Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PULANG
18
Suka
7,228
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dengan senang hati aku menerima perpindahan kerja ke luar kota. Tepatnya di sebuah pedalaman di Papua. Berusaha mengobati luka-luka yang masih bernanah setelah perpisahanku dengan Senja.

Rasa cintaku kepada Senja menutup segala keindahan yang ada di gadis-gadis lain. Selain itu, ada keyakinan teguh di dalam hati bahwa sebenarnya Senja masih memendam perasaan cinta kepadaku. Aku memang tidak tahu apa yang menyebabkan perubahan sikapnya, tapi aku yakin, bahwa kami memang ditakdirkan hidup bersama. Entah itu satu atau lima puluh tahun lagi aku tetap akan menunggu Senja kembali.

***

“Ayahmu sakit keras, Rama…” Suara Ibu terdengar parau dari ujung telepon. “Ayah ingin bertemu denganmu.”

Aku diam sejenak. Bimbang antara ingin pulang atau bertahan di tempat ini. Pulang artinya akan kembali mengingatkanku ke sebuah kenangan yang kembali membuat luka menganga ini membuka semakin lebar.

“Rama…” Suara itu terdengar parau lagi. “Ibu tahu apa yang kami lakukan selama ini salah, tidak seharusnya kami merebut kebahagiaanmu. Ibu tahu kami egois, tapi ibu mohon pulanglah, kami ingin meminta maaf dan berusaha memperbaiki semua kesalahan kami di masa lalu.”

Aku hanya terdiam. Masih merasa sakit hati begitu tahu bahwa kedua orang tuaku-lah yang menyebabkan perubahan sikap Senja. Ayah dan Ibu secara diam-diam menemui Senja dan meminta gadis itu untuk meninggalkanku dengan alasan bahwa hubungan kami terlarang. Perbedaan etnis itulah yang Ayah gunakan untuk meyakinkan Senja bahwa hubungan kami sebuah kesalahan.

“Rama? Kamu masih mendengar ibu, Nak?”

Aku masih terdiam. Berusaha menata perasaan bimbang ini. Selama beberapa detik kami kembali terdiam, sebelum akhirnya sebuah suara merdu yang sudah lama kurindukan menggantikan suara Ibu.

“Mas Rama?” Suara merdu itu kembali terdengar. Membuat luka-luka menganga itu kembali berdenyut. “Mas Rama harus pulang.”

“Senja?” suaraku bergetar sekarang. Gabungan antara rindu yang menumpuk selama bertahun-tahun. “Senja…”

“Iya ini aku Senja, Mas,” suara itu perlahan-lahan menutup luka yang selama ini menganga. “Aku mohon Mas Rama pulang, kita bisa memulai dari awal lagi. Ayah dan ibu sudah merestui hubungan kita, Mas. Kita akan merayakan tahun baru bersama.”

Jutaan gelembung kebahagiaan membuancah di dalam dada. Menutup rapat-rapat luka itu. Senja menjelaskan semuanya, tentang penyakit komplikasi yang diderita Ayah. Ia juga menjelaskan alasan kenapa ia dulu memutuskan hubungan kami yang sudah lebih dulu aku ketahui.

“Baiklah, aku akan pulang.” Kataku dengan perasaan seolah ada jutaan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perut.

***

Wajahku tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang terpancar jelas ketika keesokan harinya berada di dalam pesawat yang akan mengantarku pulang ke kampung halaman. Semalaman penuh aku menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol dengan Senja lewat telepon, membuncahkan segala kerinduan yang selama ini selalu tertahan dan rencana-rencana indah yang sudah tergambar jelas di depan mata.

Aku sudah tidak sabar untuk kembali menatap wajah rembulannya. Aku sudah tidak sabar untuk kembali menghirup aroma tubuhnya yang semanis madu. Bayang-bayang wajah Senja terus berkelebat di dalam mata, membuat dadaku seperti mau meledak saking bahagianya.

Aku tetap bahagia walau mendengar pekik penumpang yang mengatakan bahwa pesawat akan menabrak awan cumulonimbus. Aku bahagia membayangkan senyum Senja yang terkembang ketika lampu pesawat tiba-tiba padam dan pekikan itu semakin jelas terdengar.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
endingnya... 😭 Tapi yang penting karakter utama bahagia dan tenang. ☺️ dan kalo dilihat gaya penulisan Ragiel mirip saya. 😁🙏
nice flash fiction
Yap. Cinta memang begitu 😂😂
Terkadang euforia jatuh cinta memang sehebat itu, mengalahkan rasa lainnya.
Makasih dan mampir 🙈🙈
Senja yg sendu 😢
Makasih semua 🙈🙈
Waduh!!
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Traumatic Labyrinth
Revia
Flash
PULANG
Ragiel JP
Novel
Gold
PBC Best Teacher Ever
Mizan Publishing
Cerpen
Hitam Tidak Selalu Kotor.
Fandy Fransisco
Novel
Bronze
PENGANGGURAN CUMLAUDE
Abdul Khair
Novel
Bronze
Tikus-Tikus Dalam Otakku
Rifan Nazhip
Novel
Bronze
Dokter dan Chef
Maria Goreti
Novel
Kelana Warna
Bamby Virdawanti
Novel
Bronze
Naif, Bahagia Atau Luka
Aylani Firdaus
Flash
Bronze
Anak Perempuan Ayah
Siti Soleha
Novel
KARAMEL
Fataya Azzahra
Novel
Gold
Holiday in Japan
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Pelangi Dibalik Hujan
Demelza Fidelia
Novel
Gold
Sophia and Pink
Mizan Publishing
Komik
Bronze
Sandi Nusantara
Mr. Q
Rekomendasi
Flash
PULANG
Ragiel JP
Novel
Bronze
KISAH DARI TENGGARA
Ragiel JP
Flash
Parade Kunang-kunang
Ragiel JP
Cerpen
Terajana (Teras Janda Muda)
Ragiel JP
Flash
Ulat
Ragiel JP
Novel
KOTAK PANDARU
Ragiel JP
Novel
Bronze
TUJUH HARI DI TAHUN 1998
Ragiel JP
Skrip Film
BATAS WAKTU
Ragiel JP