Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dalam Bayang Bulan
10
Suka
11,888
Dibaca

Sepasang Suami-Istri, dalam Peperangan

Mereka berdua terus berlari menyusuri hutan-hutan. Kakinya yang telah bergetar diakibatkan pertarungan, tidak digubris keduanya. Nafasnya terengah-engah dan kejam nian dunia baginya. Tidak ada kata lain yang dapat digambarkan.

Laksmi menunduk lesu. Ia tak bersemangat, seperti sudah berada dalam ujung keputusasaan. Melupakan mimpi dan jiwa-jiwa yang baru saja kemarin berteriak memimpikan masa depan indah sebagai wanita seutuhnya. Seketika Laksmi sadar.

“Aku akan membantumu” Purwa bersungguh-sungguh.

“Ah sudahlah, sudah terlambat. Aku sudah tidak memiliki hasrat seperti itu lagi.” Laksmi memalingkan muka.

Kali ini, tak ada yang lebih mengagumkan dari mencintai. Mengadu kasih dan berdua saling melindungi. Dalam kondisi yang memilukan sekalipun, nyatanya kekuatan cinta tak terpupus oleh rasa takut.

Yang ada terus menggebu, mengejar, mencintai lelaki yang tak pernah putus-putus. Berjatuh-jatuh meringsut meminta, menagih apa yang telah dikatakan mengenai saling cinta-mencintai.

Tetapi tak ada yang lebih pasti, selain kata pasrah. Mata menghujam ke bawah, mentari sudah tidak pernah terbit semenjak penangkapan Purwa. Laksmi tengadah pada Tuhan yang Maha Esa.

Purwa lantas dihajar, dipukuli Prabu. Disiksa habis-habisan. Kepalanya di hujamkan lagi ke tanah. Matanya dibogem sampai bengkak. Tak ada ampun.

Seketika berakhir tragis, dalam perjalanan Laksmi menyusul Purwa. Purwa tak dapat bertahan sebelum kedatangan Laksmi. Purwa seketika gugur demi mencintai, mempertahankan, walau menjadi pahlawan kesiangan yang merebut Laksmi hanya dalam sekejap. Malam berdua dalam keheningan tempo waktu, hanya itu kenangan terindah bagi Purwa. Setelah itu, tidak ada kata lagi. Purwa tewas seketika.

Sedangkan Laksmi lari tergopoh-gopoh. Mendatangi Purwa sama dengan memasuki kandang singa. Laksmi mendohok tak percaya. Kabar kematian Purwa terdengar cepat ke telinganya. Ia lantas kembali berlari ke kota sembari menangis tersedu sedan. Pelarian untuk kesekian kalinya.

Jiwanya tersayat-sayat. Semalaman tidur di alam terbuka hanya berlapis rumput-rumput liar. Melamuni nasib, memikirkan cinta yang kandas. Cinta yang seolah baru bermekaran setelah sebelumnya hanya dinikmati dalam diam. Lalu tenggelam belum lama. Laksmi terkatung-katung dalam pelarian.

Selesai

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Dalam Bayang Bulan
Khairunnisa
Cerpen
Bronze
Korslet (Kisah Seputar Kopi dan Resleting)
DMRamdhan
Skrip Film
Kenanglah Daku, Semesta Bekerja!
Aghnia
Novel
Gold
Mermaid Melody
Mizan Publishing
Novel
Tentang ZAZEL
ANNISA JAHRA
Novel
Bronze
Temusai
Ichsan Kamil
Novel
Bronze
The Struggle for Love
N. Uswatun Hasanatus Siyam
Novel
KALA SENJA
R. R. Danasmoro
Novel
When The Chance Comes
Yunita Dwi Larasati Nugroho
Novel
MELTING ME SOFTLY
DW AMOUR
Novel
Cinta pertama seorang putri
fabian
Flash
"Surat yang Tidak Pernah Dikirim"
TATAN RUSNANTO
Skrip Film
Bright Your Future and Love Script
Sweet September
Flash
Senyum Macaron
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Kupanggil Kau dengan Namaku
Kirana Maxwell
Rekomendasi
Flash
Dalam Bayang Bulan
Khairunnisa
Novel
Kinandita
Khairunnisa
Novel
My Andrean
Khairunnisa
Flash
Hasna Jasmine
Khairunnisa
Flash
Lina Groningen
Khairunnisa
Flash
Catatan Pembunuh
Khairunnisa
Flash
Penulis yang Patah Hati
Khairunnisa
Flash
Kama
Khairunnisa
Flash
Mangue-ku Mangrove
Khairunnisa
Flash
Dosa dari Surga
Khairunnisa
Novel
Nadir
Khairunnisa
Novel
Manggala
Khairunnisa