Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Dompet Natal
13
Suka
12,182
Dibaca

Hujan mengembun di jendela pada pagi Natal yang sejuk. Daniel terjaga dengan perasaan heran ketika menemukan sebuah dompet di bawah bantalnya. Dompet itu dibungkus kotak tembus pandang bermotif cemara dan tidak berkerut sekalipun ditindih kepalanya semalaman. Secarik kertas terselip di dalamnya. Dia membukanya. Selamat Natal, Daniel. Semoga Tuhan memenuhi harimu dengan damai sejahtera. Hanya itu yang tertulis. Dia mengambil dompet itu, lalu membolak-baliknya, ternyata sama dengan dompet yang hilang pada Misa Malam Kudus kemarin—dompet tua yang sudah dimilikinya hampir lima belas tahun. Dengan bingung, dia bangkit berdiri untuk memeriksa pintu—dikunci. Jendela—rapat dan digerendel. Daniel mengambil ponsel, lalu memencet sederet nomor. 

"Halo, Ma."

"Halo, Daniel."

"Selamat Natal ya, Ma. Sekali lagi, maaf, Daniel baru bisa pulang akhir tahun nanti."

"Selamat Natal juga. Tidak masalah. Yang penting kamu baik-baik saja. Jangan lupa makan, ya. Kamu tumben sudah bangun jam segini?"

Daniel melihat jam, ternyata baru pukul 05.00.

"Iya, ya. Maaf menelpon pagi-pagi benar. Mama juga. Jangan lupa makan. Papa di mana, Ma?"

"Papa masih tidur. Mau Mama bangunkan?"

"Tak perlu, Ma. Omong-omong, Mama dan Papa kemarin tidak ke kos-kosan Daniel, 'kan?"

Mamanya tertawa, lalu berkata, "Tidak. Ada apa?"

Daniel menjelaskan semuanya, dan mamanya hanya menjawab singkat, "Mungkin keajaiban Natal. Mungkin Santa Claus benar-benar ada."

"Mana mungkin!"

Meski begitu, Daniel bingung bagaimana dompet itu bisa ada di sana.

Dia berbincang cukup lama dengan mamanya sebelum memutuskan mengakhirinya. Dia lalu teringat Lulu, perempuan yang sudah dikencaninya sejak kuliah, tapi tidak. Lulu tidak mungkin datang ke indekosnya hanya untuk menyelipkan sebuah dompet, lalu pergi lagi. Apalagi, kekasihnya tengah berlibur di Singapura bersama keluarganya. Sebenarnya, Daniel juga diajak, tapi dia menolak dengan dalih pekerjaan, padahal tidak ada yang harus diburu-buru. Dia hanya suka merayakan Natal sendirian. Sayangnya, setelah menghadiri Misa, dompetnya hilang. Meskipun sudah mencarinya di pelataran, dia tidak menemukannya. Isinya tidak seberapa, tapi dia malas mengurus surat kehilangan untuk mengganti kartu-kartu penting yang dia simpan di dalamnya.

Akhirnya, dia mengabaikan rasa penasaran, lalu bertelut untuk menunaikan doa pagi. Dia mengucap syukur kepada Tuhan atas mukjizat indah yang sudah diterimanya. Setelah itu, dia pergi mencari sarapan di sebelah indekosnya. Seperti biasa, aku mengikutinya dari belakang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Religi
Novel
MEGHANMORPHOSELF
Salmah Nurhaliza
Flash
Dompet Natal
Rafael Yanuar
Flash
GERAK DALAM KABUT
Syauqi Sumbawi
Flash
Dompet Kulit di Stasiun
Binar Bestari
Flash
Ayat-ayat Kopi, yang pekat lagi nikmat
Syauqi Sumbawi
Novel
Bahasa Langit
Syafi'ul Mubarok
Novel
Bronze
Syariat Cinta
YF Rijal
Flash
Bronze
KEAJAIBAN BASMALAH
Aizawa
Cerpen
Doa yang Lupa Kupanjatkan
Penulis N
Flash
NING NONG NING GUNG
Syauqi Sumbawi
Flash
SETEGUH POHON DI SEPANJANG TEPIAN SUNGAI
Syauqi Sumbawi
Novel
Seribu Langkah Menggapai Surga
Alin rizkiana
Flash
Kembalinya Theresia
Binar Bestari
Skrip Film
Melamar Mas Ammar (Script)
Sri Sulastri
Novel
Bronze
KISAH DARI TENGGARA
Ragiel JP
Rekomendasi
Flash
Dompet Natal
Rafael Yanuar
Flash
Upaya Sederhana Memaknai Kenangan
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Flash
Kepada Mantan Kekasihku
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Sepayung Berdua
Rafael Yanuar
Flash
Janji Santiago
Rafael Yanuar
Flash
Lebih dari Cukup
Rafael Yanuar
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar
Cerpen
Racau
Rafael Yanuar
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Novel
Malam Kunang-Kunang di Desa Masa Kecilku
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Flash
Lukisan Rendra
Rafael Yanuar