Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tangga
5
Suka
5,804
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Ha-haah...?!"

Sejenak aku hanya bisa terpaku melihat satu tangga yang menjadi penghubung antara peron dengan koridor stasiun. Sembari menggeret koper besar dan berat aku mencob mencari jalur lain, lift; eskalator; apapun yang bisa memudahkan perjalananku untuk berpindah ke peron berikutnya, tapi tidak ada.

"Heeh... Yang benar saja..."

Setelah dimanjakan dengan segala fasilitas perjalanan kendaraan umum di negeri matahari terbit ini dan kini aku dihempaskan dengan satu kenyataan: masih ada stasiun kecil yang tidak punya fasilitas canggih seperti yang lain.

Di saat aku termenung kebingungan, orang-orang sudah datang dan pergi; naik dan turun; mengurusi kehidupan mereka sendiri. Aku pasti terlihat seperti orang bodoh. Dengan satu helaan nafas panjang, aku langsung mengambil keputusan. Kuangkat koper melewati anak tanggal satu per satu. Melihat staminaku yang tak seberapa, jangan-jangan bisa menghabiskan setengah hari sendiri hanya untuk ini. Tapi, masih lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali. Bisa-bisa tidak akan sampai asrama yang nanti masih harus dicapai dengan mendaki jalanan menanjak.

"Mamonaku, Fuji—"

Baru mencapai setengah jalan, terdengar suara pengunguman yang menandakan kereta berikutnya sudah datang, sekaligus tanda bahwa aku sudah menghabiskan waktu sekian menit hanya untuk naik tangga. Aku memutuskan istirahat sejenak. Ketika menoleh, baru kusadari ada seseorang yang memperhatikan. Seorang anak laki-laki dengan headphone di telinganya. Hanya sebentar, kemudian dia melanjutkan langkahnya ke atas.

Huh, sana-sana! Dasar nggak punya empati! Ngapain coba tadi cuma ngeliatin doang?!

Tak ayal kesal juga melihatnya. Namun, baru saja berniat untuk lanjut, koperku sudah terangkat duluan. Bukan aku yang melakukannya. Anak tadi, si bocah pengguna headphone tadi ternyata turun lagi dan melakukannya. Dia tidak berkata apa-apa dan langsung saja main angkat koperku ke atas. Haah... laki-laki tenaganya memang beda, ya. Padahal kelihatannya kurus begitu meskipun ditutupi jaket.

—eh, tunggu, harusnya aku tidak berpikir begitu, ya. Apa jangan-jangan dia pencuri koper?!

Dengan panik aku mengikutinya naik ke atas. Ingin berteriak tapi terlalu takut untuk melakukan. Sedangkan anak itu terus saja melangkah tanpa berkata apa-apa. Begitu mencapai ujung tangga, koper itu diletakkannya dan dia mengangguk sopan ke arahku. Sepertinya murni hanya ingin membantu.

"Ah, itu..." Aku harus mengatakan sesuatu. Eh, tapi, bagaimana menyebutnya? "A, ariga—"

Belum sempat bicara, sosoknya sudah pergi cepat sekali. Belok ke peron yang berbeda dengan tujuanku setelah ini. Sungguh anak yang aneh. Diam-diam melihat, tiba-tiba membantu, kemudian pergi begitu saja.

Apa bisa bertemu lagi, ya? Kalau berpapasan lagi, aku ingin bisa mengucapkannya dengan benar.

"Arigatou."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tangga
Eri Fin
Novel
Gold
Mimpi
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Love for Sale
Noura Publishing
Novel
Dandelion yang Hilang
Jejak Kenangan
Novel
Gold
Sejujurnya Aku...
Bentang Pustaka
Novel
MAWAR
siti rahmah
Novel
Marry a badboy
Lili
Flash
Bronze
Alasan Menjadikanmu Rumah
lidia afrianti
Novel
All the Way to You
judea
Novel
Bronze
REHAT
Angela L Maharani
Novel
Gold
Adonis
Bentang Pustaka
Novel
Catatan Senja
Denesa Ekalista
Novel
Bronze
MASIH ADA CINTA DI HATIKU
Embart nugroho
Novel
Mawar Biru
zee astri
Novel
Bronze
HEY BOY, LOVE ME!
Dayu putry
Rekomendasi
Flash
Tangga
Eri Fin
Flash
Senyuman Hana
Eri Fin