Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Matanya berkilau khas seorang pejuang. Ada kemenangan yang teramat jauh, tetapi tekadnya sanggup menjangkau semua itu. Sorakan dan cemoohan mencoba menghambatnya. Namun, kekuatan dalam dirinya menyala dan mengusir keraguan.
Ia berlari melindungi bola dengan kecepatan dan tangan kirinya, tetapi jari kelingkingnya menggores mata lawan yang mengejar di belakangnya. Peluit berbunyi, menghentikan lajunya. Ia kesal dan memukul bola. Kartu kuning menjulang di udara.
Amarah bergemuruh di dadanya. Semangatnya terlalu kuat untuk dipadamkan. Ia kembali berhasil merebut bola. Mengerahkan seluruh kemampuannya. Rambut panjangnya berkibar, menebarkan keringat yang menjadi saksi perjuangannya.
Dari sisi kiri pertahanan lawan, ia melepaskan umpan silang dan bola berhasil diceploskan ke sudut gawang lewat sundulan rekannya. Ia menatap papan skor, angka nol berubah menjadi satu, sementara skor di sebelahnya masih kokoh di angka enam.
Lima menit tersisa. Ia tahu satu tak akan berubah dalam sekejap menjadi enam. Ini bukan dunia sihir, tetapi tetap saja ada yang bisa dirubah jika terus berjuang.
Ia berlari secepat yang ia bisa demi merebut bola dari kaki pemain lawan yang lincah dan cepat. Namun, ia lupa berhati-hati. Terlambat setengah detik, tackle-nya luput dari bola dan menerbangkan lawan. Dalam sekejap wasit sudah berdiri di depannya.Β Kartu kuning kembali menjulang di udara, disusul kartu merah. Tangan wasit yang berbalut kain hitam menunjuk keluar lapangan dan mencatat nomor punggungnya.
Ia memejamkan mata dan berteriak dalam kekesalannya. Kapten tim menepuk bahunya yang kekar. Ia berjalan keluar lapangan, meninggalkan medan pertempuran. Pelatih berkepala plontos dan rekan-rekannya di bangku cadangan menyambutnya dengan tepuk tangan dan ekspresi kekaguman. Sebuah ganjaran yang pantas untuk perjuangan hebatnya.