Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Lari!
12
Suka
11,433
Dibaca

Aku berlari dan terus berlari. Berlari dan terus berlari. Berlari tanpa jeda, tanpa kenal lelah, tanpa tahu bagaimana cara berhenti. Sekalipun telapak kaki berdarah, sekalipun peluh mengeras menjadi garam, aku berlari dan terus berlari. Mengabaikan rasa sakit. Mengacuhkan rasa letih. Aku berlari

melewati sengat matahari, terik rembulan, malam-malam beku, pagi dan siang, sore dan malam, menara lonceng di fajar belia, masa-masa yang hilang, kenangan yang nirmakna. Aku berlari

melewati desa-desa yang kebakaran, jalan-jalan berasap, kota-kota yang ditinggal hujan, benua yang kehilangan hutan, rumah-rumah yang kehabisan warna, sawah-sawah yang kekeringan. Aku berlari

melewati wajah-wajah tanpa jiwa, bocah-bocah kelaparan, pembuangan sampah, para ibu yang mengais makanan di tumpukan plastik dan belatung, para ayah yang membakar diri, pelacur-pelacur yang menganggap diri berdosa lalu berdoa sepenuh hati. Aku berlari

melewati para pemimpin yang perutnya segemuk babi, melewati pak presiden yang tersenyum manis memangku cucu, melewati para koruptor yang melambaikan tangan tak tahu malu, melewati orang-orang yang kekenyangan tapi masih ingin mengunyah. Aku berlari

melewati kaum agamis yang mulutnya penuh tahi, melewati motivator-motivator gila yang doyan mengumbar ilusi, melewati rumah ibadah yang dilempari bom, melewati tangis-tangis kehilangan yang disukai berita. Aku berlari

sejauh mungkin dari hari-hari yang memuakkan ini, dari hidup yang kehilangan makna, dari tanya yang tak kunjung terjawab, dari maut yang tak jua kutemukan. Kau bertanya, apa yang ingin kauraih dengan kedua tangan yang buntung itu? Tapi kau tak perlu tahu. Aku hanya ingin berlari hingga rasa ingin itu lenyap tak berbekas. Aku sudah kehilangan rasa sakit, kebas dari rasa senang, tak tahu lagi apa itu lega, tak sedih tak jua bahagia. Aku sekadar wadah kosong yang terus berlari, tak mampu berhenti. Sebab berhenti membuatku runtuh berkeping-keping. Sebab berhenti membuat perasaanku kembali. Hidup menuntutku mengabaikan segalanya. Aku berlari

hingga kakiku tak lagi menapak tanah. Aku berlari 

meninggalkan jejak darah yang memanjang ke ujung dunia. Aku berlari 

tanpa putus, dengan degup jantung yang semakin pupus. Aku berlari 

menembus cakrawala, melampaui matahari, meretas segala rahasia

hingga sayap tumbuh di punggungku hanya untuk terbakar mengabu

dan dari abu itu lahirlah kehidupan—serupa burung api menjelma 

dari kematiannya sendiri. Aku berlari

tanpa kenal lelah 

untuk merengkuh Cahaya. Aku berlari 

hingga menjadi Aku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (3)
Rekomendasi dari Religi
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Novel
HASANA (Jalan Hijrah sang Gadis Mafia)
Ayu Fitri Septina
Novel
Bronze
Hidayah Aisyah
Rinaha Ardelia (Seorin Lee)
Novel
Gold
Ngaku Gaul Kok Galau
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Bulan di Darah Awan
Affad DaffaMage
Novel
Bronze
Pernikahan Aisyah
Delia Septiani
Flash
Sejarah Dua Nabi
Oliphiana Cubbytaa
Novel
Sajak Cinta Pegon
Laila Al Hasany
Novel
Mahkota Syurga untuk Ayah
Winda Sari
Novel
Aruna
kieva aulian
Cerpen
Bronze
Sarungan Go International
Khasbi Abdul Malik
Novel
Gold
Tuhan, Maaf, Kami Belum Bersyukur
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Bidadari di perpustakaan
ani__sie
Novel
Gold
Kuntum-Kuntum Surga
Mizan Publishing
Novel
MENCARI SURGA
memia
Rekomendasi
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Cerpen
Rehat Sejenak
Rafael Yanuar
Flash
Warna Pelangi
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Flash
Kepada Mantan Kekasihku
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Flash
Jalan Sepajang Malam
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Gadis Kecil Berkaleng Kecil
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Flash
Aku Tak Ingin Mati Seperti Ini
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar
Cerpen
Kisah Rubah
Rafael Yanuar