
Berlindung Di Bawah Atap Bocor
Elisabeth Purba
Flash
Mimpi Yang Lain
Elisabeth Purba
Novel
Bronze
SYEMA WEGARI
Elisabeth Purba
Novel
Misogini
Elisabeth Purba
Novel
Yonathan dan Lempengan Mata Misterius
Elisabeth Purba