Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Kapan Aku Bangun?
11
Suka
10,472
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku Karin, mahasiswa semester akhir yang sedang sibuk dengan skripsi dan jadwal kuliah karena nilaiku di semester-semester sebelumnya hancur berkeping-keping.

Ah, aku pikir … aku akan biasa saja saat mengetahui nilaiku jeblok. Nyatanya, aku malu dengan semua itu. Malu kepada kedua orang tuaku, juga kakak-kakakku yang dalam sejarah tak pernah mendapatkan nilai di bawah tujuh. Aku harus berjuang mati-matian untuk memperbaikinya, sekaligus menguras energi menjalani kisahku bersama Tugas Akhirku—Skripsi.

Aku anak bungsu dari lima bersaudara. Kehidupan keluarga kami boleh dibilang sangat pas-pasan dengan lima bersaudara atau tujuh orang dalam satu lembar Kartu Keluarga.

Kakak pertamaku, Mas Soni sudah menikah, namun tetap tinggal serumah dengan orang tuaku lantaran belum cukup uang untuk membeli rumah ataupun sekedar mengontrak. Jadi bertambahlah jumlah penghuni di rumah. Ketiga kakakku yang lain (Mbak Rini, Mbak Ayu, dan Mas Hadi) hidupnya belum terlalu jelas, walau sudah mendapatkan pekerjaan.

Selain menjadi mahasiswa, aku juga bekerja paruh waktu di kedai kopi sebagai seorang barista. Setelah magrib aku berangkat kerja. Pukul empat pagi aku boleh pulang. Selepas itu aku akan tidur sampai jam yang tidak tentu—kapan aku akan bangun? Kadang hanya satu jam dan pernah aku tidak tidur karena tugas mata kuliah yang belum aku selesaikan.

Satu minggu terasa sangat lama bagiku. Jika saja ada mesin waktu, aku ingin langsung berada di saat aku wisuda atau saat aku menikah dengan pangeran berkuda putih nan tampan. Hayalanku terlalu kuno bukan?

Hari itu, aku telah menyelesaikan revisi akhir dari skripsi yang aku buat selama kurang lebih empat bulan. Aku pulang dengan senyum simetris sembari mengendarai sepeda motor kesayanganku.

Sampai di rumah aku langsung mandi dan salat magrib. Hari itu aku izin cuti kerja, karena ingin hidup normal walau hanya sehari.

Selepas magrib aku berniat menonton televisi bersama keluargaku. Mereka sangat berisik. Aku putuskan untuk ke kamar. Aku merapikan kamarku—yang juga milik dua saudara perempuanku. Aku menepuk-nepuk bantal milik kedua saudaraku. Aku tersenyum, lalu aku rebahkan tubuhku di atas kasur. Sungguh, ini sangat nyaman.

Ketika aku membuka mata, aku melihat Mbak Rini menangis memanggil Ibu. “Ibu …. Karin Bu …!” teriaknya sangat nyaring bersamaan dengan tangisnya yang keras.

“Aku di sini mbak,” sahutku yang tengah berdiri di samping pintu.

Sedangkan Mbak Ayu terlihat menggoyang-goyang tubuh seseorang di sebelahnya sembari menangis.

Aku mendekati Mbak Ayu yang sedang duduk membangunkan sosok di sebelahnya. Sosok yang sedang tidur itu … adalah aku. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
BUMI Ajari Aku Kematian
Nofi Yendri Sudiar
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Jendela untuk pulang
Hana Mutiah Ali
Novel
METTA
Renata yohana nurak
Novel
Bronze
Traumatic Labyrinth
Revia
Novel
Kita & Saling Part 1
Aneke Putri
Novel
Gold
Setrum Warsito
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Intip
Sunarti
Novel
Bronze
Pada Sebuah Foto
Diani Anggarawati
Novel
Your eyes cant't lie Boss
Achmad Taufan
Novel
Nona Yang Ingin Ditemukan & Tuan Yang Lelah Mencari
Talu Bumi
Novel
A Piece of Puzzle
Yovi Eviani Chandra
Novel
Bronze
Sesuci Bella Seteguh Azis (Buku Pertama)
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Obat Untuk Iman
Hariz Rizki
Novel
VIDE
Savira Aulia Putri Ardini
Rekomendasi
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.