Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Penulis Paling Berbakat di Dunia
15
Suka
11,368
Dibaca

Perkenalkan, aku Er, penulis paling hebat di dunia. Kalau mau, aku bisa saja menjadi writer yang layak diganjar hadiah Nobel. Sayangnya, tak ada yang percaya. Tunggu saja sampai buku pertamaku terbit, dan kalian—all of you—yang old dan young, akan terkesima. Aku yakin my reader akan mengucap terima kasih sambil mengucurkan air mata haru atas karyaku yang ‘outstanding’. Memukau nalar! Mengguncang iman! Melebihi Da Vinci Code! Memang, rumah jadi sepi semenjak istriku pulang dengan membawa putri kami satu-satunya ke rumah orang tuanya. Dia pergi sambil marah-marah, lalu membanting pintu. Kenapa? Why? Kenawhy dia tidak mau mengerti? Aku terpaksa resign dari my old job untuk fokus menulis. Meski belum ada satu karya pun yang berhasil aku selesaikan in a year, and year-year sebelumnya, aku tahu pasti I AM very talented. That talent flowed in my blood, mengental dalam dagingku, and I feel it berdenyut so great in my heart. Ins-PHEEration! My head is full of ins-PHEEration! Aku pasti mampu menyusun masterpiece yang dapat menyelamatkan dunia dari bencana kelaparan. 

This morning, hari bersejarah itu tiba! Hari yang telah ditunggu-tunggu para insan dunia! Aku akan mulai menulis the best book ever. I know I can do this, because I AM genius. Aku sudah membeli pulpen yang akan dilelang miliaran rupiah saat terkenal nanti. Soon, I’m sure, benda itu akan dipajang di museum Perancis sebagai Unesco Heritage. Aku juga membeli buku Sidu murah meriah di warung sebelah, dan langsung terenyuh karena terkenang laptop tuaku yang terpaksa digadai buat bayar kontrakan, tapi no problem. This is a little deal for my big future. That's one small step for a man, one giant leap for mankind. Nah, I almost forgot, untuk berpikir, aku butuh kopi. Without coffee, I can’t do anything. Without caffeine, I’m nothing. Sial, my last coffee sasetan sudah diseduh semalam sambil menghabiskan kuota Internet. Aku pun selonjoran di sofa untuk menonton televisi, karena percuma menulis tanpa a cup of coffee. Im-PHOssible.

No. I AM GENIUS. I don’t need coffee, hanya perlu sedikit memaksakan body untuk duduk in the front of table and write. Bahkan tulisan spontanku layak masuk koran dan dibayar dua kali lipat. Sebelum mulai, aku harus buka Instakilogram dan Tweeter dulu, lalu mengabarkan kepada dunia siapa pemenang Nobel Sastra berikutnya. Siapa lagi kalau bukan: a-ku. Oh, hampir lupa, aku harus beli kuota dulu. Ngutang di mana lagi, ya?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (10)
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Kurir
Bakasai
Flash
Bolu untuk Awan
Rie Yanti
Cerpen
Bronze
Paket xxx
Rizal Syaiful Hidayat
Flash
Bronze
Cicilan jalan-jalan
penulis kacangan
Cerpen
KEKACAUAN DI PESTA ULANG TAHUN
Penulis N
Cerpen
Lestari Pedagang
Aviskha izzatun Noilufar
Flash
VIRAL! SEKOLAH TERAPKAN TIDUR SIANG BERBALUT KAIN KAFAN UNTUK SISWA. KEPALA SEKOLAH: SUDAH WAKTUNYA ANAK-ANAK MEMIKIRKAN MASA DEPAN.
Ade Anugrah
Flash
Bronze
Jika Patah Hati Bisa Ngomong...
Shabrina Farha Nisa
Flash
A Girl and A Thief
Fann Ardian
Komik
Pabo Comic
moris avisena
Komik
Sendu Gurau
Goji
Cerpen
Dukun Cabul Dan Celana Dalam Warisan
muhamad jumari
Flash
Mbak Kunti yang Cengeng
9inestories
Cerpen
Akew yang Tersakiti
E. N. Mahera
Rekomendasi
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Dompet Natal
Rafael Yanuar
Cerpen
Selembar Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Aku Tak Ingin Mati Seperti Ini
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Flash
Layang-Layang
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Gadis Kecil Berkaleng Kecil
Rafael Yanuar
Flash
Secangkir Teh
Rafael Yanuar
Flash
Rafa Pergi ke Surga
Rafael Yanuar
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Flash
Manusia Pertama
Rafael Yanuar