Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dalam Bayang Bulan
10
Suka
12,238
Dibaca

Sepasang Suami-Istri, dalam Peperangan

Mereka berdua terus berlari menyusuri hutan-hutan. Kakinya yang telah bergetar diakibatkan pertarungan, tidak digubris keduanya. Nafasnya terengah-engah dan kejam nian dunia baginya. Tidak ada kata lain yang dapat digambarkan.

Laksmi menunduk lesu. Ia tak bersemangat, seperti sudah berada dalam ujung keputusasaan. Melupakan mimpi dan jiwa-jiwa yang baru saja kemarin berteriak memimpikan masa depan indah sebagai wanita seutuhnya. Seketika Laksmi sadar.

“Aku akan membantumu” Purwa bersungguh-sungguh.

“Ah sudahlah, sudah terlambat. Aku sudah tidak memiliki hasrat seperti itu lagi.” Laksmi memalingkan muka.

Kali ini, tak ada yang lebih mengagumkan dari mencintai. Mengadu kasih dan berdua saling melindungi. Dalam kondisi yang memilukan sekalipun, nyatanya kekuatan cinta tak terpupus oleh rasa takut.

Yang ada terus menggebu, mengejar, mencintai lelaki yang tak pernah putus-putus. Berjatuh-jatuh meringsut meminta, menagih apa yang telah dikatakan mengenai saling cinta-mencintai.

Tetapi tak ada yang lebih pasti, selain kata pasrah. Mata menghujam ke bawah, mentari sudah tidak pernah terbit semenjak penangkapan Purwa. Laksmi tengadah pada Tuhan yang Maha Esa.

Purwa lantas dihajar, dipukuli Prabu. Disiksa habis-habisan. Kepalanya di hujamkan lagi ke tanah. Matanya dibogem sampai bengkak. Tak ada ampun.

Seketika berakhir tragis, dalam perjalanan Laksmi menyusul Purwa. Purwa tak dapat bertahan sebelum kedatangan Laksmi. Purwa seketika gugur demi mencintai, mempertahankan, walau menjadi pahlawan kesiangan yang merebut Laksmi hanya dalam sekejap. Malam berdua dalam keheningan tempo waktu, hanya itu kenangan terindah bagi Purwa. Setelah itu, tidak ada kata lagi. Purwa tewas seketika.

Sedangkan Laksmi lari tergopoh-gopoh. Mendatangi Purwa sama dengan memasuki kandang singa. Laksmi mendohok tak percaya. Kabar kematian Purwa terdengar cepat ke telinganya. Ia lantas kembali berlari ke kota sembari menangis tersedu sedan. Pelarian untuk kesekian kalinya.

Jiwanya tersayat-sayat. Semalaman tidur di alam terbuka hanya berlapis rumput-rumput liar. Melamuni nasib, memikirkan cinta yang kandas. Cinta yang seolah baru bermekaran setelah sebelumnya hanya dinikmati dalam diam. Lalu tenggelam belum lama. Laksmi terkatung-katung dalam pelarian.

Selesai

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Dalam Bayang Bulan
Khairunnisa
Novel
ASYAKILA By Ms FloraBerryl
Flora Berryl
Novel
Lusa Kita Jumpa
lekas larut
Cerpen
Saat Sedang Basah-basahnya
Cléa Rivenhart
Novel
Bronze
Gundah: Sebuah Catatan Penantian
Nita Roviana
Novel
Bronze
Hello, mr. Arthur
mayasyafii
Cerpen
Bronze
Senja Dan Bulan Sabit
muhamad zaid
Cerpen
Bronze
Home
Rama Sudeta A
Novel
Pesona Cinta Anne
Indriani iskandar
Skrip Film
Cowok Selalu Mengalah
Indah li
Skrip Film
DatingON: Suamiku Fanboy K-pop
Handi Namire
Novel
Bronze
Al Kahfi Land 1 - Menyusuri Waktu
indra wibawa
Novel
(B) UTUH
Basmalahku
Cerpen
Bronze
Air Mata Dua Manusia
Azkiya Ayu
Novel
Bronze
Hay Yuda!!
Zulfa Akmalie Ahadia
Rekomendasi
Flash
Dalam Bayang Bulan
Khairunnisa
Flash
Penulis yang Patah Hati
Khairunnisa
Flash
Hasna Jasmine
Khairunnisa
Flash
Kama
Khairunnisa
Flash
Mangue-ku Mangrove
Khairunnisa
Flash
Catatan Pembunuh
Khairunnisa
Novel
Kinandita
Khairunnisa
Flash
Lina Groningen
Khairunnisa
Flash
Dosa dari Surga
Khairunnisa
Novel
My Andrean
Khairunnisa
Novel
Nadir
Khairunnisa
Novel
Manggala
Khairunnisa