Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Doctor Modercai-Kasus kematian CP0421
7
Suka
9,962
Dibaca

Dokter Modercai seorang ahli bedah sekaligus seorang pembunuh berantai. Ditemukan mati tergeletak di lantai ruang tamu oleh anaknya saat kunjungan Thanksgiving. Mayat Modercai telah berumur 6 bulan, dilihat dari tubuhnya yang sudah rusak dimakan belatung.

Modercai menjadi tersangka pembunuhan berantai setelah para polisi menggeledah rumah Modercai.

Ternyata selama 5 tahun ini sudah ada 7 korban. Dilihat dari identitas korban, mereka sama-sama dilaporkan menghilang diwaktu yang ber-urutan. Setelah membunuh 1 orang dia akan berhenti sebentar menunggu waktu yang tepat untuk membunuh lagi.

Pertama Modercai akan menipu korban lalu mengurung korban di bawah rumah, perlahan Modercai menyiksa mereka dengan menyuntik-nyutik tangan korban hingga leher korban. Mencekik korban dengan tali hingga mati.

Para polisi tidak asal menduga karena mereka meneliti dari bekas luka mayat yang ditemukan di bawah rumah Modercai.

Bagaimana bisa mereka di rumah Modercai, polisi bisa tau mengapa mereka mau masuk ke dalam mobil Modercai. Para korban adalah pasien dan ada juga dari keluarga pasien dokter Modercai. Lantas mereka tidak curiga dengan Modercai, para korban percaya begitu saja diberi tumpangan olehnya.

Ada 6 orang digantung dan ada 1 orang terikat di kursi. Penyidik pun menduga bahwa Modercai mati setelah membunuh korban terakhirnya.

Hal aneh yang belum dipecahkan adalah kematian sang pembunuh.

"Bagaimana mana dia bisa mati?" tanya Alan yang jongkok memandangi kapur yang menandai posisi Modercai meninggal.

"Entahlah." sahut Johan.

"Apa dia terpeleset di tangga?"

"Tidak ada jejak darah, kecuali jejak sepatu dia sendiri."

"Serangan jantung, kau tau kan, mengapa psikopat membunuh, karena mereka suka adrenalinnya. Pas dia semangat-semangatnya, kena serangan jantung."

"Sudah diperiksa, dia tidak punya penyakit jantung."

"Korban menusuk dia atau memukul sampai mati."

"Tidak ada bekas luka ditubuhnya, apalagi racun, tubuhnya bersih."

"Tersedak?"

"Ditenggorokannya tidak ditemukan luka."

"Lalu dia mati kenapa, tua juga nggak, dibunuh juga nggak, terpeleset, serangan jantung, diracun pun nggak."

"Maka dari itu, dia mati kenapa?"

"Mending kita lupain ini, lagi pula atasan tak mempertanyakannya." kata Alan yang kini berdiri.

"Ah, aku penasaran sekali!" frustasi Alan saat keluar dari rumah Modercai.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (4)
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Doctor Modercai-Kasus kematian CP0421
Donquixote
Cerpen
Bronze
Misteri Catatan yang Terkoyak
Rosa L.
Novel
Melukis Manusia
Antonius Ngatiman
Cerpen
Bronze
Pengabar Kematian
Omius
Flash
Buku Hitam
Galdev
Novel
Gold
Rahasia Nenek Piju
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Love Freak
Faisal Ridha Dmt
Novel
Bronze
MISTERI SERUNI
DEEANA DEE
Cerpen
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
Jejak Penulis
Flash
Demon Hunter
Via S Kim
Flash
Paket
Esti Farida
Novel
Gold
Digital Fortress
Mizan Publishing
Novel
Bronze
My Fair Rebelle
DMRamdhan
Flash
Bersalah
DMRamdhan
Novel
Misteri Masalembo : Crash Landing
Yaldi Mimora
Rekomendasi
Flash
Doctor Modercai-Kasus kematian CP0421
Donquixote
Novel
PENCIL 2B
Donquixote
Flash
SAD-BOY
Donquixote
Flash
Toxic
Donquixote
Flash
KOTO - Calling of Heaven
Donquixote
Flash
Betina Bodoh
Donquixote
Flash
MORNING LOG
Donquixote
Flash
Fantasy Cewek
Donquixote
Flash
Sigma
Donquixote
Flash
A Little Thing You Do
Donquixote
Flash
A thousand
Donquixote
Flash
Massage
Donquixote
Novel
Good Girl Problems
Donquixote
Flash
Wage Rudolf (WR) Supratman - Nation Violinist Treasure
Donquixote
Flash
Pengawal Putri
Donquixote