Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Payung
11
Suka
6,764
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ketika payung patah, sobek bahkan terbelah.

Tetes hujan merembes, membasahi, bahkan menggenangi.

"Kenapa Bu, kenapa kita tidak lari," tanya Dinar terisak.

Yang ditanya diam seribu bahasa, hanya menunduk menatap memar di lengannya yang sudah membiru.

***

Suara penyiar berita begitu antusias membacakan ramalan cuaca hari ini.

"Cuaca di kabupaten P cerah, tentunya kita bisa bersiap-siap melakukan aktivitas di luar, berlibur ataupun berkumpul dengan keluarga tercinta."

"Keluarga," kutuk Dinar, segera dia memindahkan saluran televisi dan melempar remote ke lantai.

Mendengar suara benda jatuh, Ibunya segera menghampirinya.

"Suara apa tadi?"tanyanya.

"Aku muak Bu, kenapa Ibu harus membiarkan payung yang sobek dan patah ini, sebagai tempat berlindung. Bukankah sebaiknya kita menggantinya dengan yang baru".

"Ibu bisa menjahitnya sayang," jawab Ibunya berlinang air mata dan menatap lekat mata anaknya yang masih berusia sepuluh tahun itu.

"Kelak kau akan mengerti," ucapnya dalam hati.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@ladymiahasneni : Hmmmmm
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Tanpa Nama
Paul Sim
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Novel
Pinky Promise
Al Szi
Novel
Gold
Notes From Singapore
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Cinta Tapi Beda
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Negeri Sakura
Septiani Amzar
Novel
Bronze
Hari Bersama Raka
Mittah Latif
Novel
You Are My Soulmate
A Story by Fidnaa
Flash
KEGILAAN
Yadani Febi
Novel
Cinta Seorang Politisi pada Pelacurnya
Aji Najiullah Thaib
Flash
RUMAH BARU DI SURGA
DENI WIJAYA
Novel
Langit Di Negeri Sakura
Harmony Adi
Novel
Senja di Langit Ancala
Andita Rizkyna N
Novel
Bronze
Di Malam yang Sangat Dingin
Putri Zulikha
Flash
Bronze
Takdir Cinta
Reza Lestari
Rekomendasi
Flash
Payung
Miley Ann Hasneni
Flash
MONYET DI POHON SAWIT
Miley Ann Hasneni