Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Kapan Aku Bangun?
11
Suka
10,439
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku Karin, mahasiswa semester akhir yang sedang sibuk dengan skripsi dan jadwal kuliah karena nilaiku di semester-semester sebelumnya hancur berkeping-keping.

Ah, aku pikir … aku akan biasa saja saat mengetahui nilaiku jeblok. Nyatanya, aku malu dengan semua itu. Malu kepada kedua orang tuaku, juga kakak-kakakku yang dalam sejarah tak pernah mendapatkan nilai di bawah tujuh. Aku harus berjuang mati-matian untuk memperbaikinya, sekaligus menguras energi menjalani kisahku bersama Tugas Akhirku—Skripsi.

Aku anak bungsu dari lima bersaudara. Kehidupan keluarga kami boleh dibilang sangat pas-pasan dengan lima bersaudara atau tujuh orang dalam satu lembar Kartu Keluarga.

Kakak pertamaku, Mas Soni sudah menikah, namun tetap tinggal serumah dengan orang tuaku lantaran belum cukup uang untuk membeli rumah ataupun sekedar mengontrak. Jadi bertambahlah jumlah penghuni di rumah. Ketiga kakakku yang lain (Mbak Rini, Mbak Ayu, dan Mas Hadi) hidupnya belum terlalu jelas, walau sudah mendapatkan pekerjaan.

Selain menjadi mahasiswa, aku juga bekerja paruh waktu di kedai kopi sebagai seorang barista. Setelah magrib aku berangkat kerja. Pukul empat pagi aku boleh pulang. Selepas itu aku akan tidur sampai jam yang tidak tentu—kapan aku akan bangun? Kadang hanya satu jam dan pernah aku tidak tidur karena tugas mata kuliah yang belum aku selesaikan.

Satu minggu terasa sangat lama bagiku. Jika saja ada mesin waktu, aku ingin langsung berada di saat aku wisuda atau saat aku menikah dengan pangeran berkuda putih nan tampan. Hayalanku terlalu kuno bukan?

Hari itu, aku telah menyelesaikan revisi akhir dari skripsi yang aku buat selama kurang lebih empat bulan. Aku pulang dengan senyum simetris sembari mengendarai sepeda motor kesayanganku.

Sampai di rumah aku langsung mandi dan salat magrib. Hari itu aku izin cuti kerja, karena ingin hidup normal walau hanya sehari.

Selepas magrib aku berniat menonton televisi bersama keluargaku. Mereka sangat berisik. Aku putuskan untuk ke kamar. Aku merapikan kamarku—yang juga milik dua saudara perempuanku. Aku menepuk-nepuk bantal milik kedua saudaraku. Aku tersenyum, lalu aku rebahkan tubuhku di atas kasur. Sungguh, ini sangat nyaman.

Ketika aku membuka mata, aku melihat Mbak Rini menangis memanggil Ibu. “Ibu …. Karin Bu …!” teriaknya sangat nyaring bersamaan dengan tangisnya yang keras.

“Aku di sini mbak,” sahutku yang tengah berdiri di samping pintu.

Sedangkan Mbak Ayu terlihat menggoyang-goyang tubuh seseorang di sebelahnya sembari menangis.

Aku mendekati Mbak Ayu yang sedang duduk membangunkan sosok di sebelahnya. Sosok yang sedang tidur itu … adalah aku. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Novel
Bronze
Pohon Imajinasi
Janeeta Mz
Novel
PERTARUNGAN RINDU
Emur Paembonan S
Novel
It's Okay To Not Be Alright
Angelina Rambitan
Novel
Sesal
Martha Giovani
Novel
ALFA
Alfasrin
Novel
You Are the One
Ahlul Sadu
Flash
Bronze
Tukang Emas Jadi Developer
Yovinus
Novel
Bronze
Ayat Ayat Benci
Sarjana Goblok
Novel
RUANG DAMAI PANCAWARNA
Nurul Awaliyah
Novel
Gold
Jokowi, Sangkuni, Machiavelli
Mizan Publishing
Novel
CITY LIGHTS
Robin Wijaya
Novel
Bronze
Hari Raia
Dinda Anggita Putri
Novel
Bronze
KUCOBA MELAWAN TAKDIR
Senja
Novel
Jatuh Terlalu Jauh
Unira Rianti Ruwinta
Rekomendasi
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.