Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Payung
11
Suka
6,816
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ketika payung patah, sobek bahkan terbelah.

Tetes hujan merembes, membasahi, bahkan menggenangi.

"Kenapa Bu, kenapa kita tidak lari," tanya Dinar terisak.

Yang ditanya diam seribu bahasa, hanya menunduk menatap memar di lengannya yang sudah membiru.

***

Suara penyiar berita begitu antusias membacakan ramalan cuaca hari ini.

"Cuaca di kabupaten P cerah, tentunya kita bisa bersiap-siap melakukan aktivitas di luar, berlibur ataupun berkumpul dengan keluarga tercinta."

"Keluarga," kutuk Dinar, segera dia memindahkan saluran televisi dan melempar remote ke lantai.

Mendengar suara benda jatuh, Ibunya segera menghampirinya.

"Suara apa tadi?"tanyanya.

"Aku muak Bu, kenapa Ibu harus membiarkan payung yang sobek dan patah ini, sebagai tempat berlindung. Bukankah sebaiknya kita menggantinya dengan yang baru".

"Ibu bisa menjahitnya sayang," jawab Ibunya berlinang air mata dan menatap lekat mata anaknya yang masih berusia sepuluh tahun itu.

"Kelak kau akan mengerti," ucapnya dalam hati.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@ladymiahasneni : Hmmmmm
Rekomendasi dari Drama
Novel
Polisi vs perampok
hamida kuncoro hakim
Novel
Bronze
Jingga dari Fajar
Ragel
Novel
Bronze
Hijrah cinta bersama kuda.
Neng Darma
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Novel
Bronze
INANIMATE
Onet Adithia Rizlan
Novel
Bronze
Elegi 98
Sarwono
Flash
Bronze
Je T"aime à La Folie
B12
Novel
Bronze
NECKLACE
Nabila Meilani Fahmi
Flash
Langit Kelabu Pun Hujan Tak Kunjung Datang
winda aprillia
Novel
Summer Dream
Metha
Novel
Gold
Ayat-ayat Cinta
Republika Penerbit
Flash
ISTRIKU MENGENDAP-ENDAP
NUR C
Novel
Bronze
Antagonis Touch
Redfile
Novel
Bronze
Mirielle - The Drama Queen
Meriam Ester Lita Dumais
Novel
Bronze
I am Watching You
Wuri
Rekomendasi
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Flash
MONYET DI POHON SAWIT
Miley Ann Hasneni