Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Payung
11
Suka
6,788
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ketika payung patah, sobek bahkan terbelah.

Tetes hujan merembes, membasahi, bahkan menggenangi.

"Kenapa Bu, kenapa kita tidak lari," tanya Dinar terisak.

Yang ditanya diam seribu bahasa, hanya menunduk menatap memar di lengannya yang sudah membiru.

***

Suara penyiar berita begitu antusias membacakan ramalan cuaca hari ini.

"Cuaca di kabupaten P cerah, tentunya kita bisa bersiap-siap melakukan aktivitas di luar, berlibur ataupun berkumpul dengan keluarga tercinta."

"Keluarga," kutuk Dinar, segera dia memindahkan saluran televisi dan melempar remote ke lantai.

Mendengar suara benda jatuh, Ibunya segera menghampirinya.

"Suara apa tadi?"tanyanya.

"Aku muak Bu, kenapa Ibu harus membiarkan payung yang sobek dan patah ini, sebagai tempat berlindung. Bukankah sebaiknya kita menggantinya dengan yang baru".

"Ibu bisa menjahitnya sayang," jawab Ibunya berlinang air mata dan menatap lekat mata anaknya yang masih berusia sepuluh tahun itu.

"Kelak kau akan mengerti," ucapnya dalam hati.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@ladymiahasneni : Hmmmmm
Rekomendasi dari Drama
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Novel
Bronze
JIGAR & RISMA
Ellit Wijaya
Novel
Gold
Arah Musim
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Gadis Kecil Penyendiri
Nita Roviana
Novel
APRILIA
veren felicia
Novel
Bronze
VIRGO: Unconditional Reason
FatmaCahaya
Novel
Gold
KKPK Mukena untuk Bunda
Mizan Publishing
Novel
LANGIT BIRU
Safinatun naja
Novel
NAMIDA
Didik Suharsono
Novel
Nama Pena
Sitha Trivina
Novel
Kala Cinta Bukan Berwarna Merah
ab
Novel
Bronze
Mirielle - The Drama Queen
Meriam Ester Lita Dumais
Novel
SEMESTA
J U N E
Novel
Rayla 2.0 Side A (Catatan 2017-2019)
Rivaldi Zakie Indrayana
Novel
TAK SELAMANYA SURGA DI KAKI IBU
mahes.varaa
Rekomendasi
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Flash
MONYET DI POHON SAWIT
Miley Ann Hasneni