Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Six Feet Apart
8
Suka
14,473
Dibaca

Lari! lari sejauhnya, Ana!

Berlarilah sampai ujung semesta hingga tak terkejar.

Ana menggelengkan kepalanya sembari menyeka air matanya yang perlahan mulai turun kembali. Tidak Ana! Hubungan ini tidak boleh berlanjut seperti sedia kala. Tidak akan bisa seperti saat bunga bermekaran menunjukkan keindahan mahkotanya di tepi taman lagi. Semuanya indah. Itu semua sudah berakhir saat ini!

Dasar anak pembunuh!

Jauhi anak saya enam langkah kakimu itu!

Dan jangan lagi kau ganggu keluarga saya! Paham?!

Kalimat itu terus saja berputar di otak Ana bagai kaset rusak. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat sebagai penyemangat untuk berusaha berlari sejauh mungkin menghindari lelaki yang sedang mengejarnya saat ini. Rambutnya kini sudah tidak lagi rapi seperti sedia kala, hampir menutupi sebagian wajahnya yang rupawan itu. Air matanya perlahan mulai mengering karena terhembus angin senja.

“Ana. Tunggu aku.. tolong, sebentar ajaa,” Ucap Rian—mantan kekasih Ana dengan kencang dari belakang agar Ana mengizinkannya berbicara sebentar.

Namun, tidak ada respon yang sesuai harapan dari Ana untuk Rian. Ana tetap kukuh dengan pendiriannya untuk berlari sejauh mungkin untuk menghindari Rian. Rian kini hanya bisa mengejar Ana hingga Ana berhenti berlari.

***

Mentari perlahan mulai meredupkan sinarnya di ufuk barat. Padang savana mulai menunjukkan aura dingin menusuk. Para rumput mulai bergoyang seiring kencangnya angin berhembus. Tiba-tiba..

Bruk!

Aww! Desis Ana merasa perih di bagian lututnya. Arhh. “Nggak Na! Kamu harus tetap berlari. Luka ini gak seberapa dibandingkan pengorbanan orang tuamu.” Ana memegang lututnya berusaha mencoba berdiri sekuat tenaganya. Namun apa daya, lututnya seakan tertempel erat dengan tanah.

Rian yang melihat Ana terjatuh langsung menghampirinya cepat. “Ana.. kamu nggak apa-apa?” Tanya Rian cemas, namun Ana segera mencegatnya.

“Stop!” Perintah Ana tegas dengan tatapan sinis. “Enam langkah menjauh!”

Rian yang paham maksud Ana melangkah mundur. “Itu lutut kamu berdarah, Na, harus diobati,” Kemudian Rian mengeluarkan hansaplast yang setiap hari ia bawa kemanapun ia pergi. Kemudian ia menjulurkannya kearah Ana tanpa melangkah maju.

Ana menatap senja indah di depannya. Dan tidak menghirau pemberian Rian. Rasa sakit hatinya kini jauh lebih sakit daripada luka kecil itu.

Rian ikut terduduk diatas rumput dan juga menatap senja seperti Ana. “Aku.. minta maaf, Na,” Pelupuk matanya panas.

“Aku akui aku banyak salah sama kamu, sama keluarga kamu juga,” Lirih Rian. Tak terasa air matanya juga jatuh.

“Keluargaku udah sangat banyak salah sama keluarga kamu, Naa..,”

Hening. Ana tak kunjung bergeming.

“Maaf, Na, maaf..,” Tak terhitung kata maaf yang sudah diucap Rian kepadanya.

Ana pusing.

“Tapi.. satu hal yang harus kamu tahu Naa..” Rian memandang Ana yang sangat tertekan di sampingnya. “I am always love you.. forever.” Air mata keduanya jatuh bersamaan.

Ana menangis, hatinya hancur, kecewa. Ia sangat cinta kepada Rian, tapi takdir seolah tidak merestui hubungan mereka. Ingin rasanya berteriak sekencang-kencangnya. Tapi lidahnya kini terasa beku untuk berucap sepatah kata. “A.. a.. aku ju hiks ga hiks cin hiks ta... kamu hiks sela hiks ma nyaa, Rian huhuu.” Pertahanannya pecah.

Rian tersenyum haru, “Terima kasih, Ana... Terima kasih senja... Terima kasih.. cintaku, Ana. I will always be there for you.”

***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (3)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Perjalanan Ke Neraka
Pebriyatna Atmadja
Skrip Film
Growth: Story of the Inner Child
Azkiatunnisa Rahma Fajriyati
Skrip Film
Didi Birthday
Jesslyn Kei
Flash
Mimpi Seribu Perak : Arti Sukses Yang Sesungguhnya.
Alwinn
Flash
Six Feet Apart
Thata Adi
Novel
Bidak Catur
Bimasakti
Novel
Bronze
ALDRICK.
N. Sabrina Putri
Skrip Film
KLARA & BELLE
Herman Trisuhandi
Flash
Kutunggu Kau di BIL
Martha Z. ElKutuby
Flash
Bronze
Jejak Berbulu
Deeta Pratiwi
Flash
SHIKI -Halaman Pertama-
Kosong/Satu
Flash
Bronze
Daun di Atas Bantal: Cemburu Ketika Angin Mencocoli Daun
Ari S. Effendy
Novel
Catatan Tentang Ryza
tomatbulet
Novel
Ternyata Aku Salah..
Aurelia Joelyn Angdri
Skrip Film
DON'T JUDGE MAUDY
Fajar Suwandi
Rekomendasi
Flash
Six Feet Apart
Thata Adi
Skrip Film
House Rules (Skrip)
Thata Adi
Novel
Sincerite
Thata Adi