Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Menolak Lupa 2
7
Suka
6,690
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Shareen pikir, hatinya sudah rela. Ia kira hatinya sudah bisa menerima keadaan dan bisa tenang. Tapi ternyata salah.

Sepanjang perjalanan, pikiran Shareen kosong, ia seperti robot yang sudah diprogram untuk tak mampir kemana pun. Semua daftar yang sudah direncanakan menjadi hancur berantakan.

Shareen sudah berdiri di depan toko tujuannya, beberapa menit pun terlewatkan, ia tak ada niat masuk sama sekali. Hanya mematung dengan pikiran kosong. Shareen mencoba melihat kembali toko tersebut, tapi ia malah memilih meninggalkannya.

Berbagai banyak keraguan menghampiri pikiran Shareen, hingga Shareen memilih jalan yang sangat panjang, dan sepi. Dilajukan kecepatan motornya hampir 60km/jam. Cukup kencang di jalan raya.

Shareen hanya bisa diam tapi hatinya tak tenang.

"MENGAPAAAA?!"

Suara terikan Shareen akhirnya terlepas. Segala macam emosi ia limpahkan dalam lantunan satu kata yang panjang. Untung saja suara kendaraan juga berlalu-lalang dengan kencang. Shareen tak perlu malu.

"Buk, mengapa ga dari dua minggu lalu bilang gitu? Mengapa baru sekarang?"

Pandangan Shareen mulai melebur, hatinya menjadi semakin perih, seiring ingatan minggu lalu yang ia terima. Meski Shareen berusaha melupakan, tapi hatinya menolak untuk melupakan, dan hal itu memberikan tekanan tersendiri bagi Shareen.

"Kalau saja semua dari dua minggu lalu, mungkin sekarang aku hanya perlu konsul bab saja, atau bahkan bisa udah bab 2 atau 3. Paling tidak, aku sedang masa revisi atau di rumah dengan tumpukan jurnal."

Shareen berbicara sendiri, mengungkapkan isi hatinya yang pedih, seakan luka yang sudah Shareen mulai obati kembali terbuka.

Shareen menatap nanar jalan raya, bunyi klason mobil dan motor pun sahut menyahut terdengar. Persimpangan menjadi ajang pemberhentian di tengah jalan. Simpang empat adalah tempat yang teramat sangat sibuk, bukan.

Jika Shareen berdiri di sana, apakah ada yang mau berhenti dan menemani Shareen walau sebentar?

Apakah ada yang akan cemas terhadap Shareen?

"Hahaha."

Shareen akhirnya tertawa, ia ingin segera beranjak dan menemukan pakuan untuk melepas kepenatannya. Segera ia lajukan motornya tanpa peduli berapa kecepatan yang dikerahkan. Tujuannya hanya ingin segera ke pangkuan yang bisa membuatnya nyaman dan melupakan semua.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Menolak Lupa 2
Shin No Hikari
Novel
Bronze
Mbok Kirah
Atsuka D
Novel
Batas Karsa
Aesya Muhami
Novel
Bronze
Believe
lisa wijaya
Novel
Bronze
Janji Jiwa (Sebuah Novelette Psikologi)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Lady Lavender and Lord Fire
Inzati Istaniyah
Novel
Bronze
Adolescent Crash
DMRamdhan
Novel
Bronze
BUKU HARIAN MINTARSIH
Ac Erri Yurita S
Novel
Nona Aneh dan Tuan Menyebalkan
el tsuki
Flash
Menolak Lupa 3
Shin No Hikari
Novel
Gold
Tujuh Puisi Cinta Sebelum Perpisahan
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Surat dari Penjara
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Tomorrow Me
Ahdrayaat
Novel
Bronze
Katalis Kata
Aliha Ardila
Novel
Arwah Cinta Van der Ham
Ikhwanus Sobirin
Rekomendasi
Flash
Menolak Lupa 2
Shin No Hikari
Flash
Menolak Lupa 3
Shin No Hikari
Flash
Menolak Lupa 4
Shin No Hikari
Flash
Menolak Lupa
Shin No Hikari
Novel
Pelayan Abadi
Shin No Hikari
Flash
Wake Up?
Shin No Hikari
Flash
Menolak Lupa 5
Shin No Hikari
Skrip Film
Quiescent
Shin No Hikari
Novel
Menolak Lupa
Shin No Hikari
Novel
Izinkan aku menjadi adik MADUmu, Ukhti.
Shin No Hikari