Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Namaku adalah Rumah
7
Suka
7,937
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Berpuluh-puluh tahun yang lalu, kondisiku masih kukuh nan megah. Aku pernah dihuni oleh sepasang suami istri yang baru menikah. Bertahun-tahun kemudian sepasang suami istri itu memiliki tiga orang anak. Di setiap paginya si ibu rumah tangga selalu membangunkan anak-anaknya untuk sekolah, dan yang aku ingat keluarga kecil itu sangat harmonis serta penuh kasih sayang.

Dan ketika ketiga anak mereka telah beranjak remaja, keluarga itu tidak lagi menjadi pemilikku. Sempat tidak berpemilik selama lima bulan, aku merasakan kesepian karena tidak ada hal yang bisa aku amati. 

Tapi kesepianku telah berakhir tepatnya pada tanggal 23 April 1989. Aku memiliki penghuni baru, tidak jauh berbeda dari pemilik sebelumnya. Pemilik baruku adalah keluarga kecil yang juga harmonis hanya saja anak terakhir mereka begitu nakal, malah sang anak pernah membuat jendela yang menjadi bagian dalam diriku pecah karena terkena bola yang anak itu tendang.

Dan seiring berjalannya waktu keluarga itu juga pindah, entah pindah ke mana tapi yang jelas aku cukup sedih karena sudah pasti aku akan kesepian lagi seperti sebelumnya.

Tiga bulan menunggu, aku mendapatkan penghuni baru. Awalnya keluarga itu memang terlihat baik-baik saja seperti keluarga pada umumnya. Namun, saat malam hari ketika para manusia terlelap tidur ada hal mengerikan terjadi.

Salah satu anak mereka adalah pelaku pembunuhan berantai. Ya, anak itu telah membunuh semua anggota keluarganya tanpa terkecuali dan aku adalah saksinya.

Setelah kejadian itu, bertahun-tahun lamanya aku berharap sembari menunggu penghuni baru. Namun, sayang. Aku menunggu hal yang amat sia-sia. Aku tidak memiliki penghuni baru lagi dan untuk kesekian kalinya aku harus bertemu dengan kesepian yang paling aku benci.

Bertahun-tahun tidak berpenghuni, kondisiku menjadi kacau, tidak terawat dan tidak sekukuh dulu. Karena hal itu banyak manusia yang menyangka jika aku adalah rumah yang mengerikan. Seandainya suaraku bisa di dengar oleh manusia, apakah mereka akan kasihan padaku?

Karena keberadaanku yang sudah tidak diharapkan, beberapa hari lagi aku akan dilenyapkan.

"Sayang banget ya, Mah. Padahal rumahnya masih bagus tapi harus dirobohin."

"Iya, Dek. Kalau di renovasi pasti rumahnya makin bagus."

"Iya, Ma. Tapi sayang rumahnya udah angker."

Begitu sekiranya percakapan yang sering aku dengar dari para manusia yang melewatiku. Omong-omong, teruntuk manusia yang pernah menjadi penghuniku, aku ingin mengucapkan terima kasih karena telah memilihku menjadi tempat kalian untuk menghabiskan waktu juga melewati banyak hal selama bertahun-tahun lamanya, dan terima kasih pula atas kebaikan kalian yang telah memperbaiki bagian dalam diriku yang pernah rusak.

Dan terakhir selamat tinggal semuanya, aku sudah cukup bahagia menjadi tempat berteduh untuk keluarga kecil kalian.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Namaku adalah Rumah
Bluerianzy
Novel
Salju Terakhir
Liliyanti
Novel
Bronze
SALWA-AZIS
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Hijrah cinta bersama kuda.
Neng Darma
Flash
Memories
Rahara Meraki
Novel
Dear Random
Lirin Kartini
Novel
Beruang Es
Vivilutfia41
Novel
DUA JIWA
Masda Raimunda
Novel
Gold
Magnitudo
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Langit Kala Senja
dita heriwiendyasworo
Novel
Bronze
Steviana
Kiki Misgiarti
Novel
Bronze
AFFECTION
A Zahra Angelina
Novel
Bronze
I'M FINE, THANK YOU
Sera Summer
Novel
Yang Tenggelam di Dasar Kenangan
Herman Trisuhandi
Novel
Bronze
Yang Terbuang
silvi budiyanti
Rekomendasi
Flash
Namaku adalah Rumah
Bluerianzy
Flash
Hantu di bawah tempat tidur
Bluerianzy
Novel
Bronze
Can I?
Bluerianzy
Skrip Film
Bunga Matahari
Bluerianzy
Flash
Sepiring Karedok untuk orang tersesat
Bluerianzy
Novel
Bronze
Unconditional Love
Bluerianzy
Novel
Bronze
Violet Athalea
Bluerianzy