Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Six Feet Apart
7
Suka
5,798
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lari! lari sejauhnya, Ana!

Berlarilah sampai ujung semesta hingga tak terkejar.

Ana menggelengkan kepalanya sembari menyeka air matanya yang perlahan mulai turun kembali. Tidak Ana! Hubungan ini tidak boleh berlanjut seperti sedia kala. Tidak akan bisa seperti saat bunga bermekaran menunjukkan keindahan mahkotanya di tepi taman lagi. Semuanya indah. Itu semua sudah berakhir saat ini!

Dasar anak pembunuh!

Jauhi anak saya enam langkah kakimu itu!

Dan jangan lagi kau ganggu keluarga saya! Paham?!

Kalimat itu terus saja berputar di otak Ana bagai kaset rusak. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat sebagai penyemangat untuk berusaha berlari sejauh mungkin menghindari lelaki yang sedang mengejarnya saat ini. Rambutnya kini sudah tidak lagi rapi seperti sedia kala, hampir menutupi sebagian wajahnya yang rupawan itu. Air matanya perlahan mulai mengering karena terhembus angin senja.

“Ana. Tunggu aku.. tolong, sebentar ajaa,” Ucap Rian—mantan kekasih Ana dengan kencang dari belakang agar Ana mengizinkannya berbicara sebentar.

Namun, tidak ada respon yang sesuai harapan dari Ana untuk Rian. Ana tetap kukuh dengan pendiriannya untuk berlari sejauh mungkin untuk menghindari Rian. Rian kini hanya bisa mengejar Ana hingga Ana berhenti berlari.

***

Mentari perlahan mulai meredupkan sinarnya di ufuk barat. Padang savana mulai menunjukkan aura dingin menusuk. Para rumput mulai bergoyang seiring kencangnya angin berhembus. Tiba-tiba..

Bruk!

Aww! Desis Ana merasa perih di bagian lututnya. Arhh. “Nggak Na! Kamu harus tetap berlari. Luka ini gak seberapa dibandingkan pengorbanan orang tuamu.” Ana memegang lututnya berusaha mencoba berdiri sekuat tenaganya. Namun apa daya, lututnya seakan tertempel erat dengan tanah.

Rian yang melihat Ana terjatuh langsung menghampirinya cepat. “Ana.. kamu nggak apa-apa?” Tanya Rian cemas, namun Ana segera mencegatnya.

“Stop!” Perintah Ana tegas dengan tatapan sinis. “Enam langkah menjauh!”

Rian yang paham maksud Ana melangkah mundur. “Itu lutut kamu berdarah, Na, harus diobati,” Kemudian Rian mengeluarkan hansaplast yang setiap hari ia bawa kemanapun ia pergi. Kemudian ia menjulurkannya kearah Ana tanpa melangkah maju.

Ana menatap senja indah di depannya. Dan tidak menghirau pemberian Rian. Rasa sakit hatinya kini jauh lebih sakit daripada luka kecil itu.

Rian ikut terduduk diatas rumput dan juga menatap senja seperti Ana. “Aku.. minta maaf, Na,” Pelupuk matanya panas.

“Aku akui aku banyak salah sama kamu, sama keluarga kamu juga,” Lirih Rian. Tak terasa air matanya juga jatuh.

“Keluargaku udah sangat banyak salah sama keluarga kamu, Naa..,”

Hening. Ana tak kunjung bergeming.

“Maaf, Na, maaf..,” Tak terhitung kata maaf yang sudah diucap Rian kepadanya.

Ana pusing.

“Tapi.. satu hal yang harus kamu tahu Naa..” Rian memandang Ana yang sangat tertekan di sampingnya. “I am always love you.. forever.” Air mata keduanya jatuh bersamaan.

Ana menangis, hatinya hancur, kecewa. Ia sangat cinta kepada Rian, tapi takdir seolah tidak merestui hubungan mereka. Ingin rasanya berteriak sekencang-kencangnya. Tapi lidahnya kini terasa beku untuk berucap sepatah kata. “A.. a.. aku ju hiks ga hiks cin hiks ta... kamu hiks sela hiks ma nyaa, Rian huhuu.” Pertahanannya pecah.

Rian tersenyum haru, “Terima kasih, Ana... Terima kasih senja... Terima kasih.. cintaku, Ana. I will always be there for you.”

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ana oh ana
@davasatya : Terima kasih sudah membaca ;)
Bagus ceritanya :)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Tidak Ada Kata Berhenti Untuk Seorang Bajingan
ferry fansuri
Flash
Six Feet Apart
Thata Adi
Cerpen
Bronze
Pukat Hayat
Larasatijingga
Novel
TAK SELAMANYA SURGA DI KAKI IBU
mahes.varaa
Novel
Episode
Perspektifat
Novel
The Journey of My Life | Dimension
Anisatul Wafiroh
Flash
Bronze
Jangan Jatuh Cinta di Jogja
B12
Novel
Sowon
Bella Puteri Nurhidayati
Novel
Pena Antik. The Four Steps of Love
Setyawan Lam
Novel
Adora
Puteri M.
Novel
Guruku Yang Hilang Dalam Pandemi
ajitio puspo utomo
Novel
End to Start
Flaminstalized
Novel
Gold
PBC My Brother and A Flower
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Hadiah dari TUHAN
Rizky Ade Putra
Komik
Our Red Still Thicker Than Blue
Shavira khaira sarma
Rekomendasi
Flash
Six Feet Apart
Thata Adi
Novel
Sincerite
Thata Adi
Skrip Film
House Rules (Skrip)
Thata Adi