Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Lari!
12
Suka
6,668
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku berlari dan terus berlari. Berlari dan terus berlari. Berlari tanpa jeda, tanpa kenal lelah, tanpa tahu bagaimana cara berhenti. Sekalipun telapak kaki berdarah, sekalipun peluh mengeras menjadi garam, aku berlari dan terus berlari. Mengabaikan rasa sakit. Mengacuhkan rasa letih. Aku berlari

melewati sengat matahari, terik rembulan, malam-malam beku, pagi dan siang, sore dan malam, menara lonceng di fajar belia, masa-masa yang hilang, kenangan yang nirmakna. Aku berlari

melewati desa-desa yang kebakaran, jalan-jalan berasap, kota-kota yang ditinggal hujan, benua yang kehilangan hutan, rumah-rumah yang kehabisan warna, sawah-sawah yang kekeringan. Aku berlari

melewati wajah-wajah tanpa jiwa, bocah-bocah kelaparan, pembuangan sampah, para ibu yang mengais makanan di tumpukan plastik dan belatung, para ayah yang membakar diri, pelacur-pelacur yang menganggap diri berdosa lalu berdoa sepenuh hati. Aku berlari

melewati para pemimpin yang perutnya segemuk babi, melewati pak presiden yang tersenyum manis memangku cucu, melewati para koruptor yang melambaikan tangan tak tahu malu, melewati orang-orang yang kekenyangan tapi masih ingin mengunyah. Aku berlari

melewati kaum agamis yang mulutnya penuh tahi, melewati motivator-motivator gila yang doyan mengumbar ilusi, melewati rumah ibadah yang dilempari bom, melewati tangis-tangis kehilangan yang disukai berita. Aku berlari

sejauh mungkin dari hari-hari yang memuakkan ini, dari hidup yang kehilangan makna, dari tanya yang tak kunjung terjawab, dari maut yang tak jua kutemukan. Kau bertanya, apa yang ingin kauraih dengan kedua tangan yang buntung itu? Tapi kau tak perlu tahu. Aku hanya ingin berlari hingga rasa ingin itu lenyap tak berbekas. Aku sudah kehilangan rasa sakit, kebas dari rasa senang, tak tahu lagi apa itu lega, tak sedih tak jua bahagia. Aku sekadar wadah kosong yang terus berlari, tak mampu berhenti. Sebab berhenti membuatku runtuh berkeping-keping. Sebab berhenti membuat perasaanku kembali. Hidup menuntutku mengabaikan segalanya. Aku berlari

hingga kakiku tak lagi menapak tanah. Aku berlari 

meninggalkan jejak darah yang memanjang ke ujung dunia. Aku berlari 

tanpa putus, dengan degup jantung yang semakin pupus. Aku berlari 

menembus cakrawala, melampaui matahari, meretas segala rahasia

hingga sayap tumbuh di punggungku hanya untuk terbakar mengabu

dan dari abu itu lahirlah kehidupan—serupa burung api menjelma 

dari kematiannya sendiri. Aku berlari

tanpa kenal lelah 

untuk merengkuh Cahaya. Aku berlari 

hingga menjadi Aku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Pembabakan dari satu syair panjang yang dikondisikan semirip pecahan syair berima butuh kepekaan tersendiri. Penulis ini sabodo amat dengan aturan, gairah eksperimentasinya terasa kuat. Pencaian bentuk bentuk baru menjadi konsep dasarnya. Saya sematkan rasa hormat untuk naskah ini.
Puitisssss (huruf S ada 5)
Saya paham kenapa ini huruf miring.
Rekomendasi dari Religi
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Cerpen
Tuhan Merestui Kita Bersama Menuju Surga
Erlani Puspita
Novel
Cahaya Cinta
May Marisa
Novel
Lelaki Pilihan
Syafaa Dewi
Novel
Besok Saja Kita Bahagia
Hani Abla
Novel
Bahasa Langit
Syafi'ul Mubarok
Novel
Selepas Hujan
Makrifatul Illah
Novel
Gold
Marry me! Or Never!
Mizan Publishing
Novel
Gold
Love & Happiness
Mizan Publishing
Novel
Gold
Para Penentang Muhammad Saw
Mizan Publishing
Novel
Lelaki Pilihan Surga
Jane Lestari
Novel
Bronze
Di Balik Kerudung Delizta
Nunung Hartati
Novel
Gold
Saring Sebelum Sharing
Bentang Pustaka
Novel
A Blessing in Disguise
Bambang
Novel
Surat Cinta untuk Aisha
Mandanisa0112
Rekomendasi
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Cerpen
Sofia
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Flash
Aku Tak Ingin Mati Seperti Ini
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Flash
Manusia Pertama
Rafael Yanuar
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Flash
Upaya Sederhana Memaknai Kenangan
Rafael Yanuar
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Flash
Secangkir Teh
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Gerimis Daun-Daun
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar