Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Menolak Lupa 3
6
Suka
6,356
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Angin masih setia berembus, bermain dengan pakaian Shareen. Shareen menghela napas sesantai mungkin setelah olahraga jantungnya. Shareen pikir tadi adalah detik terakhir ia berpadu dengan oksigen. Shareen kira, angkutan umum berwarna kuning adalah pandangan terakhir yang ia lihat.

Saat Shareen melajukan motor di atas 40 km/jam, semua jalanan terasa aman. Walau ramai tapi tak ada gangguan, baik di jalan lurus, persimpangan, atau di lampu merah. Semua aman. Namun, saat Shareen mengendarai motor di bawah 40 km/jam. Mengapa jantungnya dibuat berdetak tak terkendali?

Mengapa di gang-gang, laju kendaraan begitu kencang?

Mengapa tikung menikung tidak hanya terjadi kepada pasangan saja?

Shareen akhirnya sampai di rumah dengan selamat dan kalori yang mungkin sudah berkurang beberapa gram.

"Aku pulang," ujar Shareen saat mau masuk ke dalam rumah. Ia berjalan mengendap-endap seperti tikus yang mencuri makanan. Segera secepat kilat bersembunyi di tempat teraman. Kamar.

Malam pun datang dan Shareen selamat. Tak perlu berdusta atau ditanya soal hasil. Shareen mengambil gawainya dan mengetik beberapa kalimat dalam satu balon percakapan.

"Semoga hasilnya baik."

Shareen membuka laptopnya, tapi sudah satu jam, tak ada pergerakan sedikit pun. Otak Shareen buntu, ia baca jurnal yang tersedia tapi tak ada yang ia pahami, seolah-oleh meminta Shareen untuk istirahat.

Tak terasa pagi datang. Shareen mengecek gawainya, tak ada pesan masuk dari yang dinantikan. Shareen menghela napas panjang, lalu kembali melakukan aktivitas pagi seperti biasa.

Namun, hal yang ia hindari ternyata harus ditemukan di pagi hari. Ia dihadang oleh ayahnya sendiri di dapur.

"Bagaimana judulmu?"

Suara yang tak Shareen sangka akan menyapanya dengan kalimat yang membuat Shareen sadar akan hidup. Shareen tertegun dan menatap sang ayah.

"Kata dosen 'Ok'..."

"Taruh saja di meja."

Sambung Shareen dalam hati. Ia tak berbohong hanya saja sedikit mempermainkan kata.

Ayah Shareen akhirnya diam dan melanjutkan aktivitasnya, membuat Shareen menjadi semakin tak tenang. Ditambah Shareen sama sekali tak tahu bagaimana nasip judul dan bab 1 yang ia ajukan.

"Ayah maaf, Shareen berdusta, bukan. Tapi, Shareen belum bisa jujur kalau Shareen masih digantung dan kemaren membawa hasil yang nihil. Entah kenapa, Shareen merasa kalau judul Shareen kemungkinan ditolak, melihat reaksi dosen yang sama sekali ga suka saat Shareen datang."

Shareen pun melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi. Tapi sebelumnya itu, ia melengoh menatap punggung sang ayah yang mulai hilang dibalik pintu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Menolak Lupa 3
Shin No Hikari
Flash
Bronze
Di Sebuah Showroom Mobil
Nuel Lubis
Novel
Bronze
Kasih Dalam Kisah
Rifah Khodijah
Novel
Bronze
Shinta : Cinta dan Pengorbanan
Bagas Adhianta
Novel
Bronze
Bendera Setengah Tiang
I Gede Luwih
Novel
Membingkai Kata
rudy
Novel
Endless Origami
dedanel
Novel
Kopi , senja ,mules?
Scobydobap/J.lestari
Novel
Bronze
SOMEONE LIKE YOU
Jeni Hardianti
Novel
Bronze
Pesawat kertas
byrainy
Novel
- REDLINE -
Sf_Anastasia
Flash
Masih Pantaskah Kau Kupertahankan
Yutanis
Novel
Bronze
My Husband's Lover
Mayang Nisa
Novel
Tenaga Kerja dari Timur
macgahel prastio
Novel
YAPPA MARADDA
Sika Indry
Rekomendasi
Flash
Menolak Lupa 3
Shin No Hikari
Flash
Menolak Lupa 2
Shin No Hikari
Flash
Menolak Lupa 5
Shin No Hikari
Flash
Menolak Lupa
Shin No Hikari
Flash
Menolak Lupa 4
Shin No Hikari
Skrip Film
Quiescent
Shin No Hikari
Novel
Izinkan aku menjadi adik MADUmu, Ukhti.
Shin No Hikari
Flash
Wake Up?
Shin No Hikari
Novel
Menolak Lupa
Shin No Hikari
Novel
Pelayan Abadi
Shin No Hikari