Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
Monster
10
Suka
6,515
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Bagaimana? Sudah merasa lebih baik?" Aku mengangguk seraya menyeka air mataku. Kejadian siang tadi itu mampu menorehkan luka pada hatiku, mereka semua secara terang-terangan mengatakan bahwa aku adalah monster. Aku tidak tahu alasan apa dibalik kata monster yang mereka maksud. Hal itu benar-benar membuatku sedih dan dijauhi oleh mereka semua kecuali Jian. Gadis bertubuh kurus dengan rambut sebahu itu bernama Jian yang sedang duduk bersamaku. Ia sama sekali tidak takut padaku.

"Akan aku ambilkan minum untukmu." Jian bangkit dari tepi kasur kamarku kemudian beranjak ke dapur untuk mengambil segelas air putih untukku. Aku berusaha untuk menghentikan tangisanku sedari tadi namun sialnya tangisan ini malah membuatku sesenggukan yang tak kunjung berhenti dan membuat napasku sedikit sesak.

Jian datang dengan gelas di tangannya lalu ia berikan padaku, aku langsung menerima itu dan meminumnya sampai air itu habis tak tersisa. Jian meletakkan gelas itu di atas nakas kemudian aku dan Jian sama-sama terdiam.

*Dreet

Getaran yang bersumber dari ponsel Jian menarik atensiku, ia berkata akan segera kembali lagi setelah ia mengangkat telepon itu. Aku mengangguk lalu terdiam lagi untuk menunggu kedatangannya.

Karena merasa dahaga melanda kerongkonganku, aku pun beranjak dari tempat tidurku seraya menggenggam gelas yang kosong itu di tangan. Langkahku terhenti dan aku bersembunyi dibalik dinding perbatasan antara ruang tamu dan dapur. Aku terdiam karena mendengar suara Jian yang sepertinya sedang memaksa seseorang ditelepon (?) Entahlah, aku tahu ini tidak sopan tapi telingaku ini mampu untuk mendengarkan percakapannya.

"Aku ingin bayaranku ditambah karena telah menemani anakmu selama satu jam ini!"

"....."

"Cih, sebenarnya aku pun tak sudi berada disekitarnya!"

"......"

"Pak Hangga dengarkan, jika anakmu itu dalam fase monster bagaimana? Aku tidak ingin nyawaku yang menjadi taruhannya!"

"......"

"Seharusnya aku tidak menuruti perintahmu pak tua untuk menjadi teman seorang monster sepertinya jika kau membayarnya setengah dari perjanjian kita sebelumnya."

"........"

"Kalau begitu aku akan pergi setelah--"

Ucapannya terhenti kala aku memasuki dapur dengan wajah datarku. Ia langsung menyadari keberadaanku lalu menjatuhkan ponselnya karena tubuhnya mendadak gemetar setelah melihat ku. Mengapa dengannya?

Aku berjalan menghampirinya dengan seringaian tipis yang sukses membuat persendiannya melemah.

"Tidakkkkkkk!!!!"

Bughhh

Kini tanganku sudah tidak memegang gelas itu lagi karena dahagaku seketika hilang begitu saja dan memilih untuk segera mengganti pakaianku yang kotor akibat noda.

"Jika saja kau menarik kembali ucapan itu pada ayahku maka aku tidak akan berubah karena merasa kecewa, Jian."

Setelah ini aku harus menyelesaikan tugas terpentingku dengan Jian yaitu mengembalikan Jian ke tempat barunya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Wow... Plot twist
Rekomendasi dari Horor
Flash
Monster
Ocha
Novel
Bronze
Molly & Girl Called S
Arinaa
Novel
Bronze
KEMPONAN
Hesti Ary Windiastuti
Cerpen
Menjelajahi Teror Di Rumah Sakit Angker
May Marisa
Flash
Jalan Angker
Roy Rolland
Novel
Malam satu suro
Pradiky winata
Novel
Bronze
THE EYE: Secret In The Shadow
Bilqis Fatturahman
Novel
Nestapa Dewo
Keefe R.D
Flash
Pagi yang Sempurna
Nurai Husnayah
Novel
Bronze
Rumah Seribu Jendela
Randy Arya
Novel
Panggilan Hitam Pesantren Kelam
Arslan Cealach
Cerpen
Bronze
SETAN RUMAH B2A
Ranang Aji SP
Novel
Gold
Misteri Sanggar Cinta
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Vienna
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Hunted
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Monster
Ocha
Novel
Change Up!
Ocha
Flash
REMEMBER ME
Ocha
Novel
Smile Flower
Ocha
Flash
BUNGA
Ocha