Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Karena Kehendak-Nya
8
Suka
6,457
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bruakkk ....

"Tolong ... tolong ...," teriak seorang gadis yang baru saja melihat mobil menabrak pohon. Beberapa menit sudah dia menunggu orang melintas di sekitar jalan sepi itu, tapi belum ada satu pun batang hidung yang bisa dimintai tolong. "Bismillahirrohmanirrohim, niat hamba menolong Ya Allah." Dia memarkir motor tidak jauh dari tempat kejadian.

Tok ... tok ...

"Pak," teriak gadis itu dari jendela kaca yang masih terkunci dari dalam. Tidak ada jawaban, lelaki di sana masih terpejam, dahinya dipenuhi darah segar. Tanpa berpikir panjang, gadis itu mengambil dahan pohon yang ada di dekat kakinya. "Maaf, ya, Pak. Saya pecah kacanya."

Gerakan gadis itu dibuat cepat, tapi tetap saja lamban, karena tubuh tinggi korban cukup berat untuk dipapah menjauh dari mobil. Sepuluh menit kemudian mobil meledak. Beruntung, keduanya selamat dari kejadian naas itu.

Mendengar ledakan yang cukup dahsyat, beberapa warga sekitar berdatangan dan membantu gadis itu membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Selama di perjalanan, korban sadar dari pingsan, dia melihat gadis berhijab itu duduk di kursi penunggu karena permintaan warga.

"Te ... terima kasih," ucapnya dibalik oksigen yang menutup mulut dan hidungnya.

"Iya, Pak. Jangan banyak bicara dulu, insyaallah sebentar lagi sampai rumah sakit." Korban mengangguk patuh. Tiba-tiba senyum mengembang di bibirnya.

****

Di ruang UGD seorang lelaki tampan, tinggi memakai snelli bertindak cepat setelah melihat korban. "Bertahan, Pa," ucapnya dengan gerak tangan aktif memberi pertolongan dibantu beberapa perawat.

Beberapa saat kemudian, lelaki itu keluar. Dia menghadiahkan senyum lesung di pipi kanan, berjalan mendekat ke gadis yang duduk di ruang tunggu.

"Terima kasih." Mengulurkan tangan. "Alfarisi, kamu?"

Gadis itu menangkupkan kedua tangan depan dada. "Ulul."

Dengan wajah agak malu, Al menarik tangannya. "Terima kasih sudah menolong Papa. Beliau memang dalam kondisi kurang fit, tapi maksa untuk ke kota bawa mobil sendiri. Alhamdulillah, ada kamu yang menolong, beliau sudah cerita semuanya."

Ulul mengangguk paham. "Tapi maaf, Mas, itu ... tadi mobilnya meledak," ucapnya polos dengan suara medok khas Jawa.

Al menahan senyum dengan tangan kanan yang sengaja di arahkan ke hidung. "Itu bukan salahmu. Memang harus takdirnya mobil malang itu meledak."

"Al," panggil lelaki tadi. Dia duduk di kursi roda yang didorong salah satu perawat.

"Kenapa keluar, Pa? Istirahat aja dulu." Al mengambil alih kursi roda.

"Iya, Pak. Istirahat saja dulu." Ulul ikut berkomentar.

"Kamu tinggal di mana, Nak? Bisa ajak saya dan putra saya ke rumahmu?" pintanya tiba-tiba membuat Ulul terbelalak kaget.

"Rumah saya kecil, Pak. Cuma ada saya sama Bapak. Ngomong-ngomong ada perlu apa, ya, Pak mau ke rumah saya?"

"Saya mau melamarmu untuk putra saya, Alfarisi. Bagaimana?" Ulul speechless, dalam hati bertanya-tanya, apakah ini jawaban atas doanya setiap tahajud? Apakah mendadak seperti ini?

Ulul memandang Al, lelaki itu justru tersenyum padanya, seperti tidak ada penolakan sama sekali.

"Tapi ... tapi Bapak belum mengenal saya dan keluarga, bagaimana Bapak bisa seyakin itu?"

"Karena Allah yang meyakinkan kami. Insyaallah, setelah Al pulang kerja nanti sore, kami langsung ke rumahmu. Bagaimana?"

"Insyaallah, Pak. Silakan ke rumah dan berbicara dengan Bapak."

"Terima kasih, Ulul. Semoga Allah memudahkan saya."

"Aamiin," ucap mereka bersamaan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Iya, Kak, hehe
speechless ~:D
Rekomendasi dari Religi
Flash
Karena Kehendak-Nya
Nuzulul Rahma
Novel
Gold
Takkan Pernah Menyerah
Mizan Publishing
Flash
Libero
Yattis Ai
Novel
Gold
Assalamualaikum, Calon Imam
Coconut Books
Novel
Bronze
WAJHAN
Kartika Wulandari
Novel
Gold
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Novel
Gadis Kolong Sampah
Kuni 'Umdatun Nasikah
Novel
MEGHANMORPHOSELF
Salmah Nurhaliza
Novel
Bronze
Assalamualaikum Cinta
Alivi Qotrun Nada
Novel
Bronze
Tasbih Ketika Bintang-bintang Terbenam
Fini Marjan
Novel
Bronze
Dari Nol
Nurprima H
Novel
Bronze
Sekisah tentang Mualim dengan Fatimah
Andriyana
Novel
Bronze
Madu Di Kamar Tamu
Andriani Keumala
Novel
Gold
Muda Mulia
Mizan Publishing
Novel
Gold
Memburu Muhammad
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Flash
Karena Kehendak-Nya
Nuzulul Rahma
Novel
Bronze
Kalam Cinta Untuk Elly
Nuzulul Rahma
Skrip Film
Surga Untuk Pezina
Nuzulul Rahma
Novel
Bronze
Ahlan Wa Sahlan
Nuzulul Rahma
Novel
Di mana Kutemukan Ikhlas
Nuzulul Rahma
Flash
Mimpiku
Nuzulul Rahma
Novel
Korban Stetoskop
Nuzulul Rahma